EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 3 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 08 Agustus: IHSG Masih Dalam Tren Bullish

Penulis

IHSG didukung oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi kuartalan, terlihat harga masih di atas MA20 dan menggambarkan uptrend bullish yang masih cukup kuat seiring dengan volume buy dari investor asing.

IHSG Dalam Catatan

Ulasan Saham 08 Agustus: IHSG Masih Dalam Tren

IHSG saat ini sedang dalam tren bullish, terlihat harga masih di atas MA20 dan menggambarkan uptrend bullish yang masih cukup kuat seiring dengan volume buy dari investor asing. RSI saat ini sudah berada di atas 70% waspadai tekanan profit taking yang bisa datang tiba-tiba jika melihat RSI yang berada di atas level 70%, kondisi MACD dari weekly dan monthly masih menunjukkan tren bullish dan ini terkonfimasi dalam daily chart IHSG. Target terdekat IHSG ada di sekitar 5,460 kemudian di level ,475.

 

Economy Update

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Non Farm Payrolls naik 255,000, dengan angka bulan Juni direvisi lebih tinggi menjadi 292,000. Tingkat pengangguran juga stabil di 4.9% seiring lebih banyak orang memasuki pasar tenaga kerja.

Defisit perdagangan AS dilaporkan meningkat 8.7% menjadi $44.5 milyar pada bulan Juni, level tertinggi 10-bulan, mencerminkan harga minyak yang lebih tinggi dan kenaikan impor barang konsumsi seperti telepon seluler dan obat-obatan.

Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters sebelumnya memperkirakan defisit perdagangan AS akan melebar ke $43.1 milyar pada bulan Juni.

 

Equity Comment

Pergerakan sektoral saham hingga year-to-date memunculkan sektor mining (+49%) dan aneka industri (+26%) sebagai sektor yang menampilkan performa luar biasa, hal ini berdasarkan kinerja saham-saham yang termasuk dalam sektor tersebut dimana cukup diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas serta ekspektasi penjualan mobil dan motor yang membaik.

Hasil pertumbuhan ekonomi di kuartal–II yang menyentuh 5.18% atau di atas ekspektasi para analis dan ekonom dimana hanya menargetkan di bawah 5%, banyak yang percaya bahwa ekonomi Indonesia sedang berjalan ke arah yang tepat dan semakin membaik. Pertumbuhan terutama di topang oleh kenaikan harga komoditas, serta membaiknya kenaikan konsumsi masyarakat. Hal lain ialah pemerintah yang sedang giat-giatnya mempromosikan tax amnesty juga membuat investor asing masif ber-investasi di pasar saham Indonesia.

Beberapa saham yang kembali menyentuh level tertingginya dalam 1 tahun terakhir ialah: BMRI, ASII, TPIA, BBNI, TSPC, ERAA, COWL, PPRO, DMAS, WOMF, KRAS.

Sejumlah emiten dengan performa harga selama tiga bulan terakhir lebih baik dari performa IHSG, ialah: PPRO, NIKL, AGRO, BNII, INAF, GJTL, BNGA, AISA, RALS, BJBR, ADRO, ITMG, INCO, HRUM.

Lalu jika kita melihat lebih detail terhadap saham-saham yang banyak dibeli oleh investor asing, diantaranya: BBNI, SMRA, BBRI, GJTL, INDF, LPCK, ANTM, MIKA, WTON, dan SMGR.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
269887
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.