EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,160.60   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

Pound Dapat Energi Ekstra Pasca Rilis Data PMI Inggris

Penulis

GBP/USD mendaki ke puncak tertinggi sejak 24 Februari, sementara EUR/GBP melemah 0.25 persen dan GBP/JPY naik 0.2 persen.

Seputarforex - Pound sterling mendaki 0.3 persen lagi ke level 1.4233 terhadap dolar AS pada pertengahan sesi Eropa hari ini (21/Mei), setelah rilis laporan penjualan ritel dan data PMI Inggris yang menggembirakan. Posisi GBP/USD sekarang sudah kembali menduduki puncak tertinggi sejak tanggal 24 Februari. Pound juga terpantau unggul terhadap euro dan yen, dengan posisi EUR/GBP melemah 0.25 persen dan GBP/JPY naik 0.2 persen.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

UK Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa penjualan ritel Inggris tumbuh 9.2 persen (Month-over-Month) pada bulan April 2021. Angka tersebut dua kali lipat lebih tinggi ketimbang ekspektasi konsensus yang hanya 4.5 persen, sekaligus melampaui pertumbuhan 5.1 persen pada bulan sebelumnya.

Menurut ONS, pelonggaran bertahap atas pembatasan sosial telah mendorong pembukaan kembali layanan ritel non-esensial di kawasan England per 12 April dan Wales per 26 April. Masyarakat pun ramai-ramai membelanjakan simpanan yang melimpah selama masa lockdown.

"Sentimen kuat dan lonjakan dalam pembelanjaan tidak dapat dikesampingkan sebagai sesuatu yang unik. Semuanya kemungkinan menempatkan sterling dan pasar Britania Raya kembali unggul setelah sepekan yang volatile," kata Ulas Akincilar, Kepala Trading di INFINOX.

Hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) tak kalah impresif. IHS Markit melaporkan bahwa skor indeks output komposit mencetak laju ekspansi tercepat sejak data mulai dibuat pada Januari 1998. Hal ini menandakan pemulihan yang sangat kuat pada sektor manufaktur dan jasa.

Skor PMI Jasa meningkat dari 60.1 menjadi 61.8 pada bulan Mei 2021, dan skor PMI Manufaktur meroket dari 60.7 menjadi 66.1. Alhasil, indeks komposit ikut terdongkrak dari 60.0 menjadi 62.2. Padahal, konsensus sebelumnya mengira data-data tersebut akan stagnan.

Pelaku pasar selanjutnya akan terus memantau dampak perkembangan gelombang baru COVID-19, karena ada kemungkinan pemerintah Inggris akan menunda tahap pelonggaran lockdown berikutnya jika jumlah kasus melonjak kembali. Selain itu, pemerintah juga berencana mengakhiri pemberian subsidi bagi para karyawan yang dirumahkan (Coronavirus Job Retention Scheme) pada akhir bulan September mendatang. Penarikan subsidi tersebut berpotensi memantik kenaikan tingkat pengangguran, memperburuk sentimen bisnis, dan menyurutkan minat belanja masyarakat selama beberapa waktu.

Download Seputarforex App

295764
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.