EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,125.66   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 3 jam lalu, #Saham AS

Dolar Tersandung Aksi Ambil Untung Pada Posisi Ekstrem

Penulis

Sebagian pelaku pasar memanfaatkan situasi untuk ambil untung dengan menjual dolar AS, karena posisi sejumlah pasangan mata uang sudah terlalu ekstrem.

Seputarforex - Nilai tukar Greenback melemah dalam perdagangan hari Kamis (28/September). Indeks Dolar AS (DXY) jatuh sekitar 0.5% sampai kisaran 106.00 pada pertengahan sesi New York, sehingga kemungkinan bakal mengakhiri reli yang telah berlangsung sejak pekan lalu.

DXY Daily

Tiga data ekonomi AS yang berdampak paling besar hari ini menampilkan angka-angka beragam. Data Produk Domestik Bruto (GDP) bertumbuh 2.1% pada kuartal II/2023, selaras dengan ekspektasi sebelumnya. Data klaim pengangguran mingguan tercatat 204k, lebih baik daripada estimasi konsensus yang dipatok pada 215k. Sedangkan Pending Home Sales ambles sampai -7.1% pada bulan Agustus 2023, atau merosot lebih tajam dibandingkan perkiraan pasar yang cuma -0.8%.

Data-data ini sebenarnya tidak mengubah asumsi pasar bahwa kondisi ekonomi Amerika Serikat relatif lebih tangguh daripada beberapa kawasan lain seperti China dan Eropa. Ekspektasi suku bunga The Fed juga tetap tinggi. Akan tetapi, sebagian pelaku pasar memanfaatkan situasi untuk ambil untung dengan menjual dolar AS.

EUR/USD dan GBP/USD masing-masing mencuat lebih dari 0.6% dalam perdagangan intraday. AUD/USD melonjak lebih dari 1.1%. USD/JPY terkoreksi tipis sekitar 0.3% sampai 149.20-an.

Sejumlah analis berpendapat penguatan rival-rival dolar AS saat ini kemungkinan rebound sementara belaka. Pasalnya, posisi berbagai pasangan mata uang sudah terlalu ekstrem.

"Kami melihat kemungkinan besar penurunan sterling lebih lanjut dalam beberapa minggu dan beberapa bulan ke depan. Namun, mungkin ini saatnya untuk rebound jangka pendek atau setidaknya konsolidasi pada level saat ini, mengingat kondisi oversold ekstrem pada GBP/USD, yang tercermin dalam RSI harian," kata George Vessey, analis di Convera.

"Kami juga mengambil keuntungan dari posisi jual GBP/USD sebelum target kami di 1.2000, karena pergerakan harga agak ekstrem dan USD sangat meregang pada hampir semua parameter yang saya lihat," kata W. Brad Bechtel dari Jefferies LLC, "Terlalu banyak persamaan dengan apa yang telah kita lihat dalam siklus reli USD sebelumnya, terutama dalam kerangka waktu Musim Gugur, di mana akhirnya terjadi koreksi signifikan sebelum aksi beli USD berlanjut. Kami sekarang akan menunggu koreksi USD tersebut."

Para trader kini menantikan peristiwa penting berikutnya, yaitu pidato Ketua The Fed Jerome Powell malam ini serta rilis data indeks harga PCE besok. Keduanya berpeluang kecil mengubah ekspektasi suku bunga The Fed, kecuali apabila situasi aktual menyimpang terlalu jauh dari perkiraan pasar.

Download Seputarforex App

299812
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.