EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 2 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 13 Agustus: Efek Turki Dan Data Indonesia

Penulis

Bagaimana peluang IHSG hari ini di tengah risiko krisis Turki dan pelebaran defisit Current Account Indonesia? Apa yang harus dilakukan oleh investor saat ini?

IHSG View

Ulasan Saham 13 Agustus: Efek Turki dan

Jakarta Composite Index Snapshot

Koreksi Kembali Terjadi

Meski naik +0.2% dan ditutup di level 6,077, IHSG tidak banyak menguat pada perdagangan Jumat lalu (10/08), justru lebih banyak bertahan. Investor menahan diri untuk mengikuti sentimen positif, setelah hasil pertumbuhan PDB di kuartal kedua tercatat mengesankan. Akan tetapi, data Current Account di kuartal kedua menunjukkan hasil yang cukup negatif, dengan angka -$8 miliar, jauh di bawah estimasi yang sebesar -$5.6 miliar. Karena itu, risiko makro kami lihat masih akan besar di bulan-bulan mendatang.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada kenaikan IHSG adalah:

  1. Properti: +1.09%
  2. Barang Konsumsi: +0.74%
  3. Keuangan: +0.34%

 

Analisis Pasar Saham

Akhir pekan lalu, kita mendengar berita mengenai mata uang Turki, yakni Lira, yang terjun dan melemah 20% terhadap USD. Pelemahan ini sangat frontal dan membuat Turki di ambang krisis ekonomi. Berita mengenai penurunan Lita cepat menyebar dan membuat bursa saham global serts regional AS, Eropa, Jepang, juga Hongkong, melemah drastis. Ketakutan akan krisis ekonomi yang menjalar ke semua negara menjadi semakin menguat.

Kejatuhan mata uang Turki sebenarnya sudah mulai terlihat dari kinerja perekonomian Turki yang terus menurun dalam beberapa waktu terakhir; lemahnya defisit Current Account dan cadangan devisa Turki adalah contohnya. Kami melihat risiko ini sangat dekat dengan sektor Finansial terutama Perbankan sebagai sektor yang pertama kali akan merasakan dampaknya. Untuk itu, kami mencerna sektor Perbankan akan menjadi salah satu sektor yang paling riskan untuk turun jika IHSG melemah hari ini.

Efek terhadap negara-negara lain seperti Jepang, AS, Spanyol, Perancis, dan lainnya juga ketat, karena Turki memiliki hutang pada negara-negara tersebut. Pasar obligasi juga mendapat sorotan, karena Sovereign Debt bisa meningkat dan membawa investor obligasi tertekan. Pemerintah yang menjaga pasar surat hutang akan berpikir keras untuk mengeluarkan skenario-skenario daruratnya.

Rupiah sendiri kami lihat akan cukup tertekan, terutama setelah Euro melemah tajam, sementara USD terus semakin menguat. Dalam konteks ini, pasar saham akan mengalami koreksi dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk tetap wait and see saat ini, menunggu timing yang tepat untuk kembali masuk pasar dengan membeli saham-saham yang berharga murah, yang biasa kami Update di analisa harian kami.

 

Berita Makro

Defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) pada kuartal kedua 2018 mencapai USD8 miliar. Nilainya mencapai 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), melebar dibandingkan dengan kuartal kedua 2017 yang hanya sebesar 1.96%. Nilai defisit itu juga lebih besar dibandingkan kuartal pertama 2018 yang sebesar 2.2% atau USD5.5 miliar.

Defisit yang mencapai 3% dari PDB dianggap mengkhawatirkan. Ekonom dan pelaku pasar menyakini angka 3% adalah batas maksimal defisit transaksi berjalan yang aman bagi perekonomian. Lebih dari itu, pasar keuangan domestik dikhawatirkan bakal tertekan karena Dolar tersedot ke luar negeri.

 

Teknikal

Jika IHSG melemah, maka fase pelemahan pertama akan menuju 5,970. Apabila level itu tertembus, maka selanjutnya harga bisa menuju ke posisi 5,890 dan 5,740. RSI 65.6%, jenuh beli dan ada peluang untuk kembali turun. Menarik untuk dilihat sejauh mana indeks mampu bertahan, dan secepat apa harga bisa kembali rebound. Sebelumnya, level indeks sudah cukup dekat dengan MA200.

Range IHSG: 5,950 – 6,070

Prediksi: Bearish.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
284867
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.