Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Apa Itu Konvergen Dan Divergen

SAM 19 Feb 2013
Dibaca Normal 5 Menit
forex > strategi >   #divergen   #konvergen
Pernahkah menemukan istilah Konvergen dan Divergen? Ternyata, artinya bisa berbeda-beda, tergantung pada konteks apa dibicarakannya.

Sebagai kaum terpelajar kita akan menjumpai istilah konvergen dan divergen pada situasi tertentu. Tidak terkecuali trader, istilah tersebut sering muncul terutama pada saat kita mengikuti layanan sinyal forex atau analisa para trader profesional dari broker forex. Nah, supaya paham dan tidak salah arti, mari kita pelajari apa arti konvergen dan divergen pada beragam situasi.

 

Apa Itu Konvergen Dan Divergen?

Istilah konvergen dan divergen memiliki banyak arti, tergantung pada konteks yang dibahas. Oleh karena itu, berikut adalah penjabaran apa itu konvergen dan divergen pada situasi-situasi tertentu di mana istilah tersebut akan diperbincangkan:

 

Pengertian Konvergen dan Divergen Secara Harfiah

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, konvergen (kata sifat) artinya bersifat menuju satu titik pertemuan; bersifat memusat. Sedangkan divergen berarti dalam keadaan menjadi bercabang-cabang; dalam keadaan menyebar. Contohnya seperti gambar diagram di bawah ini:

apa itu konvergen dan divergen, illustrasi konvergenapa itu konvergen dan divergen, illustrasi divergen

Situasi konvergen biasanya diasosiasikan dengan penggabungan atau asimilasi beberapa pihak dengan asal-muasal berbeda menuju satu wadah, misalnya seperti himpunan atau organisasi. Sedangkan situasi divergen dapat diasosiasikan sebagai situasi di mana terjadi perpecahan dari satu kesatuan menjadi fraksi-fraksi lebih kecil.

 

Pengertian Konvergen dan Divergen pada Ilmu Fisika

Pengertian lensa konvergen dan divergen cukup sering kita temui selama studi bidang fisika. Sederhananya, lensa adalah komposit dari materi-materi transparan di mana berkas cahaya akan berubah arah ketika menembus lensa melalui sudut tertentu.

lensa konvergen dan divergen

Lensa konvergen mengumpulkan sumber-sumber cahaya menjadi satu titik fokal, seperti contohnya lensa cembung pada kaca pembesar. Sedangkan lensa divergen memecah sumber cahaya dari satu titik fokal; umumnya ditemukan pada lensa cekung.

 

Pengertian Konvergen dan Divergen pada Trading Forex

Lain ladang lain belalang. Pengertian konvergen dan divergen sedikit berbeda pada situasi trading dibanding pengertian umumnya. Kedua kondisi ini umum ditemukan pada signal indikator jenis oscillator. Adanya bentuk konvergen maupun divergen disebabkan karena persamaan atau perbedaan arah pergerakan antara grafik harga di atas chart dengan grafik indikator oscillator. Ini dikarenakan fungsi oscillator sebagai penunjuk momentum pergerakan harga.

Berikut adalah uraian masing-masing apa itu konvergen dan divergen pada trading:

 

Konvergen

Pada analisa teknikal Forex, kondisi konvergen tercapai jika grafik harga pair atau indikator utama bergerak searah dengan indikator osilator seperti MACD atau RSI, dan lain sebagainya.

contoh konvergen pada forex

Dari contoh chart di atas, EURUSD (H1) terlihat bergerak ke arah bawah searah dengan batang histogram pada MACD. 

Baca Juga:

Brokers With the Highest Volume for EUR/USD

 

Sedangkan pada pasar ekuitas, konvergen merupakan kondisi di mana grafik harga (price action) suatu saham individual bergerak searah dengan arah indikator atau index komposit-nya.

contoh divergen pada pasar saham

Pada contoh gambar di atas, terlihat harga saham General Electric (NYSE:GE) bergerak searah dengan index DJIA 30. Konvergensi grafik index dengan pergerakan harga saham individualnya biasanya menggambarkan bahwa trend masih akan berlanjut.

Intinya, kondisi konvergen tercapai jika harga aset, indikator utama atau indeks bergerak searah dengan harga aset (pair) pembanding, indikator tambahan (osilator) atau indeks bandingan.

