EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.32/oz   |   Silver 26.76/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 11 jam lalu, #Saham AS

GBP/USD Macet, Pound Masih Potensial Secara Fundamental

Penulis

GBP/USD melemah, tetapi prakiraan IMF terbaru memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Inggris lebih unggul daripada AS dan Zona Euro untuk tahun 2021 dan 2022.

Seputarforex - Poundsterling macet pada kisaran 1.3825 terhadap dolar AS dalam perdagangan sesi Eropa hari ini (7/April), setelah rilis hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) sektor jasa dan gabungan yang mengecewakan. Meski demikian, prakiraan IMF terbaru memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Inggris lebih unggul daripada AS dan Zona Euro.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

IHS Markit melaporkan hasil survei PMI final untuk sektor jasa Inggris bulan Maret meleset ke 56.3 dari data preliminer yang senilai 56.8. Alhasil, skor PMI gabungan juga tergelincir menjadi 56.4 dibandingkan data preliminer yang senilai 56.6.

Melesetnya data PMI tampaknya memicu reaksi jual spontan pada poundsterling di pasar forex, sehingga EUR/GBP melambung dan GBP/USD cenderung defensif. Namun, data ini sebenarnya tidaklah buruk.

IHS Markit menyatakan bahwa data PMI Inggris masih mengisyaratkan ekspansi tajam dalam aktivitas sektor jasa, karena komponen ketenagakerjaan dan pesanan baru menguat pesat di tengah akselerasi program vaksinasi Inggris. Harga-harga juga tercatat tumbuh dengan laju tercepat dalam 3 tahun terakhir.

Sementara itu, IMF pada hari Selasa merilis prakiraan ekonomi terbarunya yang mengekspresikan optimisme pada outlook Inggris ke depan. Menurut IMF, perekonomian Inggris akan tumbuh lebih cepat daripada AS dan Zona Euro hingga tahun 2022.

IMF mematok prakiraan pertumbuhan Inggris pada 5.3% untuk 2021 dan 5.1% pada 2022. Sedangkan prakiraan pertumbuhan AS hanya 5.1% untuk 2021 dan 3.6% untuk 2022. Prakiraan IMF bagi Zona Euro lebih memprihatinkan lagi, yakni pada 4.4% untuk 2021 dan 3.8% untuk 2022.

Dalam jangka pendek, rintangan untuk penguatan pound terhadap euro relatif lebih minim ketimbang terhadap USD yang terdukung oleh banyak faktor. Hal ini mengakibatkan sejumlah analis memproyeksikan pelemahan EUR/GBP lagi dalam beberapa hari mendatang, khususnya terkait dengan siklus musiman poundsterling.

"Potensi musiman positif bagi GBP pada April mungkin membantu EUR/GBP untuk menembus level resistance 0.85," kata Marek Raczko, seorang pakar strategi forex dari Barclays, "Kami memperkirakan bahwa kondisi ekonomi yang membaik di tengah pelonggaran pembatasan COVID-19, dan faktor musiman April, didorong oleh repatriasi terkait pajak dan dividen, semestinya mendukung sterling dalam jangka pendek. Ini semestinya melebarkan jarak antara sterling dan EUR karena situasi pandemi masih sulit."

Download Seputarforex App

295519
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.