Apakah Trading Sifatnya Untung-untungan?

@Arjuno Alexandro Pujiono: Jangankan trading, semuab bisnis juga untung-untungan kalau konsep untung-untungan seperti itu. Bisnis semua untung-untungan karena tidak pasti. Kalau laku untung, kalau tidak laku rugi.

• Bisnis bawang: bawang laku diatas harga beli = untung, bawang laku pas harga beli = BEP, bawang tidak laku = rugi. Apakah bisnis ini untung-untungan?
• Bisnis warung makan: warung makan rame = untung, warung makan tidak rame = rugi. Apakah bisnis ini untung-untungan?
• Bisnis bakso: bakso laku = untung, bakso bersisa dan dibuang = rugi. Apakah bisnis ini untung-untungan?

Lalu bagaimana trading yang tidak untung-untungan?

1. Ada statistik peluang berhasil: winrate, RR, nilai ekspektasi

Dari sekian ratus kali transaksi dengan cara yang sama kita mendapatkan berapa nilai peluang berhasilnya (winrate), berapa nilai RR yang digunakan dan akhirnya diketahui berapa nilai ekspektasinya. Dari nilai ekspektasi ini diketahui apakah trading ini profitable jangka panjang atau tidak.

2. Ada manajemen risiko: maximum drawdown, relative drawdown, max consecutive losses, maximum losss

Setiap entry diketahui berapa risikonya, berapa kali loss paling banyak terjadi, berapa % drawdownnya, dst.

Masalahnya 95% trader tidak menggunakan 2 poin diatas. Lihat di internet strategi simple dan profit, langsung buka akun dan entry tanpa manajemen risiko. Pas loss disalahkan forexnya. Belum lagi yang pakai averaging, martingale, dst.

Kembali lagi ke konsep tradingnya, ada tidak 2 hal diatas. Karena 2 hal diatas akan membedakan seorang pedagang (trader) dan seorang penjudi (gambler).

Terima Kasih