 

Divergen

Sebaliknya, kondisi divergen terpenuhi selama harga aset, indikator utama atau indeks bergerak berlawanan arah dengan harga aset/pair pembanding, indikator tambahan (osilator) atau indeks bandingan.

Misalnya pada contoh chart Forex di bawah ini:

apa itu konvergen dan divergen, contoh divergen pada forex

Pada contoh chart di atas terlihat bahwa pair EUR/USD  menampakkan penurunan harga sedangkan batang histogram malah bergerak naik.

Kondisi divergen umumnya lebih diperhatikan atau dinantikan para trader untuk mulai mencari keuntungan di pasar ketimbang kondisi konvergen. Hal ini karena perbedaan pergerakan trend menandakan ada kemungkinan pembalikan harga akan terjadi. Misalnya, ketika indeks DJIA 30 masih bertahan dengan uptrend-nya, tapi katakanlah harga saham IBM (NYSE:IBM) malah merosot, berarti kemungkinan harga saham IBM telah hampir menyentuh batas support-nya di mana investor atau trader CFD akan mulai berbondong-bondong untuk melakukan pembelian.

Baca Juga:

List of Brokers for CFD Trading

 

Untuk visualisasi yang lebih jelas dalam analisa teknikal, video berikut menjelaskan contoh penggunaan Divergen dengan indikator Stochastics:

 

FAQ Tentang Konvergen Dan Divergen

Tak hanya di bidang fisika, dalam sebuah forum atau artikel edukasi mengenai forex, istilah divergen dan konvergen bukanlah hal yang asing lagi. Agar Anda bisa lebih memahami kedua istilah ini dalam dunia forex, berikut beberapa pertanyaan yang kerap muncul.

 

Apa itu konvergen dalam forex?

Secara harafiah, konvergen merupakan keadaan yang menuju satu titik atau bersifat memusat. Begitupun dalam dunia forex, konvergen merupakan kondisi di mana grafik harga pair atau indikator utama dan indikator tambahan bergerak menuju titik yang sama.

 

Apa itu divergen dalam forex?

Secara harafiah, divergen merupakan keadaan menjadi bercabang-cabang atau menyebar. Begitupun dalam dunia forex, divergen merupakan kondisi di mana grafik harga pair atau indikator utama bergerak berlawanan arah dengan indikator tambahan.

 

Mana yang lebih menguntungkan antara konvergen dan divergen?

Kondisi divergen biasanya lebih dinantikan ketimbang kondisi konvergen untuk mencari keuntungan di pasar, sebab perbedaan pergerakan tren mengindikasikan adanya kemungkinan reversal harga.

 

Apa indikator tambahan yang sering digunakan untuk sinyal konvergen dan divergen?

Indikator tambahan yang paling sering digunakan untuk menangkap kedua sinyal tersebut adalah indikator osilator, seperti MACD, RSI, ATR, atau Stochastic.

 

Bagaimana bila keadaan divergensi atau konvergensi indikator RSI dan MACD terjadi pada saat yang bersamaan?

Bila keadaan divergensi atau konvergensi indikator RSI dan MACD terjadi pada saat yang bersamaan, maka probabilitas keberhasilan trading akan lebih tinggi daripada hanya satu indikator saja.

 

Selain konvergen dan divergen, trading juga melibatkan berbagai ilmu analisa yang tak kalah penting dan menarik. Pelajari lebih lengkap di Analisa Forex, Langkah Wajib Sebelum Anda Mulai Trading.

Terkait Lainnya
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 1 hari, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 1 hari, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 1 hari, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 1 hari, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

@Linda:

Kedua indikator tersebut memang dibentuk dengan komponen yang sama, yaitu perbedaan jarak antara dua buah MA. Fungsi dasarnya sama, untuk melihat kondisi trend dan kekuatannya saat itu. Pembedanya nanti ada pada Cloud yang juga bisa digunakan sebagai level SnR sedangkan histogram pada MACD tidak bisa. Sedangkan histogram pada MACD bisa digunakan untuk melihat konvergensi/divergensi harga sedangkan Cloud tidak bisa.

 Nur Salim |  31 Oct 2022
Halaman: Cara Membaca Indikator Macd Berdasarkan Macam Fungsinya

Izin nnya. Aku agak tertarik dngn buku yg berjudul: "Momentum, Direction and Divergence oleh William Blau"

Dikarnakan di ulasan di artikel, buku ini ngajarin kita tentang analisa teknikal yakni momentum, direction, dan jga Divergence ya. Yg ingin aku tanyakan sblm mempertimbangkan membeli buku nya adalah mengenai Divergence. Aku sering membaca dan mendengar kata divergence di trading Forex. Istilahnya mahh, divergence itu kyknya udah umum bngt digunakan di Forex.

