EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,125.66   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 4 jam lalu, #Saham AS

Bisnis Inggris Bergairah, Pound Sterling Lincah

Penulis

Pound Sterling unggul karena Indeks Manajer Pembelian (PMI) menunjukkan aktivitas bisnis di Inggris lebih bergairah daripada negara-negara anggota Zona Euro.

Seputarforex - Pound Sterling unggul terhadap Dolar AS dan Euro dalam perdagangan hari Rabu (24/Januari). Indeks Manajer Pembelian (PMI) menunjukkan aktivitas bisnis di Inggris lebih bergairah daripada negara-negara anggota Zona Euro, sehingga mengerek nilai tukar mata uangnya. GBP/USD sempat menanjak lebih dari 0.5% sampai level tertinggi 1.2774, sementara EUR/GBP terpuruk pada level terendah empat bulan.

GBPUSD Daily

Skor PMI untuk sektor manufaktur dan jasa Inggris dari S&P Global/CIPS mengalami kenaikan lebih tinggi daripada perkiraan konsensus pada laporan preliminer bulan Januari 2024. Skor PMI Komposit lantas menanjak dari 52.1 menjadi 52.5, atau lebih baik daripada perkiraan yang cuma sebesar 52.2.

Laporan PMI preliminer Zona Euro menampilkan situasi yang lebih buruk. Kendati terjadi perbaikan dalam PMI Manufaktur Zona Euro, angkanya masih di bawah ambang 50.0 — menandakan kontraksi berkelanjutan. Skor PMI Jasa Zona Euro juga lesu, dengan skor melorot dari 48.8 menjadi 48.4. Padahal, konsensus sebelumya berharap PMI Jasa membaik sedikit ke 49.0.

Angka-angka tersebut meningkatkan harapan pasar untuk Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga yang tinggi dalam waktu lebih lama. Sewajarnya, kurs pound sterling menguat.

"Hal ini karena PMI Inggris pada kondisi saat ini terlihat cukup menggembirakan… Saya pikir ketika Anda menggabungkan apa yang kita lihat dalam inflasi (Inggris) akhir-akhir ini, dan Anda memiliki PMI yang lebih baik, hal tersebut mungkin mengimbangi buruknya penjualan ritel yang terjadi di Inggris pada bulan Desember," kata Francesco Pesole, pakar strategi FX di ING, sebagaimana dilansir dari Reuters.

Pesole menambahkan, "Jadi pada akhirnya dengan perkiraan Fed yang terus bergerak ke arah sisi dovish dalam pelonggaran moneter, pasar tidak terlalu nyaman memperhitungkan lebih banyak pelonggaran dari Bank of England."

BoE akan menggelar rapat kebijakan pada pekan depan. Mayoritas pelaku pasar memperkirakan BoE baru akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, sehingga kemungkinan tidak ada sinyal dovish dalam waktu dekat.

Situasinya kontras dengan European Central Bank (ECB) dan Federal Reserve. Sebagian besar memperkirakan keduanya sudah memangkas suku bunga minimal satu kali per Juni mendatang.

Kesenjangan ekspektasi suku bunga ini cenderung menguntungkan bagi Sterling. Data pasar futures AS menunjukkan bahwa para spekulan telah menggandakan posisi beli mereka pada Sterling dalam tempo tiga pekan terakhir. Total posisi beli Sterling saat ini mencapai $2.44 miliar — rekor terbanyak sejak September lalu.

Download Seputarforex App

300171
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.