EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 hari, #Saham AS

Pertanyaan Tentang William Range Percentage Dan MACD

Strategi Trading

2019
1. Saya Sudah pakai indikator William Range Percentage, saat rentan harga di atas, (-18%) saya pasang sell, dengan asumsi bahwa harga akan turun, tapi kenapa harga tidak segera turun? malah harga naik dan stop loss saya kena. Padahal menurut indikator WRP, kalau percentage di bawah -21%, pasar sudah jenuh, dan kita harus siap2 pasang sell.

2. Saya sudah pakai indikator MACD juga. Sebenarnya berapa timeframe yang ideal untuk indikator yang satu ini? Karena saat saya cek di TF 1H dan TF 15M, saya cek hasil grafiknya beda-beda.
Dan sepengetahuan saya momentum entry buy/sell itu dilakukan ketika ada sinyal harga bertemu diantara dua garis, tapi kenapa kok tetap saja gagal pake indikator ini, stop loss saya jg tersentuh.
2019

@ Edi Lim:

1. - …. tapi kenapa harga tidak segera turun? malah harga naik dan stop loss saya kena.

Itu karena pergerakan harga sedang trending, dalam hal ini sedang bergerak uptrend dengan kuat. Perlu diketahui penunjukan overbought dan oversold semua indikator oscillator termasuk William % Range (W%R) tidak berlaku jika harga sedang trending. Overbought / oversold hanya bisa digunakan ketika harga sedang bergerak sideways atau ranging.

Untuk mengetahui harga sedang trending atau sideways bisa diamati dari indikator trend, seperti parabolic SAR dan ADX. Berikut contohnya pada EUR/USD H4:


                   


Dari gambar di atas, ketika harga bergerak downtrend dengan kuat (ADX berwarna merah dan di atas level 25, dan titik parabolic SAR di atas bar candlestick), kurva W%R selalu di bawah level -80. Sebaliknya ketika harga bergerak uptrend dengan kuat (ADX berwarna hijau dan di atas level 25, dan titik parabolic SAR di bawah bar candlestick), kurva W%R selalu di atas level -20.

Larry Williams (pencipta indikator ini) menganjurkan agar entry buy pada saat garis %R memotong diatas level -20

(memasuki area overbought) ketika harga uptrend, dan exit ketika garis %R memotong dibawah level -20 (memasuki area netral). Sebaliknya untuk kondisi downtrend.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca: Indikator Williams Percent Range

Kesimpulannya: ketika menggunakan indikator ini, selalu lakukan checking kondisi pergerakan harga dengan indikator trend (sedang trending atau sideways).


2.  Saya sudah pakai indikator MACD juga. Sebenarnya berapa timeframe yang ideal untuk indikator yang satu ini? Karena saat saya cek di TF 1H dan TF 15M, saya cek hasil grafiknya beda-beda.

- MACD berlaku pada semua time frame. Untuk time frame yang berbeda tentu saja bentuk grafiknya berbeda karena perhitungan moving average-nya juga berbeda. Seperti diketahui MACD adalah kombinasi dari ema 12, ema 26, dan sma 9 untuk keduanya.
Mengenai akurasinya pada time frame yang mana, jawabannya adalah semakin tinggi time frame akan semakin akurat, karena semakin rendah time frame akan semakin banyak noise (kesalahan pergerakan harga yang mengakibatkan kesalahan sinyal).

- … Dan sepengetahuan saya momentum entry buy/sell itu dilakukan ketika ada sinyal harga bertemu diantara dua garis,….

Mungkin maksudnya ketika terjadi perpotongan antara kurva MACD dan kurva sinyal?
Kalau demikian menunggunya lama Pak. Untuk MACD, kalau kurva MACD di atas kurva sinyal artinya harga sedang naik, dan sebaliknya kalau kurva MACD di bawah kurva sinyal.

Silahkan baca juga: Trading Dengan Indikator MACD

Kategori Strategi Trading

Pertanyaan Penanya Balasan Dilihat Aktivitas
Kiat menjadi full time trader teknikal? Abimayu 17 1449 2021
Skenario Trading Dengan GAP? Daniel 15 3944 2017
Apa Itu Trading Dengan Memanfaatkan Momentum? Ahmad Subli 15 3111 25 Jan 2023
Indikator Untuk Konfirmasi Momentum Entry? Tommy 14 4238 2016
Berapa Lama Hingga Trader Bisa Profit Konsisten? Elia 12 10176 2013
Swing trading susah diterapkan? Supianton 12 633 2022