Jd, klu blh, aku mnta izin nnya di kolom komentar ini, apa yg dimaksud dngn divergence dan apa saja keunggulan analisa teknikal divergence dibandingkan analisa lainnya?

Sblmnya, aku ucapkan terima kasih, ditnggu responnyaa!

 Adri |  4 Jul 2023
Halaman: Rekomendasi Buku Trading Terbaik Versi Finex

Jawaban untuk Fadly:

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendukung tipe entry retracement dalam price action. Berikut adalah beberapa indikator yang umum digunakan:

  • Moving Average (MA): Moving Average adalah indikator yang menghitung rata-rata harga dalam suatu periode waktu tertentu. Penggunaan MA dapat membantu mengidentifikasi arah tren dan menyoroti level-level retracement yang potensial. Contohnya, ketika harga melakukan retracement dalam tren naik, Anda dapat mencari peluang entry beli ketika harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih rendah seperti MA 50 atau MA 200. Sebaliknya, dalam tren turun, retracement ke arah upside dapat dicari saat harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih tinggi.
  • Indikator Oscillator: Indikator oscillator seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic Oscillator dapat memberikan informasi tentang kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Ketika pasar mencapai kondisi overbought, di mana harga telah naik terlalu cepat dan terlalu tinggi, retracement ke arah downside mungkin terjadi. Sebaliknya, ketika pasar mencapai kondisi oversold, di mana harga telah turun terlalu cepat dan terlalu rendah, retracement ke arah upside mungkin terjadi. Sinyal dari indikator oscillator ini dapat memberikan konfirmasi tambahan saat mencari retracement yang valid.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator yang menggambarkan volatilitas harga dalam bentuk tiga garis. Garis tengah adalah moving average (biasanya MA 20), sementara garis atas dan bawah berada pada deviasi standar tertentu dari garis tengah. Retracement yang valid sering kali terjadi ketika harga mendekati atau memasuki band atas atau bawah. Saat harga mendekati band atas, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah downside, sementara saat harga mendekati band bawah, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah upside.
  • Fibonacci Retracement: Fibonacci Retracement adalah alat bantu teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level retracement yang potensial berdasarkan urutan angka Fibonacci. Level-level retracement Fibonacci yang umum digunakan adalah 38,2%, 50%, dan 61,8%. Saat harga melakukan retracement, Anda dapat mencari peluang entry di dekat level-level ini. Fibonacci Retracement membantu mengidentifikasi level-level yang berpotensi menjadi support atau resistance dalam tren yang sedang berlangsung.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren yang menggabungkan moving average dengan konvergensi dan divergensi. Ini terdiri dari dua garis, yaitu garis MACD dan garis sinyal. Divergensi positif atau negatif antara garis-garis ini dapat memberikan sinyal retracement yang potensial. Divergensi bullish, di mana garis MACD bergerak ke atas garis sinyal, dapat menunjukkan kemungkinan retracement ke arah upside. Sebaliknya, divergensi bearish, di mana garis MACD bergerak ke bawah garis sinyal, dapat mengindikasikan kemungkinan retracement ke arah downside.
  • Volume: Meskipun bukan indikator teknis yang khas, volume dapat memberikan konfirmasi tambahan tentang retracement yang potensial. Volume yang meningkat selama retracement dapat menunjukkan partisipasi yang lebih besar dari pelaku pasar dan memberikan indikasi bahwa retracement adalah pergerakan yang signifikan. Kenaikan volume dapat memberikan kekuatan tambahan pada retracement dan memberikan konfirmasi bahwa pergerakan harga adalah retracement yang valid.
  •  Kiki R |  19 Jun 2023
    Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu

    Jawaban untuk Sandy:

    Untuk memperkuat sinyal pola ascending triangle, Anda dapat menggunakan berbagai indikator teknikal yang dapat memberikan konfirmasi tambahan. Berikut ini beberapa indikator yang sering digunakan dalam kombinasi dengan pola ascending triangle:

  • Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting untuk dikaitkan dengan pola ascending triangle. Dalam pola ascending triangle yang valid, biasanya volume cenderung menurun selama pembentukan segitiga dan meningkat saat terjadi breakout ke atas. Ini mengindikasikan minat dan partisipasi yang meningkat dari para trader, yang dapat memperkuat sinyal bullish. Jika volume tinggi terjadi saat breakout terjadi, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kekuatan tren naik yang potensial.
  • Moving Averages (MA): Moving averages adalah indikator yang umum digunakan untuk mengidentifikasi tren dan memperkuat sinyal pola. Anda dapat menggunakan MA dengan periode yang sesuai untuk mengkonfirmasi tren naik yang terbentuk oleh pola segitiga. Misalnya, ketika harga bergerak di atas MA yang lebih panjang (misalnya MA 50 atau MA 200), ini menunjukkan tren naik yang kuat. Perpotongan antara MA yang lebih pendek (misalnya MA 20) dengan MA yang lebih panjang juga dapat memberikan sinyal beli tambahan. Perpotongan MA tersebut dapat mengindikasikan adanya perubahan arah tren dan memberikan konfirmasi bahwa harga kemungkinan akan melanjutkan pergerakan naik setelah breakout dari pola segitiga.
  • Relative Strength Index (RSI): RSI adalah indikator osilator yang dapat membantu mengidentifikasi apakah pasar sedang overbought atau oversold. Dalam pola segitiga naik, Anda dapat mencari konfirmasi dari RSI yang menunjukkan kondisi jenuh jual atau konvergensi positif. Ketika harga mendekati support dalam pola segitiga, sementara RSI mencapai atau mendekati area oversold, ini dapat menjadi indikasi bahwa tekanan penjualan mulai berkurang dan harga memiliki potensi untuk melakukan breakout ke atas. Selain itu, jika RSI menunjukkan konvergensi positif, yaitu RSI membuat lembah yang lebih tinggi sementara harga membuat lembah yang lebih rendah, ini dapat menunjukkan adanya divergensi bullish dan meningkatkan kepercayaan terhadap potensi breakout ke atas.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren dan momentum yang terdiri dari dua garis (line) dan histogram. Dalam konteks pola segitiga naik, Anda dapat mencari perpotongan garis MACD (garis sinyal melintasi garis MACD) yang mengindikasikan adanya perubahan momentum ke arah bullish. Histogram positif yang menguat juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kemungkinan breakout ke atas.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang terdiri dari tiga garis: upper band, middle band, dan lower band. Dalam pola segitiga naik, ketika harga mendekati lower band dan mulai bergerak naik di sepanjang middle band, ini dapat memberikan indikasi adanya tekanan beli yang meningkat. Breakout di atas upper band juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kelanjutan tren naik.
  •  Kiki R |  22 Jun 2023
    Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern

    Jawaban untuk Erwin:

    Mengidentifikasi divergensi antara pola ascending triangle dan indikator teknikal seperti Stochastic Oscillator dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk memperkuat sinyal perdagangan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mengidentifikasi divergensi antara kedua elemen ini:

