EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD naik mendekati  level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia

Sterling Masih Cenderung Tertekan, Fokus Ke BoE

Gkinvest 29 Apr 2019
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #sterling
Minggu ini, pasar akan menyoroti pertemuan BoE meskipun kebijakan suku bunga Inggris dipastikan tak akan mengalami perubahan. Apa yang bisa dinantikan?

Sterling masih diperdagangkan dekat level terendah sejak 15 Februari di tengah ketidakpastian Brexit. Meski Uni Eropa menunda Brexit hingga 31 Oktober mendatang, masalah politik Inggris masih membebani sentimen pasar.

Ketidakpastian Brexit tersebut sekaligus menutupi data-data ekonomi Inggris yang cukup positif, seperti tingkat pengangguran yang turun ke level 3.9%, terendah dalam 44 tahun terakhir. Bukan hanya itu, kenaikan upah rata-rata juga masih berada di 3.5%, tertinggi dalam sepuluh tahun.

Proses Brexit memakan waktu yang panjang karena tidak adanya kesepakatan antara PM Theresa May dengan parlemen mengenai draft kesepakatan Brexit. Proposal Brexit yang diajukan May sudah tiga kali ditolak. Di tengah kisruh politik, nasib May dalam menjalankan pemerintahan juga terancam karena adanya mosi tidak percaya dari Partai Konservatif, kubunya sendiri.

May berencana menggelar kembali voting ke parlemen; sebuah tindakan yang dinilai pasar cukup berani karena kemungkinan akan ditolak lagi. Hal ini bisa membuat tekanan baru bagi mata uang Poundsterling.

Fokus pasar minggu ini adalah rapat reguler Bank of England (BoE). Seperti kita ketahui bahwa jika bukan karena ketidakpastian Brexit, BoE adalah bank sentral selain The Fed yang berpotensi menaikkan suku bunganya. Dalam rapat minggu ini, BoE diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di 0.75%. Namun pasar akan mencermati pernyataan sang ketua, Mark Carney, mengenai arah kebijakan BoE ke depan.

Tidak hanya dari internal, tekanan Sterling juga datang dari penguatan Dolar. Solidnya data-data ekonomi AS yang dirilis akhir-akhir ini telah menepis kekhawatiran mengenai adanya resesi di ekonomi terbesar dunia itu. Data terakhir menunjukkan PDB AS tumbuh 3.2% di kuartal pertama tahun ini, lebih baik dari perkiraaan 2.2%.

Minggu lalu, Dolar menguat mendekati level tertinggi dua tahun, tapi lajunya tersendat karena data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Laporan minggu lalu menunjukkan Core PCE (Personal Consumption Expenditure) hanya tumbuh 1.3% di kuartal I/2019, lebih rendah dari pertumbuhan 1.8% di kuartal sebelumnya. Data PCE merupakan data inflasi acuan the Fed, sehingga juga mempengaruhi arah kebijakan moneter bank sentral AS tersebut.

The Fed sendiri akan menggelar rapatnya minggu ini. Jika melihat data inflasi yang masih melambat, pasar memperkirakan bahwa the Fed masih akan menunda kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini. Meski demikian, menilai jika pernyataan Jerome Powell selaku Ketua The Fed mengenai arah kebijakan akan tetap disimak pasar.

 

Analisa Teknikal

Pada pola grafik di bawah ini terlihat bahwa pair GBP/USD sudah lepas dari pola konsolidasi, dengan ditembusnya support Descending Triangle di kisaran 1.29600. Support tersebut kini menjadi resistance. Jika harga bertahan di bawah level tersebut, potensi bearish masih terbuka dengan target menguji support kuat di kisaran 1.27725, yang juga merupakan support dari Fibonacci 61.8% (penarikan garis support 1.24307 dan resistance 1.33809).

Pola bearish hanya akan gagal jika harga mampu bertahan di atas resistance Trendline dari pola Triangle di kisaran 1.3030, dengan target rebound lanjutan menuju kisaran 1.31520. Sementara itu, menargetkan pola Descending Triangle berada di kisaran 1.25661.

GBPUSD

Untuk minggu ini, pair GBP/USD diperkirakan masih bisa melemah dengan rentang pergerakan kemungkinan berada di kisaran:

  • Support: 1.28652, 1.27725.
  • Resistance: 1.29600, 1.3030.

 


GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.

Terkait Lainnya
 

Kirim Komentar Baru