EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,343.27/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,154.00   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 32 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 33 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 34 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 35 menit lalu, #Saham AS

Berhentilah Menyalahkan Broker Forex Anda

Penulis

Apakah Anda sering menyalahkan broker forex saat terjadi masalah? Padahal, biang perkaranya bisa jadi Anda sendiri.

Saat trading forex, banyak hal bisa terjadi. Bisa karena permasalahan withdrawal, ataupun kesalahan pada diri trader selaku pelaksana transaksi. Begitu banyak permasalahan-permasalahan yang sering kita anggap angin lalu, tetapi setelah berulangkali terjadi maka kita akan mencoba melemparkan masalah kepada orang lain.

Seringkali dalam diskusi di forum-forum forex, diulas mengenai broker A atau broker B yang dituding menjerumuskan trader ke dalam jurang kerugian. Beberapa dari perbincangan hangat tersebut mengungkapkan bahwa broker A telah menghabiskan dana nasabah sekian ratus juta dollar, atau broker B telah merugikan klien-nya sekian puluh ribu dollar dan menganggap mereka melakukan penipuan.

Dari perbincangan tersebut, terdapat poin penting yang semestinya dicermati lagi. Benarkah broker A ataupun broker B melakukan kecurangan sehingga membuat akun klien dan nasabah menjadi rugi, atau justru kerugian itu muncul karena trader sendiri yang melakukan kesalahan? Inilah yang harus kita pelajari.

Kebanyakan, hal itu disebabkan karena kita sering mencari alasan dari kerugian atau menyalahkan broker forex sebagai pihak yang merugikan. Mencari kambing hitam memang lebih mudah daripada introspeksi diri.

Berhentilah Menyalahkan Broker Forex Anda

Baca Juga:

Your Reliable Guide to Forex Brokers

 

Mencari Alasan

Jika kita perhatikan di berbagai forum, ada trader yang rugi di broker A, mereka langsung bilang,"Wah, broker A ini sadis, uang saya habis karena kecurangan yang dilakukannya. Mungkin mereka menggunakan script supaya nasabahnya rugi, dan broker tersebut untung! Dasar broker bandar!"

Lalu, bila terdapat pergerakan harga yang turun tajam sampai tidak ada pergerakan naik sedikitpun, kita langsung menyimpulkan,"Wah broker untung gede nih!"

Ketika volatilitas harga sulit diprediksi dan membuat open posisi sedikit lebih sulit tereliminasi dari market, kita menyimpulkan, "Wah broker sedang gunakan script untuk memperlambat order kita!"

Ketika transaksi mulai dijalankan dan karena suatu sebab lalu kita terpaksa melakukan cut loss, kita bukannya berpikir salahnya dimana, namun malah sibuk melemparkan kesalahan ke broker forex dengan menyebutkan bahwa bandar sedang menggunakan script supaya eksekusi susah untuk ter-closed. "Wah, posisiku ketahuan broker sehingga sengaja menaikkan harga saat aku open sell agar saya melakukan cut loss", atau "Broker pasti sedang mematikan metatrader-nya sehingga order pending-ku kena", dan masih banyak lagi tudingan lainnya yang dijatuhkan atas broker forex.

Baca Juga:

What Do Traders Complain Most about Their Brokers?

 

Kambing Hitam

Sejak kecil, kebanyakan dari kita diajarkan untuk mencari kambing hitam. Waktu masih anak-anak, ketika kita sedang bermain dan terjatuh, ibu memarahi orang yang lewat di sekitar kita karena dianggap menghalangi jalan. Atau saat kita berjalan, dan menubruk tembok, ibu langsung berpura-pura memukul tembok supaya tangisan kita reda.

Kebiasaan tersebut secara tidak langsung terbawa hingga kita dewasa, meskipun kita mungkin tidak menyadarinya. Kita akan selalu mencari kambing hitam setiap terjadi kesalahan. Padahal, kebiasaan itu mengakibatkan kita tumbuh menjadi orang yang tak bertanggung jawab. Dan setiap kali ada kesalahan, kita akan mencari kemana bisa melemparkan kesalahan tersebut.

Berhentilah mencari alasan dan melemparkan masalah ke orang lain. Hadapilah, karena sumber dari segala kerugian kita adalah pada diri kita sendiri. Belajarlah untuk selalu lebih bertanggung jawab saat trading forex. Jangan membuang-buang waktu dan energi hanya untuk mencari alasan dari kesalahan. Cukup fokus kepada market, perhatikan apa yang akan terjadi di market. Apapun yang akan terjadi pada market, itulah yang sebenarnya terjadi pada trading kita.

