EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 5 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Menguat Di Level Tertinggi Sejak September 2020

Penulis

Ekspektasi tapering The Fed bulan depan, kenaikan yield obligasi AS, dan kenaikan harga komoditas membuat para investor berpihak pada Dolar AS.

Seputarforex - Dolar AS menguat ke level tinggi satu tahun. Optimisme pasar terhadap pengumuman tapering The Fed dan lonjakan yield obligasi US Treasury masih menjadi latar belakang utama. Selain itu, kekhawatiran terhadap lonjakan harga energi juga memicu para investor untuk mencari safe haven dari Greenback. Saat berita ini ditulis pada Selasa (12/Oktober) malam, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.16% ke 94.51, level tertinggi sejak akhir September 2020.

dxy

 

Bostic The Fed Dukung Tapering November

The Fed diperkirakan kuat tak akan mundur dari rencana pengurangan pembelian obligasinya mulai November mendatang. Hal tersebut diutarakan oleh Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, dalam wawancara dengan Financial Times hari ini.

Menurutnya, penurunan drastis dalam data ketenagakerjaan baru-baru ini semestinya tak akan menghentikan The Fed untuk mengurangi stimulus. Kondisi pasar tenaga kerja AS sudah cukup untuk memungkinkan bank sentral melakukan tapering terhadap program pembelian obligasi senilai $120 miliar.

"Saya lebih nyaman untuk mulai (tapering) pada November. Menurut saya, sekarang ini sudah ada kemajuan. Jadi, lebih cepat lebih baik," kata Bostic.

 

Kenaikan Yield Obligasi AS Dan Harga Komoditas

Selain pernyataan hawkish pejabat The Fed tersebut, kenaikan yield obligasi US Treasury turut mendongkrak Dolar AS. Yield obligasi 10-tahunan AS kembali menyentuh 1.60%, setelah level tersebut terakhir tercapai pada bulan Mei lalu. Penguatan yield ini membuat Dolar AS unggul versus Yen Jepang.

"Pendorong utama dari pergerakan (bullish Dolar AS) ini adalah kenaikan lebih lanjut yang telah kita lihat dalam yield obligasi AS. Jadi, ini adalah kondisi yang cukup sederhana tentang divergensi suku bunga yang melebar... menambah daya tarik carry trade," kata Ray Attrill, kepala strategi forex di National Australia Bank.

Di sisi lain, kenaikan harga komoditas mencetuskan aksi penghindaran risiko dan menopang posisi Dolar AS sebagai safe haven. Harga minyak dilaporkan naik ke level tinggi tiga tahun seiring dengan naiknya permintaan pasca pandemi. Tingginya permintaan dan terbatasnya sumber energi membuat harga minyak naik dan menimbulkan krisis bahan bakar di sejumlah negara.

Download Seputarforex App

296577
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.