Harga Emas Stabil Di Tengah Deeskalasi Timur Tengah 113 |
Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 3 Mei 2024, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Minggu lalu, harga emas ditutup pada USD2302.13 per troy ounce, melemah hampir 1.5% dibandingkan minggu sebelumnya. Level harga ini adalah yang terendah dalam sebulan terakhir. Penurunan harga logam mulia terutama dipicu oleh hasil rapat FOMC yang dianggap hawkish.
Dalam rapat minggu lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5.25% hingga 5.50% hingga tingkat inflasi turun ke target 2.0%. Ketua Jerome Powell tidak mengisyaratkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, tetapi juga tidak mengindikasikan peluang kenaikan suku bunga dalam tahun ini. Kebijakan The Fed selanjutnya akan sangat bergantung pada data ekonomi yang masuk.
Pernyataan tersebut menyebabkan harga emas melemah, mengabaikan indeks USD dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang turun tajam. Bahkan, data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan gagal menopang harga emas. Selain itu, penurunan harga emas juga dipicu oleh meredanya ketegangan geopolitik menyusul kemajuan dalam perundingan damai di Timur Tengah, serta berkurangnya permintaan emas fisik dari Asia.
Minggu ini tidak ada rilis data penting dari AS, namun ada pidato dari beberapa anggota FOMC mengenai outlook ekonomi. Volatilitas harga emas kemungkinan tidak akan melonjak tajam dan tetap terkendali.
Survei yang dihimpun Kitco.com menunjukkan sentimen beragam. Sekitar 27% pemain Wall Street memperkirakan pergerakan harga emas minggu ini akan bullish, 33% bearish, dan 40% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 47% pemain Main Street atau ritel memperkirakan emas bullish, 28% bearish, dan 25% lainnya netral.
Tinjauan Teknikal
Chart Daily
Dari penunjukan indikator trend dan momentum berikut, harga masih cenderung bearish:
- Harga berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands, sedangkan titik Parabolic SAR berada di atas bar candlestick.
- Kurva indikator MACD di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OsMA di bawah level 0.00.
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.
Jika ingin konfirmasi, sell setelah kurva indikator RSI berada di bawah center line (level 50.0). Support kuat ada pada kurva EMA 34 hingga level 2191.43 (sekitar 61.8% Fibo Expansion), sedangkan resistance kuat pada level 2400.35 (sekitar 123.6% Fibo Expansion).
Level pivot mingguan: 2308.65
Resistance: 2321.32 (100% Fibo Expansion); 2352.82; 2400.35 (123.6% Fibo Expansion); 2450.40 (138.2% Fibo Expansion); 2489.25 (150% Fibo Expansion); 2529.75 (161.8% Fibo Expansion).
Support: 2276.46; 2240.84 (76.4% Fibo Expansion); 2191.43 (61.8% Fibo Expansion); 2151.90 (50% Fibo Expansion); 2112.36 (38.2% Fibo Expansion); 2088.31; 2062.95 (23.6% Fibo Expansion); 2039.00; 2001.69; 1973.80; 1947.42; 1911.35; 1883.55; 1834.70; 1810.32; 1774.85; 1739.74; 1715.53; 1671.50; 1640.25; 1615.16.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 34; Bollinger Bands (20,2); Parabolic SAR (0.02, 0.2); MACD (12,26,9); OsMA; RSI (14); ADX (14).
- Titik 1: 1810.32 (harga terendah 6 Oktober 2023)
- Titik 2: 2147.98 (harga tertinggi 4 Desember 2023)
- Titik 3: 1984.12 (harga terendah 14 Februari 2024)