  • Memahami pola ascending triangle: Langkah pertama adalah memahami pola ascending triangle itu sendiri. Pola ini terdiri dari garis resistensi horizontal yang terhubung dengan puncak harga yang sejajar, serta garis support yang semakin meningkat menghubungkan lembah harga yang semakin tinggi. Pola ini menunjukkan konsolidasi pasar sebelum terjadi kemungkinan breakout naik. Penting untuk menggambar garis resistensi dan support dengan hati-hati untuk memastikan validitas pola.
  • Memahami Stochastic Oscillator: Stochastic Oscillator adalah indikator osilator yang membantu mengidentifikasi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) dalam pasar. Indikator ini terdiri dari dua garis, yaitu %K dan %D, yang berfluktuasi antara 0 hingga 100. Jika garis-garis tersebut bergerak di atas 80, itu menunjukkan kondisi jenuh beli, sementara jika garis-garis bergerak di bawah 20, itu menunjukkan kondisi jenuh jual.
  • Mengidentifikasi divergensi bullish: Dalam konteks pola ascending triangle, Anda akan mencari divergensi bullish antara harga yang membentuk puncak yang semakin tinggi dalam pola segitiga dan Stochastic Oscillator yang membentuk lembah yang semakin tinggi. Divergensi bullish terjadi ketika harga membentuk puncak yang semakin tinggi sementara Stochastic Oscillator membentuk lembah yang semakin tinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga terus meningkat, momentum penurunan dalam indikator Stochastic Oscillator mulai melambat, memberikan indikasi bahwa potensi breakout naik menjadi lebih kuat.
  • Menggunakan konfirmasi dari pola dan indikator lainnya: Penting untuk menggunakan konfirmasi tambahan dari pola dan indikator lainnya sebelum mengambil keputusan trading. Misalnya, Anda dapat mengamati volume perdagangan yang cenderung menurun selama pembentukan pola segitiga dan meningkat saat terjadi breakout. Jika volume meningkat saat harga menciptakan puncak yang semakin tinggi dan Stochastic Oscillator membentuk lembah yang semakin tinggi, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa potensi breakout naik lebih kuat.
  • Menentukan titik masuk dan pengelolaan risiko: Setelah Anda mengidentifikasi divergensi bullish antara pola ascending triangle dan Stochastic Oscillator, Anda dapat mempertimbangkan untuk masuk ke perdagangan pada saat breakout di atas garis resistensi segitiga. Namun, penting untuk selalu mengelola risiko dengan bijaksana. Tempatkan stop loss di bawah garis support segitiga untuk melindungi modal Anda jika harga melanggar pola. Selain itu, atur target keuntungan yang rasional berdasarkan perhitungan yang sesuai dengan rencana trading Anda.
  •  Kiki R |  23 Jun 2023
    Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern

    Jawaban untuk Elsa:

    Pada dasarnya tidak ada indikator yang paling cocok dengan pola ini karena setiap indikator mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, ada beberapa indikator yang dapat cocok dikombinasikan dengan pola triple bottom pattern untuk memberikan konfirmasi tambahan dan meningkatkan keakuratan sinyal.

    Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan bersama dengan pola triple bottom:

  • Moving Average (MA): Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan mengidentifikasi perubahan arah harga yang dihasilkan oleh pola triple bottom. Trader dapat menggunakan MA dengan periode yang relevan, seperti MA 50 atau MA 200, dan mengamati hubungan antara harga dan MA tersebut. Jika harga berhasil melintasi MA dari bawah ke atas, hal ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa pembalikan harga yang diharapkan sedang terjadi.
  • Oscillators: Oscillators seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator juga dapat digunakan untuk memberikan konfirmasi tambahan mengenai kondisi overbought atau oversold. Jika sinyal overbought atau oversold muncul pada saat yang sama dengan pola triple bottom, ini dapat meningkatkan validitas sinyal. Misalnya, jika harga mencapai kondisi oversold saat pola triple bottom terbentuk, ini dapat menunjukkan potensi pembalikan harga yang lebih kuat, karena tekanan jual yang berlebihan kemungkinan akan berkurang dan pembeli dapat mengambil kendali.
  • Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting yang dapat memberikan konfirmasi tambahan pada pola triple bottom. Volume yang tinggi saat terjadi breakout di atas neckline atau saat harga menguji level support dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar dan memperkuat validitas sinyal. Volume yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa banyak trader memasuki pasar dan meningkatkan peluang terjadinya pergerakan harga yang mengikuti pola triple bottom.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands dapat memberikan konfirmasi volatilitas dan membantu mengidentifikasi titik masuk yang potensial. Ketika harga mendekati atau memotong upper band setelah pola triple bottom terbentuk, ini dapat menjadi tanda bahwa harga berpotensi untuk melanjutkan pergerakan naik. Pergerakan yang signifikan di atas upper band dapat menunjukkan adanya peningkatan momentum pembalikan.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator populer yang dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan. Garis MACD dan sinyal line-nya dapat membantu mengidentifikasi perubahan momentum dan memperkuat konfirmasi pola triple bottom. Crossing antara garis MACD dan sinyal line di atas level nol dapat menunjukkan adanya potensi pembalikan tren dari turun ke naik, mengkonfirmasi pola triple bottom.
  •  Kiki R |  24 Jun 2023
    Halaman: Strategi Trading Menggunakan Triple Bottom Line

