EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 3 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 21 Februari: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Indeks kembali menguat kemarin (20/02) dan membuat level harga mendekati double top, apakah kali ini indeks sukses untuk melewati rintangannya?

IHSG View

Market masih bergerak sideways di jangka pendek. beberapa emiten masih akan melaporkan kinerja laporan keuangannya. Kemarin investor domestik cenderung melakukan aksi beli, ditambah asing tercatat melakukan net buy harian.

Beberapa sektor yang mendukung kenaikan IHSG bisa lihat di bawah ini:

  1. Properti +1.02%
  2. Industri Dasar +1.61%
  3. Perdagangan dan Jasa +0.33%

 

Macro View

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di awal tahun ini tidak memuaskan. Bahkan, pencapaian di Januari 2019 merupakan yang terendah sejak tahun 2016. Penyebabnya nilai tukar rupiah menguat dan harga minyak mentah yang melorot. Pendapatan negara per Januari 2019 senilai Rp 108.1 triliun, tumbuh 6.24% dibandingkan dengan periode sama 2018. Realisasi pendapatan Januari ini setara 4.99% dari target total pendapatan di APBN 2019, yaitu Rp 2,165.11 triliun.

 

Komentar: Hasil Fed Meeting Minutes dan BI Rate

The Fed menyatakan bahwa akan mengakhiri program neraca yang tidak mengikat di akhir tahun 2019, menahan kenaikan suku bunga untuk melihat tingkat kesehatan ekonomi AS yang lebih baik serta mencoba merespon terkait memburuknya pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Dari sini kita bisa berharap ruang penurunan suku bunga domestik akan terjadi di kuartal-II nanti tepatnya setelah pemilu.

Beberapa bank buku IV dan III mencatatkan kinerja FY2018 yang cukup optimal, seperti BNGA dan PNBN. Hasil ini persis sama dengan apa yang telah di bukukan oleh BBCA, BMRI, BBNI dan BBRI. Kinerja perbankan terdorong terutama dari menurunnya biaya cadangan kerugian serta pendapatan non bunga yang meningkat tajam.

MYOR menargetkan ekspor dapat tumbuh 15-20% pada 2019 dengan Filipina sebagai kontributor utama. Untuk itu, perseroan siap menanamkan investasi hingga USD75 juta di negara tersebut. Perseroan memiliki pangsa pasar sebesar 45% di Filipina. Kami melihat MYOR ini akan cukup diuntungkan karena basis segmen produknya ke kalangan segmen bawah dan insentif bantuan sosial cukup besar di 2019, patut diperhatikan MYOR ini.

 

Teknikal

Indeks mendekati Double Top, menarik untuk ditunggu apakah indeks akan break high jangka pendek atau sebaliknya. Jika gagal break high di jangka pendek pun, indeks masih akan menguji support di level 6,400'an untuk sementara waktu. sementara MACD berpotensi Golden Cross. jadi masih banyak waktu dan peluang indeks memang akan menuju level 6,700 cepat atau lambat, semoga.

Ulasan Saham 21 Februari: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot


Range IHSG: 6,470-6,530

Prediksi: Bearish

 

Saham-Saham Pilihan

1. ADRO (Adaro Energy)

Last price: 1,345

MACD Golden Cross dan volume beli meningkat dalam tiga hari terakhir. MA5 berpotensi memotong ke atas MA20 dan MA50.

Action: Hold

  • TP: 1,380 dan 1,500
  • Support: 1,300
  • Cutloss: 1,250
  • Area Buy: 1,310-1,330

 

2. MYOR (Mayora Indah)

Last price: 2,650

Harga bertahan di support channel terkuatnya, macd golden cross dan harga berpotensi untuk membuat highest resistance jangka menengah dan berpotensi melampaui MA200. RSI 62.6%.

Action: Buy

  • TP: 2,720 dan 2,760
  • Support: 2,580
  • Cutloss: 2,550
  • Area Buy: 2,580-2,600

 

3. ANTM (Aneka Tambang)

Last price: 1,060

Meningkat dan membentuk Triple Bullish Candle, Strong Bullish jangka pendek dengan RSI belum menyentuh jenuh beli (60.9%), MACD berpotensi Golden Cross.

Action: Buy

  • TP: 1,090 dan 1,150
  • Support: 990
  • Cutloss: 970
  • Area Buy: 990-1,010

 

4. PGAS (Perusahaan Gas Negara)

Last price: 2,490

Berpotensi mengakhiri masa konsolidasi. Harga masih berada di atas MA5 dan middle band Bollinger Band. RSI 47.6%. MACD Histogram semakin mengecil dan menuju level 0 positif.

Action: Hold

• TP: 2,640 dan 2,880
• Support: 2,380
• Cutloss: 2,350
• Area Buy: 2,400-2,420

Arsip Analisa By : Aditya Putra
287474
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.