EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 jam lalu, #Saham AS

Kisah Michael Burry, Trader Yang Memprediksi Krisis Finansial 2008

Penulis

Keberhasilannya dalam memprediksi kejatuhan ekonomi AS tahun 2008, membuat Michael Burry menjadi trader dan investor sukses.

Michael Burry adalah manajer hedge fund terkenal yang menggebrak pasar saat kejatuhan sektor real estate pada 2008. Dia membuat keputusan terbaiknya pada tahun 2007 ketika berjudi melawan bank, menghasilkan keuntungan murni $100 juta. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang melihat datangnya krisis, lalu bertaruh melawan bank.

Michael Burry

Selama dekade terakhir, Burry telah tumbuh menjadi manajer dan investor paling sukses di Amerika Serikat. Ia terus melakukan investasi pribadi yang menghasilkan pengembalian tinggi. Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca Juga: Christina Qi, Pemimpin Hedge Fund Yang Menginspirasi Perubahan

 

Masa Awal Kehidupannya

Michael Burry awalnya tidak berniat menjadi investor, apalagi manajer hedge fund. Lahir di San Jose, California, pada Juni 1971, Burry mengalami tahun-tahun awal sulitnya karena diagnosis kanker pada usia dua tahun. Tak hanya itu, Burry juga memiliki Asperger’s Syndrome dan harus kehilangan mata alaminya karena suatu penyakit, sehingga menggunakan mata pengganti buatan.

Ketika dia sudah sepenuhnya pulih, Burry menjadi tertarik pada dunia medis. Sejak tertarik dan berminat dalam profesi medis, dia segera mendaftar di program pra-kedokteran dan ekonomi di University of California setelah lulus dari Santa Teresa High School.

Begitu menyelesaikan programnya di sana, ia pindah ke Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan mendapatkan gelar MD. Di sana, Burry mengikuti program residensi untuk menyelesaikan pelatihannya di rumah sakit dan klinik dari Stanford di Departemen Neurologi.

Saat mengerjakan tugas akhirnya, Burry malah tertarik pada gairah lain yang ternyata lebih kuat daripada keinginan melanjutkan praktek kedokteran. Burry mencoba berinvestasi dan menjadikan hal tersebut sebagai bakat barunya di UCLA, seakan ia tahu apa yang harus dipertaruhkan ataupun tidak boleh dilakukan.

 

Perubahan Karir

Ketika Burry menjalani internship sebagai dokter muda di Stanford University Hospital, ia tinggal di Silicon Valley yang sedang heboh dengan berbagai IPO. Dari kehebohan tersebut, Burry mulai mengenali gelembung dot-com dan gelembung properti. Akhirnya, karir di dunia medis benar-benar dia tinggalkan.

Burry menganalisa saham-saham yang overvalued dan undervalued. Ia memilih saham-saham undervalued dengan prinsip "value investing". Rupanya, bakat Burry sebagai investor justru telah menarik perhatian beberapa perusahaan besar. Pada tahun 2000, Burry mendirikan hedge fund Scion Capital yang berinvestasi berdasarkan riset mendalam long-term value.

Baca Juga: 10 Perusahaan Hedge Fund Terbesar Di Dunia

Dia mendapat uang awal untuk mendanai Scion Capital dari ibu dan ayahnya. Dalam 12 bulan, dana tersebut telah naik kurang lebih sebesar 12%. Hasil investasi tersebut lebih baik pada tahun setelahnya dengan margin keuntungan sekitar 16%. Hingga pada akhir tahun 2004, Scion telah tumbuh sebesar 55% atau $600 juta.

Burry mencapai puncak kesuksesan ini setelah transisinya ke pasar subprime. Selama lima tahun, S&P 500 turun 6.8%, sedangkan Scion naik sampai 242%. Michael Burry benar-benar telah mengubah karirnya dari seorang dokter menjadi manajer hedge fund.

