Apa Yang Harus Trader Lakukan Ketika Telat Entry?

@Wardana: Lebih baik tidak usah entry, daripada entry namun risiko terlalu besar sehingga RR (risk/reward) menjadi semakin besar. Kecuali terlambatnya masih dekat sehingga RR tidak terlalu banyak berbeda.

Mengatasi sering telat entry gimana pak, soalnya saya sering seperti ini..hehe

@Wardana
Kok bisa telat Mas? Padahal pakai yg aman lebih tenang. Coba Mas kecilkan periodenya jika pakai indikator. Mungkin sistem trading Mas mengharuskan entry disitu. Kalau menurut saya ya Mas,lebih baik telat daripada salah. Ambil tipis-tipis saja profitnya.

@Wardana: Ada 2 solusi yang bisa Anda gunakan.

Pertama, gunakan alarm. Anda bisa menggunakan alarm dari Tradingview sebagai pengingat bahwa harga sudah mendekati level yang Anda inginkan. Kalau cara ini kurang efektif, gunakan cara kedua.

Cara kedua adalah menggunakan pending order. Jadi tanpa Anda melihat grafik, posisi bisa terkesekusi apabila harga tersentuh. Cara ini tentu mempunyai kelemahan dibandingkan eksekusi langsung namun Anda bisa mengurangi telat entry. 

Betul, bisa pakai pending order kok. Cuma kenapa ya Pak Rizki kok pakai pending order beberapa kali nggak bisa. Aku lupa kata2nya tapi bilangnya poin ini tidak diijinkan. Apa karena terlalu dekat ya?

@Jimmy: Bisa jadi terlalu dekat. Biasanya ada batasan jarak pips dari pending order ke harga saat ini.

Jika entry posisi menggunakan price acton, bagaimana cara agar tidak telah entry?

@ Umar Salim:

Mungkin maksudnya “bagaimana cara agar tidak telat entry” ?
Supaya tidak ketinggalan entry, terlebih dahulu pastikan bahwa price action tersebut telah terkonfirmasi oleh indikator teknikal terutama indikator trend seperti moving average (SMA atau EMA), MACD, ADX dan juga parabolic SAR. Kalau memang telah terkonfirmasi berarti price action tsb valid, maka segera entry dan tentukan juga level stop loss (SL) dan take profit (TP).

Jika tidak terkonfirmasi, ada kemungkinan price action tsb tidak valid (fake signal). Dalam hal ini tidak harus entry. Tunggu sampai price action tsb terkonfirmasi oleh indikator teknikal.

Bagaimana cara entry trading dg trend supaya tdak salah masuk? Sudah entry buy tapi trendnya malah ganti turun atau entry sell malah trendnya berubah naik.

@ Kamaru:

Agar tidak salah atau terlambat entry, pada time frame berapapun Anda trading, selalu amati sinyal dari price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator teknikal (terutama indikator trend). Jika memang telah terkonfirmasi, maka segera entry. Jika tidak terkonfirmasi oleh indikator trend, maka jangan entry dulu, tunggu sampai terkonfirmasi. Indikator trend yang biasa digunakan adalah ADX, parabolic SAR dan juga MACD.

Misal jika terbentuk bearish engulfing candle dan kurva MACD berada di bawah kurva sinyal, serta kurva ADX menunjukkan level diatas 20, maka pergerakan harga memang sedang bearish, sesuai dengan sinyal dari bearish engulfing candle, jadi Anda bisa entry sell.

Jawaban untuk Umar Salim:

Agar tidak telat entry, maka Anda bisa turunkan time frame untuk konfirmasi signal entry. Dalam hal ini, sinyal konfirmasi akan lebih cepat terbentuk sehingga Anda jadi lebih cepat entry.

Namun hal ini mempunyai kekurangan yaitu kalau false signal akan semakin banyak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sinyal yang lebih akurat, gunakan konfirmasi dari indikator teknikal setelah price action terbentuk. Setelah indikator teknikal memberikan konfirmasi, baru Anda masuk entry posisi.

Jawaban untuk Kamaru:

Faktanya, Anda tidak akan bisa 100% mengetahui arah tren yang sedang berlangsung karena harga bisa berubah dengan sangat cepat apalagi saat rilis berita fundamental yang berdampak tinggi.

Namun, ada cara untuk meningkatkan akurasi Anda dalam mengidentifikasi tren. Beberapa cara tersebut antara lain.

1. Identifikasi Tren yang Kuat: Pertama, identifikasi tren yang kuat di pasar. Anda dapat melakukannya dengan menganalisis grafik harga dan mengidentifikasi pola-pola tinggi dan rendah yang membentuk tren naik atau tren turun. Gunakan indikator tren seperti moving average, ADX, MACD, atau indikator lainnya yang sesuai dengan strategi Anda.
2. Konfirmasi dengan Multiple Timeframe: Periksa tren pada multiple timeframe untuk mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat. Misalnya, jika Anda melihat tren naik pada grafik harian, periksa grafik 4 jam atau 1 jam untuk memastikan bahwa tren tersebut terkonfirmasi pada timeframe yang lebih rendah. Konfirmasi dari multiple timeframe dapat membantu mengurangi kemungkinan sinyal palsu.
3. Perhatikan Price Action: Amati price action saat memasuki trading dengan tren. Cari sinyal-sinyal pembalikan seperti pola candlestick bullish atau bearish yang terbentuk di area support atau resistance kunci. Hal ini dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk entry trading dengan tren.

• Anda bisa menggunakan indikator yang bisa mendeteksi trend seperti ADX atau Moving Average.
• Selalu periksa tren mayor/tren utama. Periksa timeframe besar terlebih dahulu untuk mengetahui tren secara garis besarnya.
• Selaraskan tren mayor dengan tren minor. Pastikan pada timeframe kecil dan timeframe besar sudah membentuk tren yang sama.
• Konfirmasikan dengan price action atau indikator lainnya. Untuk menambah keyakinan anda, bisa juga menggunakan kaidah price action atau juga bantuan dari indikator lainnya.