Greenback merosot tajam 0.82 persen versus mata uang utama lainnya pada perdagangan Jumat (7/Juli), menyusul rilis data NFP periode Juni yang meleset dari perkiraan. Data itu mencatat pertumbuhan di level terendah sejak Desember 2020.
Meski begitu, sejumlah analis Barat meyakini bahwa dua kali kenaikan suku bunga The Fed hingga akhir tahun ini masih akan diberlakukan demi menekan inflasi.
Di sisi lain, para analis tersebut juga berpandangan bahwa ada kemungkinan Indeks Dolar (DXY) sudah priced-in dengan ekspektasi kenaikan suku bunga saat ini, tepatnya ketika harga naik menyentuh level 103.57 (High 6 Juli).
DXY H4
Minggu lalu, saya telah menulis tentang chart pattern Bearish Flag yang sebaiknya diwaspadai atau siap untuk diantisipasi, karena umumnya berisiko bearish. Breakout dari pola tersebut terjadi setelah rilis data NFP.
Level 101.92 (Low 22 Juni) sekarang terancam oleh aksi jual USD, lantaran price action Daily yang juga sebaiknya diwaspadai.
DXY Daily
Di bawah ini adalah setup Fibonacci Retracement jangka pendek yang merupakan downswing dari level tertinggi Mei 2023 hingga level terendah Juni 2023. Fungsinya adalah untuk melihat sejauh mana fase konsolidasi DXY terhadap level keseimbangan jangka pendek setelah downswing tersebut.
Pada grafik Daily, DXY sempat berusaha mempertahankan posisi di zona keseimbangan 103.31 – 103.63 (50% - 61.8% Retracement). Namun upaya tersebut gagal.
Sellers merespons dari area tersebut dan menyeret DXY turun menembus kurva MA-50 seiring dengan indikator RSI yang kembali parkir di teritori negatif. Price action ini membentuk Three Outside Down yang umumnya masih akan berisiko bearish dalam 1 hingga 3 candle Daily berikutnya.