EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

Bullard The Fed Tegaskan Kembali Pentingnya Rate Hike Agresif

Penulis

Presiden The Fed St. Louis lagi-lagi melontarkan pernyataan sangat hawkish. Menurutnya, inflasi AS sudah sangat memerlukan Rate Hike dalam laju yang cepat dan masif.

Seputarforex - Presiden The Fed St. Louis, James Bullard, menegaskan kembali pentingnya kenaikan suku bunga The Fed dalam laju yang lebih cepat. Menurutnya, data inflasi AS selama empat bulan berturut-turut seharusnya sudah bisa menjamin kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif. Lagipula, bank sentral sudah perlu "meratifikasi" ekspektasi pasar tentang kebijakan berikutnya.

bullard

"Jelas bahwa (data inflasi) bulan Oktober, November, Desember, Januari, tak mungkin moderat secara alami dalam kerangka waktu yang wajar tanpa The Fed mengambil tindakan," ungkap Bullard dalam wawancaranya dengan CNBC malam ini (14/Februari), "Kredibiltas kami menjadi sorotan di sini, dan kami harus bereaksi pada data. Namun, saya sangat memikirkan bahwa kami dapat melakukannya dengan cara yang terorganisir dan tidak bersifat mengganggu pasar."

Bullard mengusulkan kenaikan 100 bps untuk satu tahun ini, dengan komposisi peningkatan 50 bps di bulan Maret dan dua kali kenaikan 25 bps dalam pertemuan FOMC berikutnya. "Saya merasa bahwa kami telah sangat perlu untuk lebih agresif terhadap rencana untuk menghapus akomodasi dibandingkan dengan sebelumnya. Kami terkejut akan kenaikan inflasi. Ini sudah terlalu banyak inflasi," kata Bullard.

Sentimen sangat hawkish dari pejabat The Fed tersebut pun mendorong yield obligasi US Treasury serta Dolar AS. Indeks Dolar AS naik 0.41% ke 96.4 saat berita ini ditulis.

"Jelas bahwa kita masih mengalami kejutan pasca laporan inflasi minggu lalu dan komentar Presiden The Fed St. Louis, Bullard," kata analis Karl Schamotta dari Cambridge Global Payments di Toronto, "Kita melihat para trader yang mengambil posisi untuk siklus pengetatan secara masif (front-loaded)."

 

Pejabat The Fed Lainnya Tak Seagresif Bullard

Argumen Bullard tampaknya belum mendapatkan dukungan besar dari para pejabat The Fed lainnya. Mereka malah terkesan bersilang pendapat soal besaran kenaikan suku bunga.

Dalam wawancara dengan radio SiriusXM, Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, mengatakan bahwa sekarang sudah menjadi waktu yang tepat untuk mulai menaikkan suku bunga. Namun, spesifikasinya bergantung pada bagaimana inflasi dalam laporan-laporan berikutnya.

Sementara itu, Presiden The Fed Kansas City Esther George mengatakan pada Wall Street Journal bahwa dirinya menghendaki rencana pengetatan moneter yang sistematis. Namun, sosok yang saat ini memiliki hak suara dalam FOMC tersebut tidak yakin untuk langsung mengawali dengan kenaikan 50 bps.

Download Seputarforex App

297308
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.