EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.730   |   GBP/USD 1.258   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,319.90/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,135.89   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 9 jam lalu, #Saham AS

Consumer Confidence AS Terjerembab

Penulis

Kepercayaan diri masyarakat Amerika Serikat akan nasib perekonomiannya kembali ambles dari 94.7 ke 92.6. Dengan demikian, survei terakhir ini kembali membuka daftar ketakyakinan masyarakat AS terhadap kondisi perekonomian dalam negerinya.

Kepercayaan diri masyarakat Amerika Serikat akan nasib perekonomiannya kembali ambles dari 94.7 ke 92.6. Dengan demikian, survei terakhir ini kembali membuka daftar ketakyakinan masyarakat AS terhadap kondisi perekonomian dalam negerinya. Padahal selama ini kepercayaan tersebut sudah cukup dapat diandalkan.

us consumer confidence 31 mei 2016


Pasar Masih Samar-Samar

Survei Consumer Confidence yang dilakukan oleh lembaga independen dengan melibatkan kurang lebih lima ribu responden masyarakat AS kali ini ternyata menghasilkan data-data yang menarik terlebih mengingat karena hasilnya cenderung bernada negatif jika dibandingkan dengan beberapa data yang sudah muncul sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan inflasi.

Seperti sudah dilansir beberapa jam sebelumnya, banyak data perekonomian AS yang menunjukkan arah tren pertumbuhan yang semakin baik. Walaupun sempat mengalami mengalami koreksi, indeks PCE (indikator inflasi veri Departemen Perdagangan AS), kembali terangkat ke level 0.2% MoM. Begitu juga tingkat konsumsi masyarakat yang notabene mencakup kurang lebih tujuh puluh persen perputaran roda ekonomi di AS terpantau naik 1%.

Di momentum terbaru malam ini, rakyat AS yang disurvei oleh lembaga independen, Conference Board, justru menunjukkan keraguannya akan masa depan perekonomian di dalam negeri. Diantaranya mereka merasakan kekhawatiran akan ketersediaan lapangan pekerjaan, tingkat upah yang tak kunjung menyamakan akselerasinya terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan hidup dan juga tentang nasib industri-industri di AS yang makin seret bergerak.

Hasilnya, survei mencatat level Consumer Confidence kembali turun ke angka 92.6 basis poin. Ini sungguh mengejutkan. Perkiraan para analis, masyarakat AS bakal makin percaya terhadap kondisi perekonomiannya. Perkiraan itu dibuat bukan mengada-ada. Data-data awal tahun ini cukup membuat analis optimis hingga berani untuk pasang target tinggi sampai dengan level 96.1.

Namun ternyata hasil berkata lain. Di sisi pemerintah, mereka menemukan data perekonomian masih seturut perkiraan mereka di bulan-bulan sembelumnya, masih bergerak sesuai prediksi dan tren yang terus menanjak. Sedang dari golongan independen tak begitu saja menelan bulat-bulat hasil tersebut dan mencoba melakukan penyeimbangan data. Dan memang benar, ternyata masih muncul adanya keraguan dalam gerak maju roda perekonomian AS secara keseluruhan.

265667
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.