Meski masih berpeluang menaikkan suku bunga, The Fed punya pe-er untuk memperhatikan lambatnya inflasi AS dan menjelaskan jadwal reduksi balance sheet.
Rapat FOMC kembali digelar pada bulan Juli 2017 ini. Pengumuman hasilnya akan dirilis melalui pernyataan tanpa konferensi pers pada Kamis (27/Jul) pukul satu dini hari nanti. Lantas, apa yang diharapkan pasar dari Yellen dan rekan-rekannya kali ini?
Federal Reserve memang sudah tak ragu lagi untuk tetap pada rencananya menaikkan suku bunga lagi tahun ini. Namun, pasar juga menantikan petunjuk mengenai waktu pelaksanaan pemangkasan balance sheet.
1. Inflasi AS Mulai Melambat
Menurut survei terhadap 41 ekonom yang dilakukan oleh Bloomberg, sebagian besar memprediksi bahwa waktu pemotongan balance sheet baru akan diungkap pada bulan September. Sedangkan, kenaikan suku bunga akan tertahan sampai bulan Desember.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa para ekonom mulai memberi perhatian lebih pada inflasi AS. Seperti yang diketahui, inflasi AS dilaporkan melambat akhir-akhir ini. Dua pertiga dari keseluruhan responden pun memperkirakan bahwa The Fed tidak akan mengisyaratkan perubahan kebijakan moneter, sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap sektor inflasi.
Grafik di atas menggambarkan bahwa kekhawatiran mengenai melambatnya laju inflasi di antara para ekonom mulai meningkat, terutama di bulan Juli. Meski demikian, Parul Jain dari Macrofin Analytics mengatakan pada Bloomberg bahwa lemahnya data inflasi--yang menaikkan kekhawatiran--kali ini sangat mungkin hanya terjadi sementara saja.
Awal bulan Juli ini, Ketua The Fed Janet Yellen telah menukil masalah perlambatan inflasi. Dalam testimoninya di hadapan Senat AS tersebut, Yellen terdengar ragu, apakah perlambatan inflasi ini merupakan dampak dari faktor-faktor temporer atau bukan.
"Sebelumnya, Yellen tampil sangat yakin bahwa inflasi akan kembali (menguat), tapi sekarang ia mulai ragu," kata Sung Won Sohn, profesor ekonomi California State University-Channel Islands kepada CNBC.
Dari sini, rendahnya inflasi kemungkinan besar akan menjadi pokok bahasan The Fed dalam FOMC Juli. Bank sentral tersebut memang sudah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini. Namun, tak ada yang meramalkan bahwa The Fed akan melakukannya lagi dalam rapat hari ini.
2. Rate Hike Ketiga Dilakukan Bulan Desember
The Fed memang masih punya kesempatan untuk menaikkan suku bunga (rate hike) satu kali lagi di tahun 2017. Namun, data inflasi akan menjadi pertimbangan kapan kenaikan tersebut akan dilaksanakan. "Kita memang sedang dalam proses menunggu The Fed untuk menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya, tetapi akan bergantung pula pada data inflasi," kata Diane Swonk, Kepala Ekonom DS Economics, kepada CNBC.
Oleh sebab itulah, para analis lebih yakin bahwa rate hike yang ketiga kali akan digelar akhir tahun ini. Tingkat suku bunga The Fed--yang saat ini ada di level 1 persen - 1.25 persen--sudah membantu menentukan biaya pinjaman bank-bank AS untuk para pengusaha dan nasabah umum.
Yang jelas, The Fed tidak akan melakukan pemangkasan balance sheet dan menaikkan suku bunga dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, investor pun yakin The Fed akan menunggu hingga bulan Desember untuk rate hike ketiga.
"The Fed telah bekerja terlalu keras untuk mengupayakan dasar peluncuran kebijakan baru yang mulus, meski tetap berpotensi mengejutkan pasar soal waktu pelaksanaannya," kata Lou Crandall, Kepala Ekonom di Wrightson ICAP.
3. Pemangkasan Balance Sheet The Fed
The Fed akan mulai melakukan kontrol terhadap suplai uang negara dan suku bunga dengan cara memangkas balance sheet yang saat ini berjumlah 4.5 triliun dolar AS. Pada FOMC April lalu, wacana ini sudah diungkapkan oleh The Fed meski belum menyebutkan waktunya secara spesifik.
Menurut Yellen dalam testimoninya di Capitol Hill 12 Juli lalu, The Fed berharap percepatan ekonomi akan menjamin kenaikan bertahap tingkat suku bunga dari waktu ke waktu. Sementara pengurangan aktivitas pembelian sekuritas The Fed yang bernilai lebih dari 4 triliun Dollar, kemungkinan akan dimulai tahun ini.
Sebagai informasi, pengurangan balance sheet akan menjadi sebuah tools kontroversial yang digunakan oleh The Fed untuk menghadapi krisis finansial 2007-2009 dan gejolak yang ditimbulkan setelahnya.
Para analis Wall Street melihat hanya ada sedikit peluang bagi The Fed untuk mengumumkan reduksi balance sheet-nya besok. Namun, pernyataan kebijakan moneter The Fed pasca FOMC kemungkinan akan menyediakan lebih banyak visibilitas tentang waktu pelaksanaanya secara lebih jelas.
Sedangkan para ekonom Citibank mengatakan dalam sebuah catatan yang dikutip oleh Reuters, bahwa komite FOMC kemungkinan akan mulai mengatakan pemulaian pemangkasan (balance sheet) dengan segera. "Itu (pernyataan FOMC) akan memberikan sinyal bahwa para komite FOMC berencana untuk mengumumkan reduksi balance sheet pada bulan September." tulis Citibank.
Dolar AS Jelang Pengumuman FOMC
Untuk para trader forex, menjelang event penting ini, Dolar AS tampak stabil dengan kecenderungan sedikit menurun terhadap mata uang-mata uang mayor.
Menurut analis, rapat FOMC hari ini tidak disertai dengan konferensi pers. Oleh sebab itu, pelaku pasar akan fokus pada statement yang dirilis seusai meeting.
Jika ada sinyal kenaikan suku bunga dalam tahun ini, maka USD akan menguat. Sebaliknya, jika The Fed masih wait and see atau terkesan ragu-ragu, Dolar AS mungkin akan melanjutkan penurunannya.