Seputarforex - European Central Bank (ECB) memutuskan untuk tidak melakukan perubahan, baik terhadap kebijakan suku bunga maupun program stimulusnya. Suku bunga ECB tetap dijaga di level nol, begitu pula dengan besaran PEPP (Pandemic Emergency Purchase Program) sejumlah 1.85 triliun Euro yang dilangsungkan hingga Maret 2022.
Presiden ECB Christine Lagarde lebih banyak menyinggung soal inflasi Zona Euro. Inflasi terbaru Zona Euro memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi di hampir seluruh kawasan, meski masih di bawah target 2%. ECB mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah kondisi sementara, dan mengekspektasikan inflasi masih akan di bawah target dalam beberapa waktu ke depan. Inflasi tahunan 2021 diekspektasikan mencapai 1.9%, sementara inflasi 2022 diyakini turun ke 1.5%.
"Inflasi telah naik dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar karena base effects, faktor-faktor sementara, dan kenaikan harga energi. Diperkirakan inflasi akan naik lebih tinggi lagi di paruh kedua tahun ini, sebelum jatuh kembali begitu faktor sementara memudar," jelas Lagarde dalam konferensi pers ECB pada Kamis (10/Juni) sore.
Kendati kurang optimis dengan prospek inflasi, outlook ECB untuk ekonomi Zona Euro terpantau cerah. Tingkat pertumbuhan GDP untuk tahun 2021 direvisi naik dan diekspektasikan mencapai 4.6%, begitu juga dengan proyeksi GDP tahun 2022 yang diestimasikan mencapai 4.7%.
Spekulasi Tapering Tak Terjawab, EUR/USD Bergerak Terbatas
Sebelum pengumuman ECB hari ini, durasi stimulus PEPP menjadi isu yang paling dinantikan pasar. Namun, pernyataan ECB hari ini jelas menunjukkan bahwa bank sentral tersebut menghindari taper talk dan lebih memilih untuk menjalankan apa yang telah diimplementasikan sebelumnya.
Menurut Andrew Kenningham dari Capital Economics, potensi tapering stimulus ECB di paruh kedua tahun ini masih ada, walaupun gambaran besar dan jangka panjangnya masih akan sangat akomodatif.
Euro melemah tipis terhadap Dolar AS pasca pengumuman kebijakan moneter ECB. Saat berita ini ditulis, EUR/USD turun 0.1% ke 1.2166, masih dalam range konsolidasi yang terbentuk sejak 7 Juni lalu.
"Kita melihat aksi tarik-menarik antara kedua mata uang tersebut (Euro dan Dolar AS -red) dan terjadi bolak-balik. Itulah mengapa kita juga melihat sedikit batasan dalam hal pelemahan Dolar dan penguatan Euro," kata Minh Trang, Senior FX Trader di Silicon Valley Bank dalam menanggapi pergerakan EUR/USD saat ini.