EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 22 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 22 jam lalu, #Saham AS

Kaleidoskop Emas 2020: Raih Level Tertinggi Sepanjang Masa

Penulis

Harga emas sepanjang tahun 2020 ini penuh dengan drama. Mulai dari menembus rekor harga tertinggi, dilanda profit-taking, hingga anjlok dalam hitungan hari. Apa penyebabnya?

Bagi Anda yang masuk pasar sejak awal tahun 2020, tentu telah mengalami momen roller-coaster emas yang bikin jantung berdegup kencang. Tak peduli apakah Anda trader kelas kakap yang sudah bertahun-tahun terjun ke dunia trading maupun trader ritel yang baru mengenal pasar finansial, pair XAU/USD selalu menjadi sorotan.

Di forum-forum trader seperti Seputartrading misalnya, analisa pair XAU/USD selalu laris dan dinantikan. Menjelang akhir tahun, inilah saat yang tepat untuk mengulas kembali apa saja yang terjadi di tahun 2020. Siapa tahu kaleidoskop emas 2020 bisa menjadi bekal ampuh dalam menyambut tahun 2021.

kaleidoskop emas 2020

 

Dipengaruhi Pandemi Dan Stimulus

Pergerakan emas selama tahun 2020 sangat menarik untuk diperhatikan. Meskipun pada awal tahun telah banyak yang memprediksi bahwa outlook jangka panjang emas masih bullish, namun lonjakan drastis emas justru disebabkan oleh hal yang tak terduga. Setelah tahun 2019 harga emas banyak dipengaruhi oleh perang dagang AS-China, tahun ini harga emas diobok-obok oleh bencana bernama COVID-19.

Seperti yang kita ketahui, ketidakpastian adalah salah satu faktor yang menjadi katalis logam mulia ini. Sesuai dengan karakteristiknya sebagai safe haven, para investor cenderung mengincar emas karena lebih aman dari inflasi. Kemunculan virus COVID-19 yang menggoncang perekonomian global, menjadikan emas primadona yang diburu oleh banyak pihak.

Secara kronologis, inilah momen-momen penting yang bisa masuk ke kaleidoskop emas 2020:

 

19 Februari 2020, harga emas menembus level tertinggi sejak 2013.

Saat itu, COVID-19 baru mewabah di China dan belum ada laporan kasus di negara-negara lain. Bank sentral China mengambil langkah pelonggaran moneter guna mencegah dampak buruk lebih lanjut. PBoC menyuntikkan stimulus senilai 1.2 triliun yuan serta memotong suku bunga. Efeknya, para investor memilih untuk memborong aset safe haven sembari menunggu efek dari stimulus tersebut.

Menurut editor Gold Newsletter, Brien Lundin, lonjakan harga emas hingga level 1600 pada saat itu sebetulnya bukan murni karena kekhawatiran terhadap dampak virus Corona, melainkan karena tindakan antisipasi para investor atas kemungkinan banjir stimulus dari bank sentral.

kaleidoskop emas 2020 februari(kondisi harga emas pada tanggal 19 Februari 2020)

 

24 Februari 2020, harga emas mencapai 1680.

Menjelang akhir Februari, harga emas kembali terpompa karena virus COVID-19 sudah bertandang ke Italia dan Iran. Kekhawatiran ini direspon pasar dengan meningkatnya penjualan aset high risk.

Investor lebih suka mengoleksi emas dan Dolar AS sebagai safe haven. Selain itu, hasil konferensi G-20 juga telah menyoroti potensi kebijakan moneter longgar dan menurunnya tensi perdagangan. Pada titik ini, harga emas telah lepas landas dari level tertinggi 2013 dan menyongsong level tertinggi baru.

 

14 April 2020, emas mencapai 1700 gegara panic buying.

Melihat perkembangan COVID-19 yang tidak kunjung reda, bahkan semakin mengganas, investor mulai menghawatirkan potensi ketidakpastian ekonomi jangka panjang. Pasar saham dan indeks merosot karena pelaku pasar mengalihkan asetnya ke emas.

