Seputarforex - Harga emas menguat di sesi perdagangan Selasa (29/November) malam. Emas spot melejit hampir 1% ke $1755.29 per ounce, emas futures di Comex New York naik 0.7% ke $1751.60, sementara grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan kenaikan 0.86% ke $1756.18.
Berkebalikan dengan kondisi kemarin, Dolar AS hari ini melemah. Para investor mencerna kondisi ekonomi AS dengan penilaian yang sedikit berbeda. Menurut David Meger dari High Ridge Futures, para investor sudah mulai melihat akhir dari kenaikan suku bunga karena inflasi kemungkinan akan terus menurun. Oleh karena itu, potensi kenaikan suku bunga 75 basis poin pada rapat FOMC Desember berkurang menjadi kenaikan 50 basis poin saja. Kendati demikian, bullish harga emas tetap akan teredam oleh keputusan rate hike tersebut.
"Walaupun Dolar AS yang sedikit lebih lemah mendukung emas saat ini, kami masih mengekspektasikan bahwa kenaikan suku bunga Fed lebih lanjut akan kembali membebani harga emas selama beberapa minggu mendatang," ungkap analis UBS, Giovanni Staunovo.
Para investor lebih memilih yield yang memberikan imbal hasil saat suku bunga tinggi. Dengan demikian, penguatan emas hari ini boleh jadi tak akan berlangsung lama. Trader pun menantikan pada pidato Jerome Powell pada hari Rabu besok untuk mencari kejelasan lebih lanjut terkait kebijakan suku bunga.
"Pasar akan sangat fokus pada indikasi berakhirnya kenaikan suku bunga. Jika Powell mengindikasikan kita akan mendekatinya, maka emas akan diuntungkan. Di sisi lain, jika ia mensinyalkan jika kenaikan suku bunga lebih lanjut (masih) diperlukan, maka menurut saya hal itu akan membebani emas," tambah Staunovo.
Pandangan senada datang dari analis City Index Fawad Razqzada. Menurutnya, potensi pemulihan Dolar dan suku bunga yang masih meningkat di seluruh dunia menandakan bahwa para investor mungkin menghindar dari aset berimbal hasil rendah dan nol seperti emas.