EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,125.66   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 jam lalu, #Saham AS

Bisnis Jasa Inggris Apes, GBP/USD Ngenes

Penulis

GBP/USD terus terbebani oleh polemik ekonomi Inggris. Setelah sektor manufaktur melemah selama lebih dari setahun, kini giliran bisnis jasa Inggris mengalami resesi.

Seputarforex - S&P Global/CIPS melaporkan angka-angka mengecewakan dalam hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) Inggris yang dirilis tadi sore (23/Agustus). Konsekuensinya, kurs GBP/USD sempat merosot sampai menyentuh titik terendah harian pada level 1.2614, dan GBP/JPY anjlok lebih dari 1% sampai 183.30-an.

GBPUSD Daily

Laporan S&P Global/CIPS menunjukkan bahwa aktivitas bisnis sektor manufaktur Inggris terus larut dalam resesi, dengan skor PMI menurun dari 45.3 menjadi 42.5 pada data preliminer Agustus 2023. Skor PMI Manufaktur Inggris telah tercatat di bawah ambang 50.0 selama sekitar sebelas bulan beruntun.

Perlambatan ternyata menular ke sektor lain, sehingga skor PMI Jasa berubah dari ekspansif menjadi kontraksi. Penurunan cukup signifikan dari 51.5 menjadi 48.7. Semua data aktual lebih rendah daripada estimasi konsensus.

Kabar tersebut menggambarkan situasi ekonomi Inggris yang memburuk, sehingga kurs pound sterling langsung ambles. Kendati demikian, data-data ini saja kemungkinan tak akan memengaruhi prospek kenaikan suku bunga Inggris berikutnya.

Sejumlah analis menilai kemunduran cukup wajar, mengingat tingkat suku bunga Inggris yang sangat tinggi saat ini tentu membebani aktivitas bisnis. Efek lebih lanjut dari tingginya suku bunga juga akan terus meluas. Terlepas dari itu, Bank of England (BoE) tetap harus menaikkan bunga sebanyak minimal satu kali lagi apabila mereka merasa masih perlu meredam ancaman inflasi di negeri asal The Three Lions ini.

"Kami ragu Komite (MPC BoE) akan menaikkan suku bunga sampai tingkat 6% yang diperkirakan pasar. Namun, MPC kemungkinan tidak akan mau mengambil risiko apa pun terkait prospek inflasi. Mereka mungkin belum akan melihat cukup bukti kuat pada pertemuan bulan depan untuk menyetop (siklus kenaikan suku bunga)," kata Samuel Tombs, kepala ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics.

GBP/USD beranjak naik lagi setelah menyentuh 1.2614, tetapi pemulihan terbatas sampai kisaran 1.2700 saja saat berita ini ditulis. Pelaku pasar masih terus menantikan simposium Jackson Hole pada tanggal 24-26 Agustus, tempat berkumpulnya para pimpinan bank sentral paling berpengaruh di dunia.

Download Seputarforex App

299685
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.