EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,145.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 1 jam lalu, #Saham AS

Sterling Lanjutkan Sideways Pasca Rilis Data GDP Inggris

Penulis

GBP/USD terus beredar dalam kisaran 1.3600-an yang telah dihuni selama sepekan terakhir, sedangkan EUR/GBP flat pada kisaran 0.8480-an.

Seputarforex - Pound sterling relatif kalem menanggapi rilis data Gross Domestic Product (GDP) Inggris hari ini (13/Oktober) yang memuat interpretasi beragam. GBP/USD terus beredar dalam kisaran 1.3600-an yang telah dihuni selama sepekan terakhir, sedangkan EUR/GBP flat pada kisaran 0.8480-an. Hanya GBP/JPY yang melanjutkan reli bullish pada kisaran 154.60-an, sehubungan dengan selisih proyeksi suku bunga Inggris dan Jepang yang semakin besar.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

GDP Inggris bertumbuh +0.4 persen (Month-over-Month) pada bulan Agustus 2021, meleset dari ekspektasi konsensus yang sebesar +0.5 persen. Data pertumbuhan bulanan untuk periode Juli juga direvisi turun dari +0.1 persen menjadi -0.1 persen.

Pertumbuhan GDP tahunan tercatat 6.9 persen, alias lebih baik daripada ekspektasi konsensus yang sebesar 6.7 persen (Year-on-Year). Tapi GDP Inggris saat ini masih 0.8 persen lebih rendah dibandingkan tingkat pra-pandemi. Di saat yang sama, sejumlah risiko mengancam perekonomian ke depan.

"Perbaikan pada Agustus mungkin berhubungan dengan memudarnya pembatasan 'pingdemik' Juli ketika lebih dari 1 juta orang isoman dalam waktu hampir bersamaan," kata Paul Dales, Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics, "(Tapi) meluasnya kelangkaan dan krisis bahan bakar belakangan ini mungkin membuat pertumbuhan nyaris stagnan setelah Agustus."

Pelaku pasar tak bereaksi kuat terhadap data-data ini, karena para pejabat bank sentral Inggris (BoE) telah mengekskpresikan kesiapan untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Pasar kini bahkan sudah memperhitungkan potensi kenaikan suku bunga sebesar 10 basis poin pada November mendatang, meski ada pula spekulasi untuk Desember 2021 dan paruh pertama 2022.

"Komentar-komentar BoE baru-baru ini menandakan bahwa pertumbuhan (ekonomi) kemungkinan bukan faktor terbesar dalam keputusan komite untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang -meskipun memang memberikan alasan untuk berhati-hati. Kami masih menduga pembuat kebijakan akan menunggu hingga 2022 untuk menaikkan (suku bunga), ketika informasi lebih lanjut tentang pertumbuhan upah sudah tersedia," papar James Smith dari ING Bank.

ING Bank memperkirakan pertumbuhan GDP Inggris tumbuh sekitar 1.4 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal III/2021. Angka tersebut jauh lebih lemah dibandingkan ekspektasi pertumbuhan 2.1 persen yang tercantum dalam pernyataan BoE September lalu.

Download Seputarforex App

296581
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.