Memang benar, ada tindakan broker forex tertentu yang sengaja dimaksudkan untuk mencurangi klien. Namun, mereka tak cukup kaki-tangan untuk mengerjai setiap klien secara khusus.

Kesalahan yang kita lakukan merupakan karena sebab dari ulah kita sendiri. Tak perlu ada alasan untuk melemparkan masalah ke orang lain, apalagi menyalahkan broker forex. Jangan biasakan mencari celah agar ada kambing hitam bagi setiap kesalahan kita. Hadapilah dengan penuh tanggung jawab, karena kemampuan kita mengatasi semua masalah yang muncul saat trading forex, akan menjadikan kita sebagai trader yang handal.

Baca Juga:

Panduan Tanya Jawab Trading Untuk Pemula

91876
Penulis

Parmadita mengenal forex mulai tahun 2010. Sejak saat itu, menggali beragam pengetahuan dan pengalaman terkait forex dari berbagai sumber, baik tentang indikator teknikal biasa, psikologi trading, maupun Expert Advisor.


Ical Priana
kenapa ya yng suka dikambinghitamkan dari dulu sampe sekarang broker aja. padahal selain dari tradernya sendiri ya... ada juga kan yng bisa kasih pengaruh kenapa trading bisa sampe loss, kayak koneksi internet, dsb. tapi ya emang sebagian besar kalo bukan broker ya banyakan dari tradernya sendiri. malah dari tradernya bisa macem2 tuh, mulai dari cara analisanya sampe psikologinya bisa jadi alasan.
Kickers
@Ical. Y krn udh bnyk buktix selama ini ada broker yg suka nyurangi trdrx. Biasax broker bandar tuh soalx kn kl klien untung dia rugi, kl klien rugi dia untung. biasax jg ada yg sgj biarin klien untung dikit aja tp. kl udh mulai bnyk brokerx mulai bertingkah. tp y emg g smua bs dslhn k brokerx. makax biar lbh yakin pastiin dl trdng d broker yg bnr, bukan bandar. kl brokerx udh bgs tapi msh suka loss y berarti mang trdrx yg brmslh. gampang ja solusix.
Yudi Osuanda
Setuju. Pertama-tama supaya tidak cenderung menyalahkan broker, maka yang perlu dipastikan adalah kualitas brokernya. Mulai dari regulasi, testimoni tentang broker itu, sampai keamanan transaksinya perlu dicek dulu. Malah ada pula yang menganjurkan jika untuk pemula bisa trading di broker yang biasa dulu baru kemudian kalau sudah mengembangkan akunnya pindah ke broker yang lebih berkualitas. Biasanya ini karena broker yang lebih menjanjikan punya ketentuan untuk deposit pertama yang kurang sesuai untuk trader pemula.
Eriq Belel
Emang agak konyol klo ada yg suka langsung nyalahkan broker tanpa lihat2 cara tradingnya dulu.
Tapi ini bukan berarti broker sepenuh nya ndak bersalah lo.
Alasan loss karena hambatan2 itu, bisa jadi emang karena broker nya. Tapi kadang kesalahan malah bisa dibalikin ke trader nya lagi karena kurang teliti, atau kurang baca syarat & ketentuan broker nya.
Padahal klo ditelusuri lagi emang sistem broker nya yg ndak bagus. Maka nya bener apa kata pak yudi, sebagai trader klo ndak mau dirugikan broker dari awal perlu ketelitian tingkat tinggi pas milih broker.
Gimana ndak, broker itu yg nyimpen duit deposit kita, yg nyediain platform trading, klo ndak bener, ya kita sebagai trader bisa rugi banyak.
Yudi Osuanda
Setuju. Sebetulnya selain teliti dalam memilih broker, trader itu juga harus punya pengetahuan trading yang cukup. Seperti terjadinya requote dan slippage, hal itu biasanya dimaklumi saat volatilitas harga sedang tinggi. Jika proses eksekusi sering mengalami masalah meskipun volatilitas harga normal, maka trader bisa mengajukan komplain terhadap broker. Dari tanggapan komplain itu sendiri nantinya trader juga sudah bisa menilai kejujuran broker. Bagaimana kualitas layanan konsumen sedikit banyak juga berpengaruh terhadap kualitas kinerja broker tersebut. Cara lainnya mungkin sedikit lebih merepotkan, yaitu dengan membuka akun di beberapa broker dan melakukan perbandingan. Dengan cara ini bisa dengan lebih mudah mengetahui kualitas broker, tapi diperlukan usaha lebih untuk memanage akun-akun trading di masing-masing broker.