Apakah Bisnis Forex Bisa Buat Kaya?

Hal ini tergantung dari cara pandang dan persepsi dari Orang yang Bersangkutan. Tak Perlu pula memaksakan kehendak kepada masyarakat yang berbeda pandangan terhadap usaha ini. Ada yang mengatakan Haram, Penipuan ataupun yang lainnya, Itu tergantung dari Informasi Awal yang mereka dapat. Jika Informasi Awal yang didapat mengatakan usaha ini Haram, maka di benak Pikiran adalah Haram. Jika informasi Awal yang didapat bahwa  usaha ini judi , maka di benaknya yang terpikir adalah Judi dan seterusnya.

Apapun Jenis usaha memiliki resiko tersendiri. Dan tentunya satu jenis usaha belum tentu cocok untuk yang lainnya.

Seorang dokter akan bangga dengan profesinya Sebagai Dokter. Dan Bisa jadi Ia mengatakan usaha lainnya adalah usaha yang kurang propespek.

 kadang sering kita  menemukan posting posting yang membangga banggakan propesi sebagai Traderfx .  Dengan postingan yang cukup BOMBASTIS. seolah usaha forex ini satu satunya usaha yang benar benar menghasilkan.

Dia mungkin Tidak sadar, bahwa diluar sana banyak Juga profesi lainnya yang bisa menghasilkan.

Ada baiknya ketika kita akan memulai usaha memohon petunjuk kepada sang Kuasa. Agar dalam perjalan usaha yang dilakukan mendapat kebaikan dan keberkahan

Anggapan yang mengatakan usaha ini penipuan bisa jadi mereka tertipu oleh Orang orang yang terlibat diforex itu sendiri. Bisa oleh brokernya ,marketingnya yang Kabur atau Managerfund Forex dllnya.

Tulisan dibawah ini semoga bisa menjadi sebuah informasi tentang forex dan tipuan yang mengatas namakan forex, yang sering terjadi.

Hati hati Penipuan Atas Nama Forex

Thanks

@Naa Si Zulaa: Ada 3 alasan kenapa masyarakat menggangap bisnis forex penipuan dan abu-abu, antara lain sebagai berikut:

1. Masyarakat kebanyakan tidak mengetahui mekanisme bisnis trading forex dengan jelas.

Kebanyakan trader forex di Indonesia tidak mengetahui mekanisme bisnis trading forex secara komprehensif sebelum terjun dalam bisnis forex. Sebagai contoh, kalau kita menanyakan bagaimanakah proses sell dan buy kita dalam pasar forex, hingga ketika kita untung darimana keuntungan kita berasal dan ketika loss kemanakah uang kita maka rata-rata mereka bingung dan tidak bisa menjelaskan. Dengan pemahaman yang benar, maka si trader forex bisa memahami resiko trading forex dengan jelas dan bisa terhindari dari iming-iming cepat kaya dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

2. Terlalu banyaknya oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang menjanjikan keuntungan fantastis yang berujung scam. Hal ini merupakan sambungan dari poin 1 di mana ketidaktahuan para pemula akhirnya mendorong mereka untuk tergiur iming-iming cepat kaya. Pola penipuan seperti ini selalu sama dan pada akhirnya si oknum tersebut lari. Faktanya trading adalah bisnis yang seimbang antara resiko dan hasil. Apabila seseorang dapat cepat kaya dalam waktu singkat maka seseorang tersebut dapat cepat miskin pula dalam waktu singkat. Hal ini dikarenakan hasil profit besar dalam waktu singkat tersebut selalu dibarengi resiko besar juga.

3. Kurangnya pendidikan atau edukasi yang benar mengenai bisnis trading forex.

Perbandingan antara edukasi yang benar dengan edukasi yang tidak benar sangat tidak sebanding. Edukasi yang tidak benar selalu lebih rame dan cepat menggaet member baru namun tidak lama kemudian pasti akan tutup. Hal ini karena edukasi yang benar tidak pernah memberikan iming-iming cepat kaya dari trading. Lain halnya dengan edukasi yang tidak benar rata-rata memberikan mimpi cepat profit, tanpa loss, dan janji lainnya yang membuat para pengikutnya membayangkan trading adalah mesin atm. Pada akhirnya mereka semua akan menyadari bahwa trading adalah bisnis, dan tidak ada bisnis tanpa resiko.

3 hal di ataslah yang menyebabkan stigma negatif trading forex sebagai penipuan dan abu-abu menjadi sangat besar, rata-rata karena pengalaman pahit merekalah yang mendorong mereka berkata demikian. Selain itu, data statistik menunjukkan bahwa dari 100% trader hanya 5-10% yang profit konsisten. Dengan kata lain, bisnis trading adalah bisnis yang sangat kompetitif.

Terima Kasih