EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 4 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 21 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Diluar dugaan, Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan. Apakah hal tersebut masih akan menekan IHSG hari ini? Simak pula saham-saham pilihan lainnya.

IHSG View

Indeks masih mampu bergerak menguat menjelang akhir sesi kemarin, hal ini terlihat dari pelemahan yang terbatas. Pasar saham diliputi kecemasan setelah The Fed kembali menaikkan suku bunga dan menggerus return, seiring kenaikan suku bunga acuan perbankan ke depan. Pada Kamis (20/12), IHSG ditutup melemah -0.46% di level 6,147.

Beberapa sektor yang mendukung penurunan IHSG adalah:

  1. Infrastruktur -0.81%
  2. Industri Dasar -1.31%
  3. Keuangan -1.12%

 

Macro View

Bank Indonesia (BI) melihat prospek investasi masuk ke dalam negeri, termasuk portfolio, akan lebih positif. Pada tahun 2018, ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat menyebabkan keluarnya aliran investasi global dari emerging market ke AS. Indikator kondisi ekonomi AS yang kuat antara lain: Dolar yang menguat, kenaikan US Treasury, dan pertumbuhan AS yang naik.

 

Komentar: Kejutan Dengan BI Rate Tetap

Di saat The Fed menaikkan suku bunga, BI tetap dengan suku bunga di level saat ini (tidak seperti sebelum-sebelumnya yang cukup agresif). Lalu, apa yang membuat BI tidak sigap menaikkan suku bunga kemarin (20/18)?

Ternyata, BI melihat suku bunga acuan The Fed di tahun depan tidak akan seagresif tahun 2018. Hal ini akan memberikan ruang untuk BI melakukan penyesuaian suku bunga di 2019. Namun, kami melihat risiko rupiah masih akan membayangi pasar, begitu pula dengan neraca transaksi berjalan.

 

Teknikal

RSI sedang netral dan bergerak flat, harga masih bertahan di level MA5, belum terlihat adanya perpotongan ke bawah pada MA5. Market masih akan bergerak sideways dengan menguji level support sepekan terakhir di level 6,014.

Ulasan Saham 21 Desember: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot

Range IHSG: 6,100-6,180

Prediksi: Bullish

 

Saham-Saham Pilihan

1. ANTM (Aneka Tambang)

Last price: 765

Resistance breakout, dan berada di upper band Bollinger Band, tren Bullish dalam jangka pendek. MA20 memotong ke atas MA50.

Action: Hold

  • TP: 780 dan 825
  • Support: 720
  • Cutloss: 705
  • Area Buy: 720-730

 

2. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

Last price: 3,740

Harga mulai mendekati TP1 sesuai prediksi kemarin, RSI masih akan rebound dan tren harga masih bullish.

Action: Hold

  • TP: 3,780 dan 3,900
  • Support: 3,700
  • Cutloss: 3,600
  • Area Buy: 3,740-3,760

 

3. WOOD (Integra Indocabinet)

Last price: 580

Berada di upper band Bollinger Band, higher high support, MA5 berada di upper band Bollinger Band. waspadai RSI yang sudah di level 84.5%. masih ada respond menguat dalam jangka pendek.

Action: Hold

  • TP: 600 dan 640
  • Support: 540
  • Cutloss: 520
  • Area Buy: 550-560

 

4. EXCL (XL Axiata)

Last price: 2,010

Resistance breakout dalam sepekan terakhir. Volume beli muncul dan harga mulai ditradingkan di atas MA5. RSI (26%>50.3%).

Action: Hold

  • TP: 2,140 dan 2,260
  • Support: 1,940
  • Cutloss: 1,900
  • Area Buy: 1,940-1,960

Arsip Analisa By : Aditya Putra
286724
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.