Seiring dengan kian populernya pasar forex, para trader forex semakin giat mencari cara untuk meningkatkan efektivitas tradingnya meski dihalangi oleh berbagai keterbatasan. Para trader pemula ingin segera meraup keuntungan tanpa perlu sakit kepala, sedangkan trader berpengalaman ingin meningkatkan portofolionya, dan trader yang sibuk dengan pekerjaan tetap pun ingin ikut berpartisipasi di pasar forex walau tak punya waktu untuk trading sendiri. Nah, karenanya, sinyal trading forex jadi banyak dicari.
Sinyal trading forex bisa membantu trader untuk memantau dan menganalisis kondisi pasar, sehingga trader tidak harus mempelajari sendiri berbagai teknik analisa, melainkan cukup trading dan mengelola investasi modal saja. Sayangnya, cukup sulit untuk menemukan sinyal trading forex yang dapat diandalkan. Anda perlu mengenali beberapa karakteristik berikut ini saat akan memilih sinyal trading agar tepat sasaran.
Sinyal Trading Forex Yang Handal
Dalam artikel sebelumnya, telah dipaparkan berbagai jenis sinyal trading forex, yaitu:
- Sinyal yang dieksekusi secara otomatis dan sinyal yang tidak dieksekusi otomatis.
- Sinyal yang dikirim oleh software yang telah di-install pada komputer trader, dan sinyal yang dikirim oleh sistem pihak ketiga.
- Sinyal yang dibuat berdasarkan analisa personal seseorang, dan sinyal yang dibuat berdasarkan algoritma tertentu.
Diantara beragam jenis sinyal trading tersebut, tidak setiap sinyal bisa Anda gunakan dengan nyaman. Bagi kebanyakan pengguna sinyal trading, sinyal berbasis algoritma yang bisa dieksekusi otomatis adalah pilihan favorit, tetapi sebagian trader justru khawatir kalau menggunakannya malah bisa salah teknis karena tak bisa dikontrol sendiri setiap eksekusinya.
Apabila Anda adalah seorang trader berpengalaman yang lebih suka membuat keputusan trading sendiri, maka sinyal yang dikirim via sms bisa jadi lebih bisa Anda andalkan daripada sinyal yang dieksekusi otomatis. Apabila Anda jago programming dan memahami bahasa MQL4/5, maka sinyal yang dibuat sendiri di platform trading Anda mungkin lebih mampu diandalkan ketimbang analisa orang lain.
Karena alasan-alasan ini, maka pemilihan sinyal trading sebaiknya sesuai dengan skill dan kebiasaan trading Anda. Sebuah sinyal trading yang dianggap unggulan dan nyaman digunakan oleh orang lain, belum tentu cocok bagi Anda. Untuk memeriksa apakah suatu sinyal yang direkomendasikan orang lain itu handal dan cocok bagi sistem Anda, cobalah dulu di akun demo selama beberapa waktu dan cek beberapa kriteria di bawah ini.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Jenis apapun sinyal trading yang Anda pilih, bisa menjadi sinyal trading handal apabila Anda mendapatkan informasi jelas mengenai tiga hal di bawah ini:
1. Metode Analisa yang Digunakan Penyedia Sinyal
Setiap sinyal trading yang bonafid akan memberikan deskripsi terperinci mengenai basis analisa sinyal, setting default-nya, serta bagaimana sinyal tersebut bekerja. Perhatikan dengan baik poin-poin ini. Ada sinyal yang mengatakan bisa digunakan dalam semua pair mata uang, tetapi ada juga yang dengan jelas mengatakan hanya cocok dengan mata uang tertentu saja. Ada sinyal yang memanfaatkan strategi berpotensi profit besar tetapi berisiko tinggi seperti martingale, tetapi banyak juga yang dengan tegas menghindari teknik semacam itu walaupun profit yang diperoleh lebih rendah.
Apalagi jika kita berbicara tentang jenis sinyal trading otomatis yang disebut Expert Advisor (EA), maka jenisnya makin banyak. Ada EA yang bisa dipaka bersama dengan EA lain, dan ada juga yang tidak boleh sama sekali. Ada EA yang bebas dipakai pada akun 4 digit maupun 5 digit, tetapi ada juga yang tidak sebebas itu. Ada sinyal yang beroperasi seperti biasa, tetapi ada juga yang memiliki fitur menarik seperti Invisible Mode dan High Impact News Filter.
