Advertisement

iklan

Harga XAU/USD berada di posisi terendah dua bulan karena pasar menunggu data utama AS dan kesepakatan plafon utang, 1 hari, #Emas Fundamental   |   Bitpanda menandatangani perjanjian lisensi dengan Coinbase sebagai bagian dari kemitraan strategis. , 1 hari, #Kripto Fundamental   |   USD/JPY bergerak di bawah 140.00 karena indeks USD terus terkoreksi, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Foresight Ventures menjanjikan tambahan dana $10 juta untuk akselerator Web3, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp200 miliar pada 2024 untuk ekspansi, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Wall Street ditutup menguat tajam pada hari Kamis setelah saham Nvidia (NASDAQ: NVDA) melonjak dan memicu reli pada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan AI, 2 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Margin Dalam Trading Forex (1)

Penulis

+ -

Secara sederhana, trading dengan margin adalah istilah yang digunakan untuk trading dengan meminjam modal dari sebuah perusahaan broker atau pialang.

iklan

iklan

Salah satu keuntungan dari trading forex adalah adanya fasilitas penggunaan margin. Setiap broker forex retail menawarkan trading dengan margin tertentu. Trading dengan margin menyebabkan kita bisa deposit dengan dana kecil dalam account trading kita dan bisa mengontrol dana yang jauh lebih besar untuk digunakan trading pada pasar riil. Secara sederhana, trading dengan margin adalah istilah yang digunakan untuk trading dengan meminjam modal dari sebuah perusahaan broker atau pialang. Sebagai contoh, berikut ilustrasi margin trading.

Margin Trading

 

Ilustrasi Margin Trading

Misal A ingin berdagang mobil, tentu saja untuk memperoleh keuntungan. Langkah pertama ia akan membeli sebuah mobil dan menjualnya ketika harganya naik. Namun A mengalami kesulitan. Mobil yang akan dibelinya berharga USD 10,000, sedangkan A hanya memiliki modal USD 1,000, sehingga ia memerlukan modal tambahan. Ia yakin bahwa jika bisa membeli mobil tersebut seharga USD 10,000 ia akan bisa menjualnya seharga USD 12,000 sehingga memperoleh keuntungan bersih USD 2,000.

Namun, tak seorangpun mau meminjamkan uang ke A, dan juga tidak ada toko penjualan mobil yang mau meminjamkan mobilnya. Banyak orang yang mengalami masalah seperti A sehingga gagal mencapai tujuannya dalam trading. Tetapi dengan margin trading A bisa berdagang mobil tanpa modal tambahan. Ia bisa membeli mobil tersebut dengan modal terbatas yang dimilikinya, dan ia bisa memperoleh keuntungan USD 2,000 untuk dirinya sendiri. Trading yang berbasis margin memungkinkan semua itu terjadi.

Dengan sistem margin trading, Anda tidak harus membayar seluruh harga barang yang hendak Anda beli, tetapi cukup membayar jumlah tertentu sebagai deposit. Dan ketika Anda menjualnya Anda bisa mengambil seluruh keuntungannya, atau menderita kerugian. A bisa membeli mobil seharga USD 10,000 dengan hanya deposit USD 1,000 dengan basis margin trading. Dan ketika ia berhasil menjualnya USD 12,000, ia bisa mengambil profitnya USD 2,000 dan mengembalikan USD 9,000 ke perusahaan broker (pialang) yang menjualkan mobil tersebut dengan deposit A yang sebesar USD 1,000.

Walau demikian perusahaan broker penjual mobil tersebut mempunyai syarat tertentu. Syarat tersebut yaitu bahwa A tidak bisa memiliki mobil tersebut. Perusahaan broker menahan mobil tersebut untuk A. Jika A telah menemukan pembelinya, maka broker akan menjual mobil tersebut ke pembeli seharga USD 12,000, memberikan USD 2,000 ke A sebagai keuntungannya, dan mengambil kembali USD 9,000 yang "dipinjamkan" ke A, atau tetap menahan USD 10,000 jika A ingin melakukan transaksi lagi.

Dalam margin trading, Anda akan mengambil seluruh profit tetapi juga akan menanggung seluruh kerugian. Dalam contoh di atas A membayar deposit USD 1,000 ke perusahaan broker dan mencari pembeli mobil tersebut. Seandainya A tidak berhasil menjual mobil tersebut di atas USD 10,000 maka A akan menderita kerugian. Misalkan A hanya berhasil menjualnya USD 9,000 maka ia akan mengalami kerugian (USD 10,000 - USD 9,000) = USD 1,000. Dalam hal ini perusahaan broker akan mengambil USD 9,000 ditambah dengan deposit A yang USD 1,000.

