EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,210.98/oz   |   Silver 24.99/oz   |   Wall Street 39,761.89   |   Nasdaq 16,384.73   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga Emas Melandai Karena Dolar AS Dan Sektor Ekuitas

Penulis

Setelah tesmoni kedua Ketua the Fed, Janet Yellen tadi malam, harga emas mulai melemah lagi sejalan dengan kurs Dolar dan sektor ekuitas yang merangkak naik.

Seputarforex.com- Kurs Dolar dan sektor ekuitas AS yang berusaha bangkit lagi. Di sisi lain, testimoni kedua Janet Yellen di hari kemarin menyebabkan harga emas melemah. Harga emas di sesi Asia pada hari Jumat (14/07) ini terpantau kembali menurun setelah dalam tiga sesi berturut-turut merangkak naik.

Harga Emas Melandai Karena Dolar Dan Sektor Ekuitas

Saat berita ini ditulis, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Agustus pada Comex New York Mercantile Exchange melandai sebesar 0.14 persen ke level harga 1,215 Dolar AS per troy ons dan harga emas spot XAU/USD mengalami pelemahan harga ke kisaran level harga 1,216 Dolar AS. Sedangkan harga emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk flat di level Rp 582,000 dan harga buy back di level harga Rp 522,000.

Harga Emas Dan Pernyataan Ketua Federal Reserve

Dalam sesi perdagangan Kamis kemarin, harga emas mulai bergerak turun setelah komentar Yellen yang mendorong sebagian besar para trader memilih aset lebih berisiko.

"Kondisi perekonomian AS saat ini cukup sehat bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga, meskipun tingkat inflasi masih rendah," ucap Yellen.

Testimoni kedua Janet Yellen tersebut mendorong terjadinya reli pada pasar obligasi dan pasar saham AS. Indeks saham MSCI mampu mencetak rekor tertingginya keempat dalam kurun waktu satu bulan ini. Kondisi seperti ini tidak menguntungkan pergerakan harga emas karena permintaan si kuning cenderung menurun.

Prediksi Goldman Sachs Tentang Kenaikan Suku Bunga AS

Sebelumnya para petinggi The Fed mengatakan rencana mereka untuk menaikkan tingkat suku bunga AS paling tidak sebanyak satu kali lagi di thaun 2017 dan mereka akan mengurangi besaran neraca keuangannya sebesar 4.5 triliun Dolar AS.

Para analis Goldman Sachs mengungkapkan bahwa mereka memperkirakan pengurangan neraca keuangan akan ditunda sampai bulan September. Di samping itu, setelah testimoni pertama Janet Yellen, Golman Sachs menurunkan prediksi mereka terhadap rate hike oleh Federal Reserve pada bulan September dari sebelumnya 20 persen, menjadi 10 persen saja. Sementara probabilitas kenaikan suku bunga bulan November sebesar lima persen. Namun, Goldman Sachs menilai, peluang kenaikan suku bunga bulan Desember semakin besar, yakni meningkat menjadi 55 persen dari 50 persen.

Seperti yang diketahui, peningkatan suku bunga AS dapat mengurangi daya tarik emas karena logam ini tidak memberikan imbal hasil berbentuk bunga. Rate hike akan mendorong investor untuk beralih ke aset berisiko seperti saham.

279581
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.