Setiap EA pada dasarnya menawarkan keistimewaan yang berbeda, tergantung karakteristiknya. Apabila uraiannya kurang jelas, jangan ragu untuk menghubungi kontak layanan konsumen ataupun pembuatnya, agar Anda tidak kecewa di kemudian hari. Apabila Anda kurang nyaman dengan setting sebuah EA, maka setting tersebut bisa dimodifikasi. Tetapi bila Anda kurang nyaman dengan cara sebuah sinyal dibuat dan dikirimkan, maka sia-sia saja berlangganan EA itu.
Simak juga: Di mana mendapatkan Expert Advisor (EA)
Di sisi lain, sinyal trading forex yang dikirim berdasarkan analisis pembuatnya seperti Autochartist dan Trading Central akan sangat transparan dalam memberikan info mengenai metode analisa yang digunakan. Apabila Anda enggan berurusan dengan penyedia sinyal yang suka merahasiakan sistemnya, maka pilih saja sinyal trading forex yang sudah berterus terang sejak awal semacam itu.
2. Rekam Jejak, Backtesting, dan Uji Coba Gratis
Sinyal trading yang bonafid akan menyediakan rekam jejak live seperti yang bisa dilihat di myfxbook dan layanan sejenisnya, bukan screen capture berformat .jpg atau .png semata (ingat! jaman sekarang, gambar mudah disunting siapa saja. Dengan mencermati rekam jejak tersebut, Anda bisa mengetahui sejak kapan sinyal trading tersebut aktif, serta hasil tradingnya dari waktu ke waktu. Selain menyediakan bukti rekam jejak secara live, Anda juga bisa mencari sinyal trading forex yang memungkinkan Anda untuk melakukan backtesting dan atau menyediakan uji coba gratis dalam waktu terbatas.
Ada pula yang menyarankan untuk mencari tahu reputasi suatu sinyal trading dari ulasan (review) dan testimonial. Namun, Anda harus hati-hati, karena banyak penyedia sinyal trading yang membuat ulasan sendiri, atau membayar orang untuk membuat ulasan. Jangan memilih suatu sinyal trading forex hanya berdasarkan review yang bagus saja. Sebaiknya, tetap cari sinyal yang mampu menunjukkan minimal salah satu dari tiga hal ini: rekam jejak live, backtesting, atau uji coba gratis.
3. Infrastruktur Penunjang
Apabila Anda akan memasang sinyal trading otomatis (Robot Trading/EA), maka sebelum memanfaatkan EA, Anda harus memastikan dulu bahwa broker Anda memperbolehkan penggunaan EA dalam trading. Untuk itu, pembuat sinyal biasanya akan memberikan sejumlah saran dalam pemilihan broker forex yang compatible dengan produknya. Selain itu, kehandalan sebuah EA juga akan turut ditentukan oleh infrastruktur penunjangnya, seperti VPS (Virtual Private Server), koneksi internet dan listrik, komputer yang digunakan, dll.
Bilamana Anda enggan repot mengurus berbagai infrastruktur penunjang yang butuh biaya tambahan seperti itu, maka lebih baik memilih sinyal trading non-otomatis. Banyak broker telah menyediakan sinyal semacam itu, di samping juga layanan pihak ketiga seperti Autochartist dan Trading Central. Mayoritas berbayar, tetapi ada kalanya broker menyediakan secara gratis.
Dengan berlangganan sinyal trading forex seperti itu, Anda akan memperoleh kiriman berupa info ada peluang buy atau sell, pada mata uang apa, dan pada level harga berapa. Selanjutnya Anda dapat memilih sendiri akan men-trading-kan peluang tersebut atau tidak. Eksekusi trading dilakukan secara manual dan kiriman sinyal bisa diterima via ponsel, sehingga tidak butuh VPS dan Anda tetap bisa trading dimanapun Anda berada.
Intinya, sebelum berlangganan sebuah sinyal trading, pastikan bahwa Anda tahu apa saja layanan yang akan diterima setelah berlangganan kelak. Amati rekam jejaknya dengan hati-hati. Profit yang naik turun itu wajar, karena kondisi pasar juga berubah-ubah. Jangan sampai Anda tertipu oleh bualan sinyal trading yang mengaku bahwa mereka bisa menghasilkan sekian ratus persen profit setiap bulan, karena tak seorang pun bisa memastikan profit atau rugi, kecuali Tuhan. Namun, jika sebuah penyedia sinyal sudah menolak untuk transparan sejak awal, maka kehandalannya patut dipertanyakan.
