EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,117.44   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 23 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 23 jam lalu, #Saham AS

Dolar Ambyar Akibat Data Inflasi AS Melempem

Penulis

Data inflasi AS tak tumbuh pada bulan lalu, sehingga dolar AS merosot dalam semua pasangan mata uang mayor.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) longsor lebih dari 1.3 persen sampai kisaran terendah 104.60-an dalam perdagangan sesi New York hari Rabu (10/Agustus), sementara greenback babak belur. Data inflasi AS tak tumbuh pada bulan lalu, sehingga memantik perdebatan seputar skala kenaikan suku bunga The Fed berikutnya.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Konsensus memperkirakan data inflasi AS bertumbuh 0.2 persen (Month-over-Month) pada Juli 2022, atau lebih lambat daripada pertumbuhan 1.3 persen pada periode Juni. Akan tetapi, laporan yang dirilis malam ini menunjukkan bahwa laju inflasi AS tak tumbuh sama sekali pada periode Juli.

Laju inflasi AS secara year-on-year turut terseret turun. Data aktual hanya 8.5 persen per Juli 2022, alias lebih lambat daripada pertumbuhan 8.7 persen yang diharapkan konsensus maupun kenaikan 9.1 persen yang tercatat pada Juni.

Perlambatan laju inflasi AS terutama berhubungan dengan jatuhnya harga BBM. Kabar ini tentu melegakan bagi masyarakat AS, sekaligus memicu gejolak di pasar forex.

Dolar AS merosot dalam semua pasangan mata uang mayor. AUD/USD dan NZD/USD masing-masing menorehkan kenaikan lebih dari 2 persen, sementara USD/JPY justru amblas dengan persentase serupa. GBP/USD terkerek sekitar 1.5 persen dan EUR/USD terangkat sekitar 1.3 persen, sedangkan USD/CHF terperosok ke level terendah sejak April.

"Ini mungkin kabar baik bagi para trader forex, karena itu sebuah reaksi yang cukup jelas dan Anda kemungkinan bisa melihat adanya sejumlah kelanjutan di sana," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Para analis menilai perlambatan inflasi AS kali ini tidak akan membuat The Fed menyetop rencana "rate hike", karena bank sentral AS itu pernah menegaskan akan diperlukan penurunan inflasi selama beberapa bulan beruntun untuk menghentikan pengetatan kebijakan moneter agresif-nya. Kendati demikian, para trader kembali mempertanyakan berapa besar kenaikan suku bunga berikutnya yang akan diumumkan pada September.

"Inflasi AS yang lebih lemah telah menggeser peluang kembali menguntungkan bagi kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin pada September daripada 75 basis poin. Tapi ada banyak data yang akan datang antara sekarang hingga saat itu," kata James Knightley, Kepala Ekonom Internasional di ING Bank.

Pelaku pasar berikutnya akan memantau reaksi para pejabat The Fed terhadap data inflasi AS kali ini. Selain itu, data inflasi AS untuk periode Agustus yang akan dirilis bulan depan juga berpotensi menjadi pusat perhatian pasar dengan imbas yang tak kalah eksplosif.

Download Seputarforex App

298071
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.