Seputarforex - Harga emas jatuh di sesi perdagangan Jumat (10/Juni) malam ini. Meskipun data CPI AS yang dirilis kemarin menunjukkan lonjakan pesat, para investor meyakini bahwa kenaikan tersebut hanya bersifat sementara. Akibatnya, harga emas justru turun karena para investor saat ini lebih memilih membeli Dolar.
Harga emas spot merosot 0.9% ke $1881.80 per ounce pada pukul 14:07 GMT, sejalan dengan harga emas futures di Comex New York yang jatuh 0.7% ke $1883.30. Saat berita ini ditulis, grafik XAU/USD berikut menunjukkan penurunan 0.8% ke $1883.21.
Dalam basis tahunan, inflasi AS mencapai 5% di bulan Mei, melampaui ekspektasi kenaikan dari 4.2% ke 4.7%, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2008. Menurut analis UBS, Giovanni Staunovo, inflasi AS terbaru memang lebih tinggi daripada ekspektasi. Namun, pasar masih memperkirakan penurunan dari level saat ini. Oleh sebab itu, Staunovo menilai bahwa akan sulit bagi emas untuk menembus ke atas $1900.
"Selama emas masih kesulitan untuk bertahan di atas level tersebut, maka akan ada investor yang menggunakannya untuk menjual emas atau membangun posisi Short," ungkap Staunovo.
Pasar Awasi The Fed
Selanjutnya, pasar akan fokus pada rapat FOMC tanggal 15-16 Juni mendatang. Mayoritas pengamat yang dikutip oleh Reuters mengekspektasikan bahwa The Fed akan menunggu hingga akhir tahun sebelum mengumumkan tapering aset.
"Dengan rapat FOMC minggu depan yang diperkirakan kuat tak akan memicu isu tapering, maka perhatian pasar akan beralih ke konferensi Jackson Hole di akhir Agustus nanti, dengan harapan akan ada pengumuman tentang perubahan arah (kebijakan)," kata Ole Hansen, analis dari Saxo Bank.
Menurut pakar komoditas Daniel Ghali dari TD Securities, meskipun level $1850 adalah target pullback harga emas dalam jangka pendek, tetapi harga emas masih akan ditopang oleh sentimen dovish The Fed dalam jangka menengah.