Seperti diketahui, banyak trader profesional menggunakan pengamatan divergensi dari beberapa jenis indikator berbeda, sebagai salah satu alat konfirmasi sebelum melakukan transaksi. Cara trading divergensi tidak hanya digunakan di pasar forex, tetapi juga populer diterapkan di pasar saham dan komoditas. Hal ini karena tak peduli apapun pasarnya, para pelaku yang menggerakkan harga mempunyai kemiripan karakteristik.
Dalam artikel ini akan dicontohkan bagaimana cara trading dengan divergensi MACD yang cukup efektif. Namun sebelum itu, mari kita mengenal tentang pemahaman dasar divergensi terlebih dulu.
Apa Itu Divergensi?
Secara harfiah, makna divergensi adalah penyebaran. Istilah ini sering digunakan dalam bidang sains untuk merepresentasikan penyebaran suatu unsur atau komponen. Namun dalam ilmu trading, divergensi (divergence) diartikan sebagai perbedaan antara arah harga dan arah pergerakan indikator. Indikator yang dimaksud adalah jenis oscillator penunjuk overbought dan oversold, seperti MACD, RSI, Stochastics, CCI, dan William%R.
Ada beberapa jenis divergensi yang bisa dikenali dari perbedaan arah harga dan indikator. Untuk mempermudah pemahaman, kita akan mengklasifikannya ke dalam dua jenis divergensi utama, yakni divergensi bullish dan bearish.
Pada keadaan divergensi bullish, pergerakan harga tampak bearish dan ditandai dengan terbentuknya level-level dasar (low) yang baru. Namun di saat yang sama, pergerakan indikator justru makin menguat. Keadaan ini mengisyaratkan bahwa dalam waktu dekat, penurunan harga akan segera berbalik sesuai sinyal indikator yang lebih dulu menanjak.
Sementara itu, divergensi bearish ditandai dengan kenaikan harga yang tidak diiringi dengan langkah serupa dari indikator. Ketika harga terus menciptakan level puncak (high) baru, grafik indikator justru gagal membentuk level puncak dan cenderung bergerak bearish. Situasi ini merupakan pertanda pembalikan arah harga dari bullish ke bearish.
Divergensi bisa terjadi pada semua time frame trading dan dapat diterapkan pada semua pasangan mata uang dengan baik. Hanya saja, makin tinggi time frame-nya makin jarang terjadi divergensi. Trading menggunakan cara ini memiliki keuntungan di mana kita bisa mendapat indikasi pembalikan harga lebih awal, karena divergensi merupakan sinyal leading dan relatif mudah diamati.
MACD Sebagai Indikator Divergensi
Sebagai salah satu oscillator, MACD banyak digunakan sebagai indikator pilihan untuk mengamati divergensi. Kita bisa membandingkan arah pergerakan harga dengan pola naik turun yang terbentuk dari bar MACD. Untuk platform Metatrader4, indikator "MACD divergence" bisa Anda download di sini. Setelah itu, silahkan ikuti panduan memasang indikator berikut ini:
- Buka MetaTrader4.
- Klik menu "File", lalu buka "Open Data Folder".
- Cari folder tempat Anda menyimpan file indikator yang telah di-download.
- Copy file tersebut.
- Kembali ke terminal MetaQuotes (lokasi tempat pertama kali Anda diarahkan setelah membuka "Open Data Folder").
- Buka folder MQL4 -> Indicators.
- Paste file indikator.
- Tutup MetaTrader4.
- Buka kembali MetaTrader4.
- Pada kolom "Navigator", silahkan buka bagian "Indicators".
- Cari indikator "MACD_divergence", setelah itu drag dan drop ke chart harga.
- Jika muncul kotak dialog "Custom Indicator - MACD_divergence", klik OK.
- MetaTrader4 Anda sudah siap untuk digunakan trading dengan divergensi MACD.
Cara Trading Dengan Divergensi MACD
Chart EUR/USD di time frame 15 menit ini menunjukkan setup entry dan exit trading menggunakan sinyal divergensi MACD. Sebagai informasi, setting indikator ditentukan sesuai default (12, 26, SMA9).
Dari chart di atas tampak kondisi divergensi bullish. Support kita tetapkan pada level terendah formasi double bottom yang terbentuk. Di sisi lain, resistance ditempatkan pada titik pembalikan trend sebelumnya (bullish pendek) yang telah tertembus (break).
Dari indikasi-indikasi tersebut, kita bisa segera menentukan entry point untuk open buy ketika terjadi pembalikan ke arah bullish. Namun sebelumnya, kita harus memastikan dulu bahwa sinyal buy dari divergensi MACD sudah dikonfirmasi oleh 3 hal berikut:
- Pola double bottom.
- Penolakan (rejection) pada level support (formasi candlestick bullish rejection).
- Pin bar yang terbentuk pada formasi price action-nya.
Level stop loss kita tentukan sedikit di bawah support dan take profit pada sekitar level resistance-nya. Risk/reward ratio bisa sekitar 1:1.5 sampai 1:2.
Untuk contoh trading pada divergensi bearish, coba perhatikan chart EUR/USD di time frame 1 menit ini:
Kondisi divergensi bearish ditandai dengan puncak harga yang terus menanjak, sementara titik puncak MACD semakin menurun. Konfirmasi entry dari sinyal divergensi MACD ini bisa dilihat pada formasi candlestick bearish, penolakan (rejection) di level resistance 2, dan pola triangle yang terbentuk (simetris dan break ke arah bawah).
Penutup
Pada dasarnya, divergensi adalah sinyal bahwa gerak rally atau kontraksi yang terjadi akan segera berakhir dan berbalik arah. Keadaan divergen bisa terjadi karena buyer atau seller terakhir masih mencoba menggerakkan harga ke atas atau ke bawah, sementara mayoritas trader telah berhenti melakukan pembelian atau penjualan guna mengantisipasi terjadinya koreksi harga pasar.
Untuk mencari peluang dalam kondisi tersebut, kita bisa menggunakan indikator MACD. Mengenali divergensi MACD bisa dilakukan dengan membandingkan arah harga dan grafik indikator, sedangkan konfirmasi entry diperoleh dari sinyal price action terhadap support resistance dan price pattern.