EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD naik mendekati  level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia

AS-China Deal, Aussie Makin Bullish?

Gkinvest 3 Dec 2018
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #bullish
Dolar Australia tengah berada di jalur bullish yang meyakinkan. Tidak hanya ditunjang faktor teknikal, perkembangan positif dari pertemuan Trump dan Xi Jinping turut mendukung bullish Ausie.

Meski masih bergerak fluktuatif, posisi Aussie kini lebih baik dibandingkan Oktober lalu, ketika jatuh ke level terendah 20 bulan. Perkembangan positif terkait perang dagang akan menjaga momentum bullish-nya.

Berbeda dengan mata uang seperti Euro dan Sterling yang masih dirundung oleh isu domestik, posisi Aussie lebih baik. Sejak menyentuh $0,7000 akhir Oktober lalu, Aussie terus menanjak dan posisinya kini sudah berada di atas MA 100. Sebaliknya, Euro dan Pound masih dalam jeratan bearish. Euro dibayangi oleh isu anggaran Italia, sedangkan Sterling masih tertekan oleh ketidakpastian Brexit.

Bahkan sepanjang November, Aussie menguat 3.3%, menjadikannya mata uang mayor dengan performa terbaik kedua di bulan tersebut setelah Kiwi. Performa sepanjang November itu mulai meyakinkan para analis bahwa kondisi terburuk sudah terlewati. Padahal, di sepanjang 10 bulan pertama 2018, Aussie anjlok sebanyak 10%.

Aussie sempat merana sampai Oktober karena serangkaian faktor seperti isu perang dagang dan merosotnya harga komoditas seperti biji besi. Tekanan juga datang dari sikap dovish RBA yang terindikasi ingin terus mempertahankan suku bunga rendah dalam waktu yang lama, sehingga semakin tertinggal jauh dari the Fed.

Namun serangkaian data ekonomi Australia sepanjang November berhasil memberi dorongan yang mengangkat Aussie dari keterpurukan. Data-data tersebut mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi Australia ternyata tidak seburuk yang ditakutkan. Pertumbuhan lapangan kerja masih pesat, dan pertumbuhan upah mencapai level tertinggi dalam tiga tahun. Dorongan juga datang dari langkah stimulus China, mitra dagang terbesar Australia.

Aussie reli ke level tertinggi 3.5 bulan setelah adanya kesepakatan gencatan senjata AS dan China untuk meredam tensi perang dagang. Presiden Trump sepakat untuk menunda kenaikan tarif untuk produk impor China. Presiden Xi juga bersedia membeli produk AS dalam jumlah besar untuk mengurangi defisit perdagangan. Para pengamat memandang ini sebagai langkah awal yang penting, tapi apapun masih bisa terjadi. Selama tidak ada lagi eskalasi terkait perang dagang AS dan China, posisi Aussie akan terjaga dari tekanan besar.

Sembari mewaspadai isu perang dagang, mencermati jika pasar akan mencermati dua event penting yang dapat mempengaruhi pergerakan Aussie, yaitu hasil rapat RBA dan data PDB Australia. RBA hampir dipastikan mempertahankan suku bunganya di 1.5%, untuk yang ke-28 kali secara berturut-turut.

Perkembangan terakhir soal perang dagang kemungkinan akan menjadi bagian dari pernyataan RBA. Bank setral tersebut juga diperkirakan akan menyampaikan pernyataan bernada optimis mengenai ekonomi dan inflasi. Namun, RBA kemungkinan tetap menegaskan pentingnya kebijakan akomodatif dan belum akan membuka peluang kenaikan rate. Sedangkan PDB Australia untuk kuartal ketiga diperkirakan melambat dari 3.4% ke 3.3% di kuartal kedua.

 

Ulasan Teknikal

Pola Ascending Trendline yang terbentuk menunjukkan bahwa tren AUD/USD bullish. Pola bullish lanjutan kemudian dikonfirmasi pola break away di candlestick, yang ditandai dengan ditembusnya resistance 0.73141. Level tersebut akan menjadi support minggu ini. Tren bullish akan terjaga selama support tersebut ditembus, untuk menguji resistance terdekatnya di 0.73824. Jika harga mampu bertahan di atas resistance 0.73824 tersebut, maka kenaikan bisa berlanjut menuju kisaran 0.74620.

Grafik AUD/USD

Sementara itu, jika support 0.73141 tertembus, maka penurunan lanjutan akan fokus pada Support Trendline di kisaran 0.72203. Tren bullish bisa berakhir jika kemudian Support Trendline tersebut ditembus.

Untuk minggu ini, memperkirakan jika pergerakan AUD/USD akan berada di kisaran:

  • Support: 0.73141, 0.72203
  • Resistance: 0.73824, 0.74620

 


GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru