Nilai Tukar Rupiah Yg Melemah

@ Kikhy:

Kalau mengenai pertanyaan tentang Rupiah, silahkan baca disini, pilih topik pertanyaan mengenai Rupiah yang diinginkan.

Tetapi kalau yang Anda maksudkan pernyataan tentang nilai tukar Rupiah yang terus melemah, kami tentu mengharapkan Rupiah akan menguat. Pemerintah juga mengharapkan Rupiah akan menguat, dan telah berusaha maksimal untuk membuat sentimen pasar positif, antara lain dengan:

1. Menekan defisit transaksi berjalan, misalnya dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor minyak dengan menggalakkan penggunaan bahan bakar B20. Bahkan pemerintah akan memberi sanksi bagi yang tidak mematuhi. Memang hasilnya tidak bisa instan. Perlu waktu. Tetapi respon pasar positif.

2. Terus menerus melakukan intervensi di pasar uang agar Rupiah tidak melemah terlalu dalam. Beberapa hari terakhir ini tampak Rupiah selalu berbalik menguat ketika mendekati level 15000 per USD. Itu tidak lepas dari intervensi BI.

3. Menaikkan suku bunga acuan. Memang suku bunga yang tinggi bisa berpotensi menghambat pertumbuhan, tetapi untuk sementara diperlukan agar Rupiah tidak melemah terlalu dalam dan bisa kompetitif. Kemarin (27 September 2018), BI baru saja menaikkan suku bunga lagi sebesar 0.25% ke level 5.75%.

4. Menghimbau masyarakat yang punya Dollar banyak agar menjual Dollarnya, dan para pengusaha agar tidak memarkir Devisa Hasil Ekspor (DHE) di luar negeri (nantinya akan ada sanksinya).

Kita tidak bisa memastikan di waktu mendatang Rupiah akan terus melemah atau akan berbalik menguat. Di masa lalu, ketika Rupiah mencapai 16000-an, banyak yang memperkirakan tidak lama lagi bakalan ke 20000. Tetapi kenyataannya malah berbalik menguat hingga level 9000-an.
Yang penting pemerintah harus tetap care menjaga nilai tukar, dan berusaha maksimal untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Kalau stabil dan tidak terus melemah, biasanya akan cenderung menguat.

Baca juga: Analisa Rupiah 24-28 September 2018: FOMC Dan Suku Bunga BI