Seputarforex.com - Dolar AS berada dalam posisi yang solid di sesi perdagangan Senin (10/Jul) siang ini. Pengaruh data Ketenagakerjaan AS akhir pekan lalu ternyata lebih tinggi daripada ekspektasi; menunjukkan peluang bagi The Fed untuk tetap menjalankan rencana pengetatan kebijakan moneternya tahun ini.
Pertumbuhan sektor ketenagakerjaan AS pada bulan Juni, yang didampingi dengan peningkatan jam kerja dari perusahaan kepada pegawai, dapat menjadi dasar bagi The Fed untuk tetap menjalankan rencana kenaikan tingkat suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini. Bahkan, bank sentral AS tersebut juga bisa memulai pengurangan balance sheet walaupun perolehan upah lemah dan inflasi mulai tak bergairah.
USD/JPY diperdagangkan di level 114.271 siang ini, naik dari posisi 114.16 di sesi perdagangan sebelumnya. Level tersebut lebih tinggi daripada high 114.21 yang tercapai sejak tanggal 11 Mei. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor, stabil di angka 96.012.
The Fed Makin Bisa Menaikkan Suku Bunga
"Laporan yang solid memberikan kita alasan bahwa The Fed mungkin akan tetap pada rencana mereka untuk mengumumkan dimulainya pemangkasan balance sheet," kata Mitsuo Imaizumi, Kepala Ahli Forex di Daiwa Securities. "Sebaliknya, Bank Sentral Jepang (BoJ) justru makin jauh dari pintu keluar kebijakan moneter longgar, dan sedang mengambil langkah untuk memperlemah Yen."
Contohnya pada hari Jumat lalu, Yen tersungkur setelah BoJ tingkatkan pembelian JGBs. BoJ menaikkan pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGBs) dalam operasi pasar terbukanya. Hal itu dilakukan BoJ dengan tujuan untuk membendung kenaikan imbal hasil obligasi.
Sementara itu, NFP AS dilaporkan naik sebanyak 222,000 pada bulan Juni, melewati ekspektasi kenaikan 175,000 yang diekspektasikan, dan lebih baik dibandingkan NFP periode Mei yang direvisi naik 138,000 menjadi 152,000. Tingkat pengangguran AS naik tipis 0.1 persen dari 4.3 persen--level terendah 16 tahun--menjadi 4.4 persen akibat lonjakan pencari pekerja baru yang sebagian besar berasal dari usia muda.
Menurut Sue Trinh, Ahli Forex dari Asia FX strategy di Royal Bank of Canada, Hong Kong, apabila topik penguatan Dolar saat ini masih mendominasi, maka bisa dipastikan volatilitas akan sangat rendah. Demikian ungkapnya, sebagaimana dikutip oleh Reuters.
