Bitcoin dan mata uang kripto lainnya tergelincir pada sesi perdagangan Senin (09/Juli). Ironisnya, pelemahan ini terjadi setelah Bitcoin mampu membukukan kenaikan dari level terendah $6,416.5 ke level $6.839.4 dalam sepekan terakhir. BTC/USD langsung mengalami penolakan tajam dan berkonsolidasi dalam 2 hari terakhir, setelah menyentuh titik tertinggi mingguan di $6,839.4. Hari ini, level konsolidasi $6,760.4 - $6,720.5 sudah di-breakout dengan cukup tajam, dan mungkin sebentar lagi BTC/USD sampai pada level kunci $6,500.
Terlihat bahwa level Fibo 38.2 memiliki sedikit momentum pembelian, tapi level tersebut sepertinya tidak akan bertahan lama. Level yang paling mungkin dicapai oleh harga Bitcoin saat ini adalah level Fibo 61.8 hingga 78.6, yang juga merupakan level psikologis inti.
Sentimen Negatif Muncul Dari Prancis Dan Korea Selatan
Jean-Pierre Landau, kepala "satgas" mata uang kripto pemerintah Prancis yang bertugas menyelidiki kebijakan regulasi Blockchain, mengatakan dalam laporan resmi terbaru bahwa kripto tidak boleh diatur. Ia juga menyoroti bahaya mendefinisikan mata uang kripto di kelas yang salah.
"Bahayanya memiliki beberapa cabang berbeda, yaitu membekukan evolusi teknologi yang cepat dalam perundang-undangan, gagal untuk memahami sifat sebenarnya dari objek yang ingin kita atur, dan mendorong inovasi ke arah penghindaran peraturan. Sebaliknya, regulasi harus netral jika bersangkutan dengan teknologi."
Dalam berita lain, The Korea Times melaporkan bahwa Korea Selatan mengikuti tuntutan G20 untuk menetapkan "peraturan terpadu" di industri aset digital. Para pejabat Negeri Ginseng tersebut menegaskan bahwa pemerintah tidak menentang mata uang kripto, dan mengungkapkan bahwa penetapan aturan terpadu adalah masalah yang rumit. "Aturan ini membutuhkan kerja sama internasional yang erat karena masih dalam tahap awal penyempurnaan," demikian kata pejabat pemerintah Korsel dalam publikasi yang dirilis oleh Financial Supervisory Service (FSS) dan Financial Services Commission (FSC), dua regulator yang mengawasi kebijakan keuangan di Korea Selatan.
Di samping menerbitkan pernyataan para pejabat penting terkait kripto, FSC dan FSS juga mencatat bahwa pemerintah tetap pesimis pada kripto karena "sulit untuk menilai mereka sebagai aset keuangan".
