Menentukan Stop Loss Ideal
Stop Loss
Kebanyakan trader menentukan level stop loss (SL) dan target profit (TP) dengan level support atau resistance terdekat, dengan memperhatikan risk/reward ratio yang minimal = 1:1.
Baca juga:
Dari level support (untuk SL posisi buy), atau level resistance (untuk SL posisi sell) tersebut bisa diketahui besarnya SL dalam satuan pip. Dari besarnya risiko yang telah Anda tentukan, bisa diketahui ukuran lot untuk entry berdasarkan position sizing.
Misal Anda menentukan risiko sebesar USD 20 dan besarnya SL = 100 pip, maka Anda bisa trading dengan nilai per pip = (USD 20) / 100 pip = USD 0.2 / pip, atau dengan ukuran lot (volume) = 0.02 lot, yang mana untuk pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) nilai per pip-nya = USD 0.2.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca:
Klo misalkan modal sy 100$,trus entry lalu kena floating minus,kira2 sampe brp idealnya stop lose dg lot 0.01
Makasih
@ Sumayatin:
Kalau sebelum entry Anda tidak membatasi risiko atau tidak menentukan position sizing berdasarkan besarnya risiko (stop loss), maka bisa segera menentukan stop loss berdasarkan level support terdekat (untuk posisi buy), atau berdasarkan level resistance terdekat (untuk posisi sell).
Saya kerap kali menggeser-geser stop loss pada saat trading. Apakah ini merupakan kebiasaan buruk yang bisa berdampak pada psikologi trading saya dalam jangka waktu panjang?
@ Priyo:
Dengan merubah stop loss (SL), berarti Anda merubah besarnya risiko. Dalam trading, seharusnya besarnya risiko ditentukan pada saat membuka posisi, sesuai dengan prinsip money management.
Secara psikologis mungkin tidak berpengaruh, tetapi hasil trading secara keseluruhan bisa terpengaruh jika besarnya risiko selau berubah-ubah.
kalau masuk melawan trend saat sedang breakout, dimana sebaiknya kita menempatkan Stop Loss mengingat harga saat itu sedang berada di titik tertinggi atau terendahnya?
“kalau masuk melawan trend saat sedang breakout…”
Ini maksudnya bagaimana? Kenapa Anda entry melawan tren ketika tahu tren market saat itu sedang kuat-kuatnya hingga market mampu breakout suatu level? Akankah jauh lebih mudah dan profitable jika entry sesuai arah tren?
Misalnya market sedang uptrend, dan potensi bullish akan semakin kuat jika mampu menembus suatu level resisten kunci. Pada kondisi ini tentu menempatkan order buy di level resisten kunci yang ditembus tersebut akan jauh lebih profitable ketimbang menempatkan order sell.
Jika memang Anda berniat entry counter-trend dengan memanfaatkan fase korektif, maka pastikan bahwa tren yang sedang berlangsung tersebut sudah mulai melemah/jenuh. Pasalnya, jika Anda tetap entry melawan arus disaat tren masih kuat maka bukannya untung yang didapat melainkan buntung.
Ketika tren sudah mulai melemah/jenuh, maka entry melawan arus tersebut bisa dilakukan. Stop loss tetap diletakkan dititik tertinggi/terendah dari tren yang ada dan take profit sesuai aturan MM atau berada di level SnR atau zona SnD terdekat.
Semoga bisa membantu.
Kategori Stop Loss
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
skenario stop loss dan take profitnya saat sideways? | Zaidan | 13 | 614 | 2022 |
Stop loss idealnya berapa pips? | Nano | 9 | 679 | 2022 |
Cara Kerja Trailing Stop? | Donny Septian | 8 | 16613 | 2015 |
Apa Itu Stop Loss Hunter? | Roy | 8 | 6838 | 2012 |
Bedanya break event dan trailing stop? | Lilik | 8 | 1121 | 2021 |
Kena MC karena hedging dan floating spread? | Haryo, Fbs | 7 | 3687 | 2018 |