Nah bagaimana jika mobil tersebut hanya akan laku maksimal USD 8,000?

Dalam margin trading, terdapat kesepakatan bahwa perusahaan broker tidak boleh merugi. Broker tidak akan menunggu harga mobil tersebut turun hingga USD 8,000. A akan diminta untuk menjual mobil tersebut seharga USD 9,000 karena jika harga turun lagi perusahaan broker akan mengalami kerugian, dan hal ini tidak boleh terjadi. Permintaan broker terhadap A tersebut disebut dengan "margin call".

130791
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Galaxy Sondakh
Tukang Dagang
Kenapa ?
Daniel

Ini postingan kece buat tau apa sih yg dimaksud dengan margin sebenarnya. Aku enggak tau apa itu waktu aku mulai trading n sering bertanya ke diriku sendiri kok aku goblok banget sih. Sekarang aku udah bisa manfaatin itu secara rutin n broker aku pun sering kasih pujian sama kemampuan tradingku. Apa enggak bangga tuh?

Acoi
Ilustrasi ini keren sekali mudah dipahami. Tapi maaf Saya jadi bingung krn Ada artikel lain di situs ini yg menjelaskan penggunaan margin sekaligus MC. Misal A punya modal USD500 Dan dipakai trading USD 100. Broker mengenakan level MC di 100% maka ketika harga berbalik tidak sesuai prediksi Dan menggerus modal sampai USD 400 maka akan terjadi MC (tersisa margin sj). Bagaimana penjelasan ilustrasi MC Dan hubungan dg ketahanan modal. ? Tks  
Martin S
@ Acoi :

Level MC memang ditentukan oleh broker. Bisa 100% bisa lebih rendah. Perhitungannya adalah berdasarkan Margin Level. Margin Level (dalam persen) adalah perbandingan antara Equity dengan Margin total.
Margin Level = (Equity / Margin total) x 100%

Misal Anda trading pada broker yang menerapkan MC = 100%, Anda masih punya USD 5,000 dengan beberapa posisi trading yang masih terbuka dan totalnya rugi (diluar margin), dengan margin total USD 500.
Jika total kerugian Anda telah mencapai USD 4,500 maka Anda akan terkena Margin Call, karena Margin Level Anda = ((USD 5,000-USD 4,500) / USD 500 ) x 100% = 100%.

Acoi
Tks Pak Martin.

Iya Saya berkali kali membaca tulisan bapak ttg hitungan margin. Maksud saya msh berhubungan dg ilustrasi mobil di atas. Leverage diibaratkan dg pinjaman toko mobil. Tapi, bgmn perumpamaan ketika terjadi MC atau SO dg ilustrasi dagang mobil di atas? Krn selama ini sisa modal (yg tidak terpakai sbg margin) akan tergerus saat harga bergerak berbalik Arah (tidak sesuai prediksi). Padahal ilustrasi mobil di atas, si A tidak ada sisa modal (hanya modal awal sj sbg jaminan/margin).

Smg paham maksud sy Pak, terima kasih🙏🏻
Martin S
@ Acoi: Pada illustrasi diatas memang tidak dikaitkan dengan perhitungan trading yang sesungguhnya. Illustrasi tersebut hanya memberikan contoh analogi penerapan margin dalam trading dengan bisnis konvensional agar mudah dipahami.

Dalam hal contoh diatas, perusahaan broker penjual mobil tidak menentukan Margin Level untuk kondisi Margin Call. Margin dari A akan habis saat terkena Margin Call, yaitu pada saat harga mobil mencapai USD 9000.

Dalam trading yang sesungguhnya, trader harus deposit lebih besar dari margin yang ditentukan, untuk menjaga eksistensi dari posisi yang dibuka, atau istilahnya ketahanan dari posisi yang dibuka. Margin bisa saja tergerus karena ada broker yang menentukan MC ketika Margin Level berada dibawah 100%. Misal MC ketika Margin Level 50%, maka margin trader akan tergerus 50% ketika terjadi MC.
Pada illustrasi diatas, MC terjadi ketika Margin Level = 0%, atau jaminan (margin) dari A akan ludes ketika terjadi MC.