Seputarforex - Pada hari Kamis (16/September), Australian Bureau of Statistics (ABS) merilis data Employment Change yang anjlok dari 2.2k ke -146.3k pada bulan Agustus. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi penurunan 90k dan menjadi yang terparah sejak kuartal pertama 2020, ketika pandemi pertama kali menyebar di Australia.
Penurunan ketenagakerjaan Australia kali ini tidak terlepas dari lonjakan kasus COVID-19 Delta yang memaksa otoritas setempat menerapkan pembatasan di beberapa negara bagian, termasuk New South Wales (NSW) yang menjadi kawasan dengan populasi terpadat.
Apabila dirinci lebih jauh, pekerjaan kategori part-time turun sebanyak 78.2k pada bulan Agsutus 2021, 0.5 persen lebih rendah ketimbang periode Maret 2020. Padahal, kategori pekerjaan ini masih menorehkan kenaikan sebanyak 6.4k pekerjaan pada bulan Juli 2021. Sementara itu, pekerjaan full-time merosot 68k, semakin turun dari pencapaian -4.2k di bulan sebelumnya.
Berdasarkan wilayah, NSW menjadi kawasan yang mengalami penurunan terbesar, yakni sekitar 4.2 persen. Queensland menyusul dengan kemerosotan 1.1 persen, begitu pula dengan Australia Selatan dan Tasmania yang masing-masing melemah sebesar 0.3 persen dan 0.2 persen.
Terlepas dari perolehan Employment Change yang suram, tingkat pengangguran (Unemployment Rate) Australia ternyata turun dari 4.6 persen menjadi 4.5 persen pada periode yang sama. Angka ini mematahkan ekspektasi ekonom untuk kenaikan ke 4.9 persen. Jika dibandingkan dengan masa awal pandemi, tingkat pengangguran Australia saat ini bahkan lebih rendah 0.7 persen.
AUD/USD Masih Berada Dalam Tekanan
Meskipun tingkat pengangguran Australia menunjukkan sinyal pemulihan yang positif, buruknya data Employment Change pagi ini membuat AUD/USD masih cenderung tertekan. Setelah diterpa sentimen penghindaran risiko global atas kekhawatiran lonjakan virus Corona di banyak negara, pair AUD/USD kini bergerak di kisaran 0.7326 atau melemah 0.05 persen secara harian.
