EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,162.04   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 4 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Profil Penulis : Pandawa

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.
Harga minyak menyentuh area terendah 3 minggu karena penguatan Dolar AS yang ditopang oleh prospek suku bunga tinggi. Selain itu, pasokan minyak Turki juga menjadi katalis.
Harga minyak melemah di tengah penguatan Dolar AS yang didukung oleh pernyataan hawkish The Fed. Mencuatnya sentimen risk-off kian membebani minyak.
Indeks Dolar AS menguat karena didukung rencana The Fed untuk memangkas penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Harga minyak menguat berkat potensi kelangkaan pasokan. Tak hanya dari Arab Saudi dan Rusia, output minyak AS juga berisiko menurun.
Harga minyak masih mempertahankan bias bullish di tengah prospek perlambatan ekonomi China. Pasalnya, pasokan minyak semakin diperketat oleh Saudi dan Rusia.
Ekspor Impor yang masih negatif menyebabkan penyusutan surplus Neraca Perdagangan China. Outlook perekonomian saat ini pun semakin suram.
Harga minyak stabil di kisaran tertinggi 2023 karena sentimen pengetatan pasokan yang dihembuskan oleh Rusia dan Arab Saudi.
Kontraksi pada sektor manufaktur China semakin mereda, namun sektor jasa terus melemah meski masih bertahan di atas zona ekspansi.
Harga minyak menguat di tengah gangguan pasokan yang diakibatkan oleh badai Idalia. Selain itu, penurunan Dolar juga menopang kenaikan minyak.
Euro melemah terhadap Dolar AS karena perbedaan sentimen pasar terhadap prospek kebijakan ECB dan The Fed.
Harga minyak melemah cukup signifikan karena prospek peningkatan pasokan minyak di AS dan Timur Tengah. Namun, kebijakan Saudi dan Rusia masih positif bagi minyak.
Biro Stastistik Nasional China merilis sejumlah data ekonomi yang mengindikasikan pemulihan ekonomi semakin terhambat di awal kuartal III/2023.
Harga minyak melemahkarena tertekan oleh penguatan dolar dan performa ekonomi China yang mengkhawatirkan. Namun, analis masih optimis.
Harga minyak bergerak di dekat kisaran tertinggi empat bulan sehubungan dengan prospek pemangkasan output minyak OPEC.
Harga minyak melaju dalam reli bullish sehubungan dengan prospek pengurangan produksi yang direncanakan OPEC dan Arab Saudi.
Meski meningkat, aktivitas manufaktur China tak kunjung menembus zona ekspansi. Di saat yang sama, sektor jasa semakin mendekati ambang kontraksi.
Inflasi konsumen Australia turun di bawah ekspektasi sehingga pasar sempat mengkhawatirkan jeda kenaikan suku bunga RBA.
Harga minyak terkoreksi dari penguatan pekan lalu menjelang pertemuan ECB dan The Fed minggu ini. Namun, analis masih optimis dengan outlook jangka panjang.
Dolar Australia menguat signifikan setelah rilis data Employment Change menunjukkan kinerja positif yang mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga RBA.
Harga minyak menguat di tengah tumbuhnya optimisme pasar terhadap prospek stimulus China dan berkurangnya pasokan OPEC.
Harga minyak menguat tipis didukung oleh pengetatan pasokan minyak Arab Saudi dan rencana pengurangan ekspor Rusia. Disamping itu, Dolar AS tengah melemah.
Rilis data PPI dan CPI sama-sama kurang memuaskan pagi ini. Hal itu memicu spekulasi pelonggaran kebijakan oleh pemerintah China.
Sebagian besar anggota The Fed sepakat jika kenaikan suku bunga masih diperlukan pada rapat kebijakan selanjutnya. Dolar bullish merespon kabar ini.
Harga minyak stabil di tengah tingginya prospek kenaikan suku bunga Fed dan rencana pemotongan output oleh sejumlah negara produsen.
Harga minyak diliputi ketidakpastian akibat ketegangan politik di Rusia. Namun, analis meyakini jika pengaruhnya tidak akan meluas.