Dalam trading forex ada yang namanya strategi trading scalping. Apa itu scalping? Pengertian secara umum, scalping dapat diartikan sebagai teknik trading forex dengan buka tutup posisi untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan harga yang kecil. Julukan untuk trader yang gemar menggunakan teknik ini adalah scalper mania.
Biasanya, para scalper mania akan menggunakan time frame kecil antara 1 menit hingga 15 menit dengan tujuan mendapatkan keuntungan kecil dalam waktu singkat. Mereka yang menggunakan metode ini bisa buka tutup posisi hingga ratusan kali dalam satu hari. Bagi seorang scalper, meskipun untung kecil tidak jadi masalah asalkan rutin dan berkelanjutan.
Anda tertarik menjadi scalper mania? Jika ya, setidaknya Anda perlu memiliki metode scalping yang tepat agar profit dapat berkelanjutan dan tentunya menekan loss seminimalisir mungkin. Nah, di bawah ini adalah beberapa metode scalping dengan menggunakan satu indikator atau lebih.
1. Metode Scalping Dengan Indikator Moving Average
Seperti yang kita tahu, Moving Average (MA) adalah indikator untuk menghitung rata-rata harga di periode waktu tertentu. Semakin kecil periode waktu yang digunakan, maka pergerakan garis MA semakin lincah. Jenis-jenis indikator MA setidaknya ada tiga macam, yaitu: Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA), dan Weighted Moving Average (WMA).
Nah, ternyata scalper mania juga bisa menggunakan salah satu dari jenis MA. Sebagai contoh, strategi yang dilansir dari Investopedia ini menggunakan SMA dengan kombinasi periode 5-8-13 pada chart 2 menit untuk mengidentifikasi tren dan meninjau peluang entry dari pullback harga.
Terlihat saat tren harga naik dengan kuat, ia akan menempel pada SMA 5 atau SMA 8. Namun jika ada pelemahan tipis mendekati SMA 13, maka artinya akan ada momentum pullback yang bisa dijadikan pedoman entry buy.
Simak juga: Trading Di Lingkungan Ramah Scalping
2. Metode Scalping Dengan Kombinasi MA Dan Stochastic
Bisa dibilang bahwa MA adalah indikator yang dipakai sejuta umat. Pasalnya, hampir semua trader mulai dari daily trader, swing trader, long term trader, bahkan scalper mania juga mengguna indikator ini. Nah, pada metode scalping ini, kita akan menggabungkan MA dengan Stochastic.
Indikator Stochastic adalah salah satu jenis indikator oscillator yang membantu trader forex dengan memberikan prediksi mengenai pergerakan arah trend, sekaligus memunculkan sinyal momentum.
Untuk setting indikatornya:
- Time frame kecil yaitu antara 5 Menit atau 15 Menit
- Simple Moving Average (SMA) dengan Periode 5 dan 10
- Indikator Stochastic 15:3:3, level 20-80 untuk range oversold-overbought
Inilah tampilan pada Time Frame 5 Menit:
Aturan Mainnya:
- Buy: Jika SMA10 Cross SMA5 dari atas ke bawah, dan ketika garis-garis Stochastic bersilangan di bawah level 20.
- Sell: Jika SMA10 Cross SMA5 dari bawah ke atas, dan ketika Stochastic bersilangan di bawah level 80.
- Close Profit: Bisa melakukan close manual jika telah terlihat profit atau memasang garis Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL).
3. Metode Scalping Dengan Kombinasi EMA Dan RSI
Strategi scalping selanjutnya masih menggunakan indikator MA, tapi kali ini, jenis MA yang digunakan adalah Exponential Moving Average (EMA), yang kemudian dikombinasikan dengan indikator RSI (Relative Strength Index) sebagai pengganti Stochastic Oscillator.
