Perkembangan kerja sama ini disampaikan dalam sebuah press release pada 2 Oktober kemarin, yang mengungkapkan bahwa para pemilik usaha kini bisa menerima pembayaran dengan mata uang kripto terbesar ketiga di dunia (XRP) melalui platform BitPay. Meski demikian, dukungan ini baru akan tersedia di penghujung tahun 2019.
"XRP dapat menawarkan pilihan pembayaran yang cepat, hemat biaya, dan scalable," ujar Sean Rolland, Direktur Produk BitPay.
Sebagai platform pembayaran kripto terbesar di dunia, BitPay telah memproses transaksi senilai lebih dari 1 miliar Dolar AS pada tahun lalu. Klien yang menggunakan jasanya pun tak main-main, karena BitPay menyasar kerja sama B2B dengan Microsoft, Dish Networks, FanDuel, dan AvNet. Bisa dikatakan, masuknya kripto Ripple di sistem BitPay berpotensi menaikkan penggunaannya secara global.
Kesepakatan yang baru terjalin dengan Xpring juga membuka pintu integrasi BiPay Wallet ke dalam platform developer Xpring. Pernyataan ini dikonfirmasi oleh pihak Xpring dalam sebuah pengumuman terpisah.
Lengkapi Koleksi, Perkuat Kredibilitas Keamanan
Sebelum sukses menjalin kemitraan dengan anak perusahaan Ripple, BitPay menggaet Ethereum untuk mengintegrasikan Ether (ETH) ke sistemnya pada bulan lalu. Dengan demikian, masuknya XRP dan ETH semakin melengkapi pilihan kripto di BitPay. Sebelumnya, prosesor pembayaran kripto lintas batas ini sudah terhubung dengan Bitcoin (BTC), Bitcoin Cash (BCH), dan sejumlah Stablecoin seperti USDC rintisan Coinbase, Gemini Dollar (GUSD), juga Paxos Standard Token (PAX).
Selain menambah variasi pembayaran kripto, BitPay juga berhasil membuktikan kualitas keamanannya melalui uji kelayakan dari Service Organization Control 2 (SOC 2) pada akhir September lalu. Lolos uji SOC 2 merupakan pencapaian tersendiri, karena perusahaan yang mampu melalui pengujian ini diakui sudah memenuhi kriteria dari the American Institute of Certified Public Accountants dalam hal kerahasiaan data, keamanan, privasi, integritas pemrosesan, dan ketersediaan.
