Seputarforex - Pound sterling menguat dalam rentang terbatas pada kisaran 1.3630-an terhadap dolar AS dalam perdagangan awal sesi Eropa hari ini (20/Januari). EUR/GBP juga sepenuhnya tertekan pada kisaran 0.8330-an. Pasar mencermati pernyataan hawkish dari Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) serta keputusan pemerintah Inggris untuk mengakhiri pembatasan sosial.
Grafik GBP/USD Daily via TradingView
Bank sentral Inggris tampaknya hampir pasti menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin dari 0.25 persen menjadi 0.50 persen pada rapat kebijakan tanggal 3 Februari 2022. Data tenaga kerja lebih baik dari ekspektasi, sementara laju inflasi jauh melebihi target bank sentral. Rilis data inflasi Desember 2021 kemarin menunjukkan pertumbuhan harga-harga paling pesat dalam tiga dekade terakhir.
Dalam testimoninya di hadapan anggota parlemen Inggris kemarin, Gubernur BoE Andrew Bailey mengungkapkan kekhawatiran terhadap laju inflasi, sembari menegaskan kesiapan bank sentral untuk "bertindak" guna mengatasinya. Menurut Bailey, kenaikan inflasi di Inggris saat ini tak hanya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti kenaikan harga energi dan gangguan pasokan global. Pasar tenaga kerja yang lebih ketat telah mendorong peningkatan gaji, sehingga menciptakan dorongan internal bagi pertumbuhan inflasi yang bakal lebih permanen jika tak segera ditangani.
Satu faktor lagi mendukung prospek "BoE rate hike" tersebut, yakni berakhirnya pembatasan sosial yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi Inggris ke depan. PM Boris Johnson mengatakan bahwa peraturan pembatasan Plan B akan kedaluwarsa pada 26 Januari, sehubungan dengan tanda-tanda penurunan jumlah kasus COVID-19 dan tingkat hospitalisasi.
"Kita lebih banyak menerima booster dibanding negara mana pun di Eropa," kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, "Itulah mengapa kita adalah negara paling terbuka di Eropa dan hari ini kami telah mengumumkan rencana untuk melangkah lebih jauh (dalam normalisasi aktivitas masyarakat -red)."