Di sini, fungsi indikator RSI adalah seperti layaknya indikator Oscillator lainnya, yaitu untuk melihat sinyal overbought dan oversold. Nah, jika Anda masih belum paham mengenai cara membaca indikator RSI, maka sangat dianjurkan untuk mempelajarinya terlebih dahulu. Scalper mania menggabungkan EMA dan RSI untuk mendapatkan sinyal lebih akurat.
Untuk pengaturannya adalah sebagai berikut:
- Time frame M15
- Exponential Moving Average (EMA) Periode 5 dan 12
- RSI (Relative Strength Index) Periode 15, dengan level tambahan di 50
Berikut adalah contoh gambar dan cara menganalisanya:
Aturan Main:
- Buy: Jika EMA5 Cross EMA 12 dari bawah ke atas, dan RSI di atas level 50.
- Sell: Jika EMA 5 Cross EMA 12 dari atas ke bawah, dan RSI di bawah level 50.
- Take Profit: Profit 1-3 pips saja atau disesuaikan dengan close manual.
4. Metode Scalping Dengan Bollinger Bands
Apa itu Bollinger Bands? Bollinger Bands adalah salah satu indikator teknikal untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend pergerakan harga. Selain arah trend, indikator ini juga bisa digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold).
Tahukah Anda? Indikator ini juga digunakan oleh sebagian besar scalper mania. Namun, sebelum masuk lebih lanjut sangat disarankan untuk terlebih dahulu belajar cara menggunkan indikator Bollinger Bands. Mengenai cara menggunakannya untuk metode scalping, berikut ini ulasannya.
Pengaturan:
- Time frame kecil (M5-M15)
- Period 12 dan deviation 2 (default)
Hasilnya seperti gambar di bawah ini:
Aturan main:
- Buy: Apabila harga menyentuh lower band.
- Sell: Jika harga menyentuh batas upper band.
- Take Profit: Mengambil untung 5 hingga 10 pips atau close manual sesuai keinginan.
5. Metode Scalping Dengan Kombinasi Bollinger Bands, Stochastic, Dan RSI
Strategi trading scalping berikutnya adalah mengawinkan tiga indikator sekaligus. Namun, sebelum terlalu jauh, perlu diperhatikan bahwa menggabungkan banyak indikator memerlukan pengetahuan lebih tentang cara membaca setiap indikator-indikator yang digunakan, agar Anda bisa menghindari salah baca sinyal.
Pengaturan:
- Time Frame: M1, M5, atau M15
- Bollinger Bands periode 50 deviation 2 (Biru), periode 50 deviation 3 (Merah), periode 50 deviation 4 (Kuning)
- Relative Strength Index: 8 dengan level 30 dan 70 untuk range jenuh beli dan jual
- Stochastic Oscillator: 14:3:3 dengan level 20 dan 80 untuk range jenuh beli dan jual
Maka tampilannya seperti ini:
Aturan Main:
- Buy: Jika harga sudah secara bersamaan menyentuh level 30 RSI, level 20 Stochastic, dan menyentuh salah satu garis lower band Bollinger Bands.
- Sell: Jika harga sudah secara bersamaan menyentuh level 70 RSI, level 80 Stochastic, dan menyentuh salah satu upper band Bolinger Bands.
- Take Profit: Close setelah ada tanda tanda harga berbalik arah.
Ada banyak metode scalping yang telah dibuat oleh kalangan trader, beberapa di antaranya adalah dengan mengkombinasikan beberapa indikator seperti di atas. Meskipun teknik scalping menuai banyak pro dan kontra, sebenarnya sah-sah saja menjadi seorang scalper mania asalkan Anda mengerti manajemen risiko dengan benar dan bisa menekan loss seminimal mungkin.
Trading forex memang mengasyikkan, bukan? Terlebih lagi jika Anda memiliki banyak wawasan serta pengalaman dalam dunia forex. Nah, sebagai tambahan referensi, pastikan Anda selalu memperbarui pengetahuan dengan membaca kumpulan artikel strategi forex dari kami.