EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,378.20/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 39 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 40 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 41 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 41 menit lalu, #Saham AS

Volume Trading Bitcoin Turun 90 Persen Di India

Penulis

Sikap pemerintah dan bank lokal yang cenderung protektif berakibat buruk pada volume trading Bitcoin di India.

Bursa kripto di India saat ini mengalami ketidakpastian besar tentang masa depan operasionalnya. Tekanan regulasi dan pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah maupun bank lokal telah mempengaruhi kegiatan perdagangan dan pertukaran mata uang kripto di India. Dalam dua bulan terakhir ini, volume trading Bitcoin di India telah turun sebesar 90%.

 

bitcoin India

Aturan Semakin Diperketat

Pihak berwenang di Delhi mengeluarkan peringatan dan ancaman tentang penggunaan mata uang kripto. Mereka berulang kali menyatakan bahwa mata uang kripto tidak dianggap sebagai alat pembayaran yang sah di India, sebab belum ada peraturan yang jelas mengenai hal ini.

Alih-alih membentuk kerangka hukum yang komprehensif dan bisa diberlakukan dalam waktu dekat, beberapa pejabat pemerintah justru mengakui bahwa hal tersebut mustahil untuk dilakukan. Hingga sekarang, belum ada mandat resmi dari Bank Sentral India (RBI) tentang tindakan yang harus diambil. Namun, bank-bank komersial telah berinisiatif untuk memperketat aturan mereka kepada akun nasabah yang terkait mata uang kripto.

Lembaga keuangan terbesar di negara India, termasuk Citibank, ICICI Bank, HDFC Bank, Kotak Mahindra Bank, dan State Bank of India, telah menangguhkan ratusan akun perdagangan Bitcoin. Mereka juga memberlakukan langkah-langkah protektif untuk membatasi transaksi kripto yang dilakukan oleh warga biasa.

 

Beberapa Bursa Kripto Gulung Tikar

Batasan-batasan yang diterapkan di India menyebabkan penurunan signifikan dalam transaksi trading Bitcoin dan kripto lainnya di platfrom Coinsecure. Mohit Kalra, Kepala Eksekutif Coinsecure mengatakan, "Penurunan volume trading setidaknya mencapai 90%, dari rata-rata 300 – 400 BTC per hari pada bulan Desember tahun lalu, menjadi sekitar 30 – 40 BTC per hari ini."

Dampak yang lebih buruk dialami oleh dua platform india, Btcxindia dan Ethexindia, yang sudah melayani sekitar 35,000 pelanggan aktif. Mereka terpaksa menutup operasi mulai 5 Maret lalu akibat ketidakpastian aturan dan regulasi Bitcoin saat itu. Berbagai jenis pelarangan ini ini sangat disayangkan mengingat banyaknya peminat pasar kripto di India.

282952
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.