    Komentar[16]    
      Yudi Es   |   16 Jan 2014
    Setuju, tapi kurang jelas penjelasan nya kalau ditambah soal hubungan konvergen dan divergen dengan perkiraan pergerakan harga akan lebih kena lagi
      Suniel   |   6 Feb 2014
    conth2 indikator osilator yg bs dipake untk konvergen & divergen ini apa ta y?
      Erico.js07   |   11 Feb 2014
    @ suniel: kalo yg custom dapet dari mt sih biasanya ya macd, rsi, atr, stochastic, dll. dan yg paling banyak digunakan ya itu2 aja sih. kayak diatas itu contohnya pake stochastic ma macd. tapi ya mesti diinget juga kalo fungsi utama oscillator tu bukan buat konvergen divergen ni, tapi untuk menandakan momentum, biasanya ditandai sama level2 oversold/overbought.
      Narendra P.   |   17 Feb 2014
    To Erico: Kalau fungsi utama oscillator bukan untuk mengamati konvergen dan divergen, tapi untuk mengenali momentum, lalu seperti apa cara pengaplikasian dan pengamatannya? terus konvergen dan divergen ini bisa diterapkan untuk apa kalau momentum sudah dapat dilihat dari fungsi utama indikator oscillator?
      Erico.js07   |   21 Feb 2014
    @ narendra: oscillator dipasang dengan menset period supaya trader bisa tau itu menggambarkan pergerakan dari periode berapa lama, biasanya setiap oscillator udah punya batas2 levelnya sendiri, kayak rsi yg level oversold/overboughtnya ada di level 30 sama 70.

    konvergen dan divergen disini itu berfungsi buat nutupin kekurangan oscillator yg lebih bersifat laging, karena cuma merangkum pergerakan harga dari periode sebelumnya, nah kalo bisa analisa konvergen divergen ini bisa dipake buat antisipasi pergerakan harga selanjutnya.
      Dhycko Mocko   |   23 Oct 2014
    thanks for your esplaying and god bleess you
      Jessy   |   22 Jan 2015
    kog aneh yaa..menurut aku sih..pengertian konvergen gak begitu deh..konvergen itu bisa diartikan ngumpul..so..artinya antara indikator dengan harga bergerak ke arah yang sama.. nah gtu..sedang divergen dah persis kayak yang dijelasin ama master yang nulis artikel.. Manfaatnya biasanya sih kalo divergen untuk tentuin momentum emang bener..nah kalo konvergen cenderung untuk moment nunggu... ato kalo berani spekulasi dapat dipakai untuk open juga..selanjutnya silakan cocokkan dengan pengalaman pribadi masing masing yaa..makcihhh
      Ridho   |   14 Apr 2015
    sama saya juga gak ngerti
      Rudy   |   28 May 2015
    alangkah lebih jelasnya jika dijelaskan bagaimana yang harus dilakukan saat terjadi hal seperti itu.mana yang harus kita jadikan sebagai acuan ? trims
      _drt   |   9 Jun 2015
    konvergen >< divergen
    mhs konvergen cukup disimpulkan bergerak searah (moving towards or meeting at some common point)
    Divergen sebaliknya (definisi sudah cukup tepat)
      Baba   |   29 Jun 2019

    ini mas parmadita agak sedikit eror otaknya. konvergen itu sudah pernah dibahas di artikel forex lainnya di inbizia. arti konvergen yang sebenarnya berbeda dengan arti konvergen pada artikel ini versi parmadita. saya curiga mas parmadita ini bukan trader karena otaknya agak sedikit eror. artikel ini harus di takedown karena menyesatkan. dan mas parmadita sebagai penulis harus di cuci dulu otaknya supaya bersih dari kotoran dan micin-micin.

      Admin   |   1 Jul 2019

    Mohon maaf, penulis di atas saat ini sudah tidak aktif di Inbizia. Jadi pertanyaan Anda tidak bisa kami sampaikan pada yang bersangkutan untuk di-follow up. Sebagai rekomendasi, Anda bisa mencoba bertanya langsung di halaman forum kami.

      Toni   |   17 Jun 2021

    Bagaimana bila keadaan divergensi atau konvergensi indikator RSI dan MACD terjadi pada saat yang bersamaan?

      Jojo   |   17 Jun 2021

    Bila keadaan divergensi atau konvergensi indikator RSI dan MACD terjadi pada saat yang bersamaan, maka probabilitas keberhasilan trading akan cukup tinggi

      Lisa   |   19 Oct 2022

    Apakah konvergen dan divergen ini ada pada semua bursa?

      Kiki R   |   22 Oct 2022

    Ada, bahkan sampai ke crypto. Anda tetap dapat melihat konsep konvergen dan divergen di seluruh instrumen keuangan.