EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.87/oz   |   Silver 26.91/oz   |   Wall Street 38,258.01   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 16 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 16 jam lalu, #Saham AS

Minyak Rebound Imbas Rusia Kurangi Ekspor

Penulis

Langkah Rusia untuk mengurangi ekspor minyaknya berpotensi mendongkrak harga minyak ke sekitar level 76.80.

Analisa Fundamental Minyak

Harga minyak mentah WTI naik 0.8% ke sekitar level $76 per barel. Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah potensi penurunan ekspor minyak dari Rusia dan optimisme bahwa permintaan minyak dari China akan meningkat.

Menurut laporan Reuters, Rusia berencana untuk memangkas pengiriman minyak dari sejumlah pelabuhan hingga 25% pada bulan Maret, setelah sebelumnya sempat mengumumkan akan mengurangi produksi minyaknya. Langkah ini merupakan upaya untuk menaikkan harga minyak, yang pada akhirnya berpotensi mempengaruhi dinamika pasokan dan permintaan minyak global.

Sementara itu, impor minyak China diprediksi akan mencapai rekor tertinggi pada tahun ini seiring mulai beroperasinya sejumlah kilang minyak baru, yang mengindikasikan bahwa permintaan minyak dari China akan meningkat. Hal ini telah membantu mengimbangi kekhawatiran tentang meningkatnya persediaan minyak AS sekaligus mendongkrak harga minyak.

 

Analisa Teknikal Minyak

WTI

Harga minyak akhirnya rebound setelah sempat terpuruk di sekitar level $73 per barel. Momentum positif ini juga dikonfirmasi oleh pergerakan harganya yang berhasil menembus indikator Supertrend. Dalam jangka pendek, minyak berpotensi naik lebih lanjut ke sekitar level 76.80 jika mampu bertahan di atas area Support 75.66-75.10.

 

Rekomendasi

  • Entry Buy: 75.95-75.66
  • Take Profit: 76.80
  • Stop Loss: 75.10

 

Skenario Alternatif

Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke bawah level 75.10.

  • Entry Sell: 75.10
  • Take Profit: 73.96
  • Stop Loss: 75.66

download seputarforex app

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
299039
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.