EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

Harga Minyak Ambrol Lagi, Nantikan Rapat OPEC 25 Mei

Penulis

Harga minyak Brent masih terpaku di kisaran USD50.65 per barel, level terendah sejak bulan Maret 2017.

Seputarforex.com - Harga minyak ambrol lagi pada sesi perdagangan Kamis pagi ini (4/5), meski sempat merangkak naik sejenak di hari Rabu. Brent masih terpaku di kisaran $50.65 per barel, level terendah sejak bulan Maret 2017. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) melorot 0.4% ke $47.64 per barel.

SPBU Shell

 

Dua Data Persediaan Minyak Tidak Kompak

Dua laporan persediaan minyak AS pekanan mempengaruhi pergerakan harga dalam beberapa hari terakhir. Laporan American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu menyebutkan penurunan stok minyak mentah sebanyak 4.16 juta barel, sementara Gasolin berkurang 1.93 juta barel. Akan tetapi, laporan resmi dari US Energy Information Agency (EIA) hanya mencatat penurunan stok sebanyak 930,000 barel, jauh di bawah ekspektasi analis yang mengharapkan data minus 2.3 juta barel.

"Data EIA menunjukkan persediaan AS hanya berkurang 930,000 barel ke (total) 527.8 juta barel," tulis ANZ Bank dalam catatannya, "Produksi AS juga meningkat untuk sebelas pekan berturut-turut."

 

Investor Masih Awasi OPEC

Sementara produksi negeri Paman Sam terus menanjak, investor juga memantau apakah negara-negara OPEC dan produsen minyak lainnya sungguh mentaati kesepakatan pemangkasan output hingga sekitar 1.8 juta barel per hari (bph) mulai Januari sampai pertengahan tahun ini.

Rusia, negara non-OPEC yang sebelumnya menjanjikan pemangkasan terbesar, menyatakan bahwa per 1 Mei, mereka telah mengurangi lebih dari 300,000 bph, setelah mencapai puncak laju produksinya di bulan Oktober 2016. Namun, hasil survey atas negara-negara OPEC cenderung beragam. Reuters menyebutkan pemenuhan kesepakatan menurun tipis, sedangkan survey Bloomberg menunjukkan pemenuhan kesepakatan naik ke 102% dari 89% di bulan Maret.

Perwakilan negara-negara OPEC baru akan berkumpul lagi untuk mendiskusikan potensi perpanjangan kesepakatan pemangkasan output pada tanggal 25 Mei 2017 mendatang.

278770
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.