Seminggu sebelumnya, The Fed telah menambahkan tambahan paket stimulus senilai 2.3 triliun USD. Kenaikan rekor tertinggi 7 tahun yang diraih emas ini terjadi pada saat libur Paskah.

kaleidoskop emas april 2020(Kondisi XAU/USD pada tanggal 14 April 2020)

 

30 Juni 2020, ekspektasi kenaikan harga emas makin kuat.

Pada Q1 2020, harga logam mulia sudah naik hingga 12 persen. Meningkatnya kasus COVID-19 di berbagai belahan dunia masih jadi pemicu utama. Goldman Sachs bahkan merevisi prediksi mereka soal harga emas. Awalnya, kenaikan harga emas sepanjang 2020 diprediksi akan mencapai level 1,800. Melihat kenyataan di lapangan, bank kelas dunia ini menyatakan bahwa level 2000 USD bisa dicapai.

 

6 Agustus 2020, emas "pecah telor" di level 2000.

Para investor yang membeli emas di awal tahun, tentu bersorak ketika melihat emas naik hingga 34% dalam waktu 8 bulan. Bulan Agustus adalah masa kejayaan emas yang didukung oleh pelemahan dolar AS. Pada momen ini, Goldman Sachs memprediksi harga emas bisa mencapai 2,300 USD.

 

14 Agustus 2020, emas anjlok setelah dihajar profit taking.

Jika Anda sempat menjual emas di harga 2000-an, penulis bisa mengucapkan "selamat!", karena level tersebut belum tersentuh lagi sampai kaleidoskop emas 2020 ini dibuat pada akhir tahun. Meskipun outlook jangka panjang emas masih bullish, kejayaan emas di level 2000 merupakan salah satu momen besar yang membuat banyak investor dan trader deg-degan. Seorang analis FXTM bernama Lukman Otunuga,menyatakan bahwa periode ini sungguh GILA!

 

September-Desember 2020, pergerakan emas lebih kalem.

Pada periode ini, optimisme vaksin dan kondisi politik AS memegang peranan penting pada volatilitas XAU/USD. Emas sudah lengser dari level 2000 dan bergerak stabil pada kisaran 1800-1900. Dalam beberapa kesempatan, emas bahkan menjejaki level 1700-an.

Di tengah kemelut COVID-19, pemilu AS tetap dilaksanakan. Perhelatan politik akbar ini menetapkan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat periode 2020-2024. Optimisme stimulus yang lebih besar pada era Biden sempat memompa emas hingga ke level 1940.

Namun pada tanggal 30 November 2020, emas merosot hingga di bawah 1800 karena telah banyak perusahaan yang mengurus legalisasi vaksin COVID-19. Sebut saja Pfizer dan Moderna yang mengklaim efektivitas vaksin hingga 95%. Minat risk-on yang meningkat jadi faktor utama tertekannya emas.

kaleidoskop emas desember 2020

 

Setelah Melihat Kaleidoskop Emas 2020, Apa Yang Perlu Diantisipasi?

Ketika kaleidoskop emas 2020 ini dibuat, harga emas anteng di kisaran 1880-an. Faktor-faktor yang mendorong kenaikan emas tahun depan masih ada, tetapi pengaruhnya diperkirakan bertaraf rendah. Sebagian besar analis memperkirakan pandemi dan kejatuhan ekonomi global masih menjadi penopang logam mulia.

Dikutip dari S&P Global Market Intelligence, analis Ross Norman (mantan CEO Sharps Pixley) menyatakan:

"Emas tumbuh subur karena beberapa faktor, dan hampir semuanya telah hadir dalam tahun ini: penurunan imbal hasil obligasi pemerintah, pelemahan Dolar, paket stimulus ekstrem, dan tingkat ketidakpastian geopolitik yang tinggi."

Jadi, sekarang Anda tahu apa saja yang perlu diperhatikan saat akan menyusun rencana trading di 2021. Tak peduli apakah Anda trader teknikal, fundamental, maupun sentimen pasar, pergerakan harga emas biasanya selalu menjadi salah satu perhatian karena korelasinya yang kuat terhadap minat risiko dan dinamika di pasar lain.

Semoga kaleidoskop emas 2020 ini memberikan bekal penting bagi kita semua untuk terus mawas diri. Siapkan manajemen modal dan emosi dengan baik, jangan sampai salah langkah. Apalagi, bank-bank besar dunia sudah memberi sinyal bahwa harga emas masih akan naik tahun depan.

Download Seputarforex App

294879
Penulis

Lulusan Sastra Inggris dengan ketertarikan pada bidang finansial dan investasi. Berfokus pada bahasan mengenai broker forex, promosi broker, serta kondisi trading forex secara umum. Berpengalaman pada instrumen trading forex, saham, dan reksadana selama lebih dari 3 tahun.