EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,378.20/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 jam lalu, #Saham AS

Kans Demokrat Menangi Senat Menciut, Dolar Melemah

Penulis

Prospek bahwa Republikan masih akan mengendalikan Senat membuat persetujuan anggaran stimulus yang besar tak akan semulus perkiraan.

Seputarforex - Dolar AS melemah terhadap mata uang-mata uang mayor karena para investor melakukan penyesuaian ekspektasi mereka terhadap hasil pemilu presiden AS. Indeks Dolar AS merosot 0.72 persen ke 92.73, menuju level rendah tanggal 21 Oktober. USD/JPY pun anjlok 0.77 persen ke 103.688, kembali ke level pertengahan Maret 2020 (kala Amerika Serikat mulai lockdown gara-gara virus Corona).

usdjpy

 

Biden Mungkin Duduki Gedung Putih, Tapi Senat Masih Milik Republikan

Dari hasil perhitungan suara yang telah rampung di sejumlah negara bagian, Joe Biden dari Partai Demokrat terpantau semakin mendekati kemenangan. Akan tetapi, hampir tak mungkin bagi Blue Wave untuk mengambil alih Senat dalam pemilu Kongres.

Marc Chandler dari Bannockburn Global Forex berasumsi bahwa pasar memang mengekspektasikan kemenangan Biden di Gedung Putih. Namun, kans Demokrat untuk menduduki Senat sangat kecil. Oleh karena itu, anggaran stimulus ekonomi AS dalam jumlah besar masih jadi tanda tanya.

Yield Obligasi AS pun jatuh dari puncak tertinggi empat bulan begitu ekspektasi stimulus masif mulai terpupus. "Pada umumnya, negara dengan defisit anggaran yang besar dan defisit neraca berjalan yang besar harus menawarkan premi dengan bunga yang besar... Namun, karena kita tidak dapat melakukannya mengingat ekonomi yang lemah dan inflasi yang rendah, maka saya pikir kita tidak dapat menawarkan premi dengan bunga yang tinggi," kata Chandler. "Inilah yang menyebabkan besarnya pergerakan (turun) Dolar AS."

Sementara itu, beberapa saat lagi The Fed akan mengumukan kebijakan moneternya. Namun, bank sentral AS ini diperkirakan tak akan mengumumkan perubahan kebijakan moneter yang berarti. Di samping itu, data Klaim Pengangguran mingguan AS yang dirilis pada Kamis (05/November) malam ini lebih buruk daripada ekspektasi. 751,000 orang mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan lalu, lebih banyak daripada perkiraan 740,000.

"Saat ini, The Fed sedang kurang diperhatikan, tetapi ada sebuah peluang bagi mereka untuk memperkuat arahan kebijakan seputar potensi pelonggaran kuantitatif. Hal itu akan negatif bagi Dolar AS, (terutama jika) ditambah dengan jumlah stimulus yang sedikit," ungkap manajer LGIM, Justin Onuekwusi.

Download Seputarforex App

294556
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.