Sebenarnya, ketika interest-only mortgage diperkenalkan di tahun 2003, Burry telah mencium tanda awal kolapsnya ekonomi. Dia memprediksi jika para peminjam akan mengalami kesulitan membayar prinsipal hutang. Pertimbangan utamanya adalah penghasilan konsumen tetap, sehingga harga properti yang terus menanjak akan segera bergerak menuju titik jenuh lalu meletus. Hal ini juga didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang memang sedang melambat.

Benar saja, pada tahun 2007, piramida Mortgage-Backed sekuritas kolaps berkeping-keping. Scion Capital pun menikmati 1.5 miliar USD dan Burry sendiri mendapatkan komisi sebesar 100 juta USD. Sedangkan para investornya mendapatkan total pertumbuhan sebesar 472%.

Michael Burry

 

Bukan Seorang "Risk Taker", Namun "Risk Avoider"

Burry sebenarnya bukanlah pemburu big short, tapi lebih cenderung sebagai pemburu long short. Namun pada saat itu, ia melakukan big short karena memang telah melihat tanda-tanda akan terjadinya krisis ekonomi. Analisanya mengenai potensi meletusnya bubble di bidang properti tahun 2007, telah dimulai sejak muncul suku bunga rendah dan investasi subprima yang mulai menggila pada tahun 2003.

Tidak ada satupun investor subprima dan para investor Wall Street yang mau mendengarkan analisis Michael Burry ini sebelum terjadi hal tersebut. Mereka tergila-gila produk Mortgage-Backed Securities (MBS) dan Credit Default Swap (CDS), dan merasa bahwa dua investasi tersebut sangat amat kokoh pada saat itu, padahal secara administrasi saja sudah cacat.

Hancurnya ekonomi AS saat itu hampir seperti fenomena "Black Swan Event". Walaupun sangat jarang muncul, istilah "Black Swan Event" sudah familier dalam dunia investasi sebab mempunyai efek yang fenomenal dan tiba-tiba. Uniknya, bagi seorang Michael Burry, kejadian semacam ini sudah bisa dideteksi sejak lama.

Sebagai seorang pengidap Asperger’s Syndrome, daya nalar Michael Burry bekerja seperti "orang luar", dengan kata lain perspektif yang ia pakai dalam menjalani hidupnya seakan-akan berada dari luar pagar karena ia selalu menganalisa apapun yang ada di sekitarnya.

Ini memberikan daya observasi dan obyektifitas yang lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan dengan orang lain yang terlibat ataupun melibatkan diri dalam euforia. Ini juga sejalan dengan pesan Warren Buffet, "Takutlah ketika orang banyak mulai serakah, tapi serakahlah ketika orang kebanyakan sedanga takut." Nasehat ini pula yang menjadi dasar pembuatan indikator Fear and Greed.

Michael Burry saat ini adalah salah satu analis keuangan paling berbakat di Amerika. Gaya investasinya yang menghindari resiko membuat Burry bisa berada di posisi sebagai salah satu investor terhebat. Walaupun dia mungkin bisa menjadi dokter yang baik, namun hasratnya akan angka dan kesadaran yang tajam mengenai psikologi pasar, telah memungkinkannya untuk mengukir sejarah di industri hedge fund, dengan telah menghasilkan ratusan juta dolar.

Hingga saat ini, Michael Burry masih dikenal sebagai seorang "big short-seller" terbesar yang mengeruk keuntungan 1.5 miliar USD. Burry hampir sepertiga dari jalan untuk menjadi miliarder, kekayaan bersihnya saat ini diperkirakan mencapai $300 juta per April 2021.

 

Ketenaran Burry begitu besar hingga sebuah buku non-fiksi pendek ditulis tentang hidupnya, diikuti oleh sebuah film tentang hidupnya, keduanya berjudul "The Big Short" yang menceritakan kisah luar biasa yang berdasarkan kenyataan. Bahkan film tersebut juga sukses dinominasikan untuk Golden Globe Award. Anda bisa membaca sinopsis film tersebut di artikel berikut ini.

298216
Penulis

Lulusan Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Menggeluti dunia penulisan sejak bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa tahun 2009. Mulai tertarik dengan dunia forex dan kripto, setelah lulus kuliah hingga sekarang sembari trading.