Ada banyak hal yang mesti diperhatikan ketika memilih jenis kredit yang sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari pendapatan hingga kebutuhan dan perkara jaminan.
Saat ini, Anda mungkin sedang berpikir untuk mengambil kredit dari bank, tapi masih ragu-ragu. Bank mana yang sebaiknya dipilih? Kredit juga bermacam-macam jenisnya, mana yang tepat? Bagaimana kalau nanti kesulitan bayar bunga kredit-nya? Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam memilih kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
(Baca juga: Syarat Kelayakan Untuk Mendapatkan Kredit Bank)
Seberapa Banyak Pendapatan dan Pengeluaran Rutin Anda?
Anda mungkin berpikir, "Lho, ngapain nanya-nanya itu segala? katanya mau ngomongin kredit?" Pendapatan dan pengeluaran rutin adalah dua hal yang harus Anda pertimbangkan sejak awal. Banyak bank mempersyaratkan calon penerima kredit harus memiliki minimum pendapatan tertentu. Bagi pihak bank, ini termasuk salah satu jaminan bahwa Anda nantinya tidak akan mengalami kesulitan untuk mengembalikan kredit tersebut. Bagi Anda sendiri, tentunya bukan suatu hal yang baik untuk meminjam lebih dari apa yang bisa Anda kembalikan.
Terkait dengan pengeluaran, jarang sekali (bahkan hampir tidak ada) bank yang menanyakan berapa pengeluaran rutin Anda saat Anda mengambil kredit. Tetapi, sebenarnya ini adalah satu faktor penting yang harus Anda pertimbangkan.
Kami mencoba melakukan simulasi penghitungan Kredit Tanpa Agunan (KTA) di salah satu bank nasional.
Dengan gaji bersih Rp 2.000.000 per bulan, kami dikatakan boleh meminjam dengan limit kredit Rp 8.206.212. Angsurannya adalah Rp 800.000 per bulan selama 12 bulan. Berarti, jika Anda memiliki gaji dua juta rupiah, Anda harus menyisihkan hampir setengahnya untuk angsuran kredit.
Bisakah Anda melakukannya? Pertimbangkan besaran pengeluaran-pengeluaran rutin Anda seperti biaya konsumsi, tempat tinggal, transportasi, dan lain sebagainya.
Pilih Kredit Berdasarkan Kebutuhan
Secara umum, dari segi peruntukannya, ada dua jenis kredit di bank, yaitu kredit konsumsi dan kredit usaha. Kredit konsumsi ditujukan untuk kebutuhan bersifat konsumtif, seperti membeli rumah, kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Sedangkan kredit usaha dimaksudkan untuk membantu mereka yang sedang berupaya merintis usaha dan mereka yang ingin mengembangkan usaha yang sudah dimiliki.
Berhati-hatilah untuk tidak menyalahgunakan dana yang diperoleh melalui kredit. Jika Anda meminjam uang tersebut dari bank untuk membeli mesin baru, maka jangan gunakan untuk keperluan selain itu, apalagi untuk kebutuhan konsumtif seperti membayar sekolah anak. Penyimpangan penggunaan kredit seperti itu nantinya akan membuat Anda repot sendiri.
Bagaimana bila kebutuhan Anda bersifat mendadak? Ada beberapa alternatif yang bisa Anda tempuh. Pertama-tama, pertimbangkan untuk menggadaikan barang berharga daripada meminjam uang dari bank. Ini, terutama jika Anda sebelumnya sudah meminjam uang dengan cara kredit. Meminjam terlalu banyak uang kepada Bank akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Namun, jika Anda sungguh-sungguh terdesak, maka Anda bisa menengok Kredit Tanpa Agunan (KTA) sebagai alternatif.
Punya Jaminan atau Tidak?
Penggolongan kredit yang kedua adalah kredit berdasarkan ada atau tidaknya jaminan. Kebanyakan kredit yang ditawarkan bank adalah kredit yang membutuhkan jaminan tertentu, baik berupa barang ataupun jaminan likuid. Jaminan berupa barang bisa berupa barang tidak bergerak (tanah, bangunan) maupun barang bergerak (mobil, mesin, dll). Jaminan berupa barang harus melalui penilaian terlebih dahulu (appraisal).
Selain jaminan berupa barang, Anda juga bisa menggunakan aset likuid seperti emas atau deposito sebagai jaminan kredit. Selama aset tersebut menjadi barang jaminan, Anda tidak bisa menyentuh pokoknya, tetapi masih bisa mengambil keuntungan darinya dalam bentuk bunga atau sejenisnya. Namun, tidak semua bank menerima jaminan dalam bentuk ini, jadi sebaiknya Anda melakukan konfirmasi lebih dahulu dengan bank yang menjadi pilihan Anda.
Beberapa bank juga menyediakan kredit yang tidak membutuhkan jaminan, atau yang umum dikenal sebagai Kredit Tanpa Agunan (KTA). Beberapa bank yang menyediakan KTA antara lain Bank Mandiri, Bank Danamon, BII, BTN, CIMB Niaga, Bank Permata, HSBC Indonesia, dan lain sebagainya. KTA bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik berkaitan dengan usaha maupun konsumsi, termasuk bila Anda membutuhkan talangan biaya rumah sakit. Namun, bunga kredit KTA cukup tinggi, sehingga Anda perlu memperhitungkan dengan sangat hati-hati.
Macam-Macam Bunga Kredit
Secara umum, bunga kredit ada dua, yaitu bunga mengambang (floating) dan bunga tetap (fixed). Bunga floating artinya suku bunga yang dikenakan pada pinjaman Anda akan naik-turun sesuai dengan pergerakan suku bunga di pasar. Bunga fixed, sebaliknya, bersifat tetap walau suku bunga di pasar akan naik ataupun turun. Mana yang lebih menguntungkan?
Ya, itu tergantung berapa persen yang ditawarkan. Bunga fixed bisa jadi lebih tinggi dari bunga floating yang ditawarkan disaat bersamaan, tetapi selalu ada kemungkinan beberapa bulan kemudian, bunga floating naik tinggi hingga diatas bunga fixed.
Berdasarkan metode pembayarannya, bunga kredit ada tiga tiga tipe. Ketiga tipe ini lebih umum dikenal di kredit perumahan, namun sebenarnya juga berlaku di jenis-jenis kredit lain. Ketiga metode tersebut adalah metode flat, metode efektif, dan metode anuitas.
Sebelum Anda mengajukan permohonan kredit, tanyakan dulu kepada pihak bank mengenai metode pembayaran yang mereka tawarkan. Metode pembayaran yang berbeda akan berdampak pada besaran angsuran dan bunga yang harus Anda bayarkan kepada Bank.
Perhatikan keempat faktor tersebut di atas saat Anda akan mengajukan permohonan kredit kepada bank. Meminjam uang di bank memang riskan, tetapi di masa seperti sekarang, kredit bisa menjadi solusi strategis yang tepat bagi berbagai kebutuhan. Asalkan Anda berhati-hati dalam mengatur keuangan Anda dan memilih kredit yang tepat, niscaya membayar bunga kredit pun tak terasa berat.