EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,421.06/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 55 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 55 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 56 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 57 menit lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 9 Mei: Data PDB Suram, IHSG Dalam Tekanan

Penulis

IHSG kami prediksi sideways, Data PDB berada di bawah ekspektasi analis (-0.12%) yoy, sementara kinerja bursa global yang positif akan menahan tekanan pelemahan IHSG yang masif.

Post from US Market Recap

Bursa saham AS secara umum ditutup menguat, (08/05), DJIA +0.45%, S&P 500 +0.32%, dan NASDAQ +0.40%. di tengah kenaikan harga minyak, setelah rilis data pekerjaan AS bulan April yang meleset dari harapan. Data Non Farm Payrolls menunjukkan penciptaan 160,000 pekerjaan baru, jauh di bawah prediksi 202,000 pekerjaan. Sedangkan tingkat pengangguran memenuhi harapan dengan stabil di 5.0%. Sementara minyak mentah AS diperdagangkan sekitar 0.7% lebih tinggi setelah laporan mingguan Baker Hughes menunjukkan jumlah rig minyak aktif berkurang sebanyak 4, memperpanjang penurunan menjadi 7 pekan beruntun.

Harga minyak WTI, 1.9%, $45.51

Gold Spot, -0.21%, 1,286.25

CPO, -0.03%, 2,628

USD/IDR, 13,231, ytd -4.47%

Update Ekonomi:

  • Pekan ini investor akan mengamati data-data yang berasal dari ekonomi China, seperti CPI, dan PPI, ada pula industrial production di China. Jobless claim dan retail sales di AS juga akan mendapat tempat perhatian di mata para investor global.

Update Ekonomi Domestik:

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2016 mencapai 4,92 persen. Tingkat pertumbuhan ekonomi ini di bawah prediksi pelaku pasar yang mencapai di atas 5 persen. PDB (produk domestik bruto) atas dasar harga konstan adalah Rp 2.262,6 triliun. Sementara PDB atas dasar harga berlaku adalah Rp 2.947 triliun.

Prediksi IHSG Hari Ini

Ulasan Saham 9 Mei: Data PDB Suram, IHSG Dalam

IHSG kami prediksi sideways, Data PDB berada di bawah ekspektasi analis (-0.12%), asing terlihat lebih dulu keluar dari pasar saham Indonesia sejak sepekan terakhir, seusai libur panjang investor domestik akan mengikuti asing yang akan menjual saham, laporan keuangan bank besar seperti Bank Mandiri dan BCA akan menjadi perhatian investor, sementara kinerja bursa global yang positif akan menahan tekanan pelemahan IHSG yang masif. EIDO +0.40%.

IHSG: Sideways, S: 4,746 R: 4,861

IHSG sudah berada di bawah MA20 dan MA50, harap berhati-hati untuk signal bearish IHSG yang sudah terlihat, pergerakan IHSG yang tepat dibawah MA20 dan MA50 terjadi ketika bulan Januari 2016, sesaat setelah pengumuman data PDB IHSG terus menanjak hingga bulan April lalu, potensi jenuh beli diwaspadai dengan kinerja PDB Indonesia yang underperform, dengan rentang RSI yang bergerak cukup flat menandakan pergerakan pasar wait and see.

Saham-saham sektor keuangan khususnya perbankan masih mengalami tekanan, sektor properti juga tidak terlalu baik dengan laporan marketing sales di 1Q16 yang dibawah ekspektasi, seperti CTRA dan BSDE. BMRI waspadai area 9,300, jika tembus bisa menuju 9,250. Sedangkan BBRI masih bearish dan menguji area 10,350-10,375, dibawah itu masih bearish. WSKT masih cukup kuat, sedangkan ELSA cum date dividen hari ini bisa meningkat harga sahamnya.

Selebihnya...

Tidak tercapainya pertumbuhan ekonomi dilevel 5% pada kuartal I 2016 lebih didorong oleh belum kembalinya harga-harga komoditas internasional ke level terbaiknya, sehingga membuat barang-barang utama ekspor Indonesia belum alami peningkatan. Selain itu, melemahnya harga-harga komoditas internasional juga dipengaruhi perekonomian global yang masih melemah sepanjang kuartal I 2016. Tercatat ekonomi Tiongkok mengalami penurunan pada periode tersebut dari 6.8% menjadi 6.7%, sedangkan Amerika Serikat hanya tumbuh 2%. Fokus pada belanja pemerintah dan pertumbuhan investasi akan menjadi kunci pertumbuhan di tahun ini yang ditargetkan mencapai 5.3-5.4%.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
264175
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.