Seputarforex - Euro melemah terhadap semua mata uang mayor lain pada sesi New York hari Jumat (12/Januari). Tidak ada rilis data ekonomi berdampak besar dari benua Eropa, tetapi euro terpukul oleh sebuah pernyataan yang dilontarkan Presiden ECB Christine Lagarde.
Christine Lagarde selama ini terkenal sebagai sosok yang gigih merekomendasikan agar suku bunga tetap tinggi dalam waktu lebih lama demi menekan laju inflasi Zona Euro. Pada pengumuman ECB Desember lalu, ia menegaskan masih terlalu dini untuk membicarakan masalah penurunan suku bunga.
Sikap hawkish Lagarde itu berkontribusi besar dalam mendorong reli EUR/USD pada akhir tahun lalu. Akan tetapi, ia hari ini mendadak menyinggung masalah penurunan suku bunga dalam sebuah wawancara dengan France 2 TV.
"Saya pikir suku bunga tidak akan naik terus, kecuali (jika) ada guncangan lebih lanjut atau data yang tidak terduga. Dan jika kita memenangkan perlawanan terhadap inflasi, dan jika kita yakin bahwa inflasi akan mencapai 2%, maka pada saat itu suku bunga akan mulai turun," ungkap Lagarde.
Lagarde tak menjelaskan lebih lanjut mengenai kapan penurunan suku bunga akan dimulai. Kendati demikian, pelaku pasar menganggap pernyataannya sebagai suatu sinyal dovish yang patut diperhatikan.
Pasar kini meyakini ECB akan mulai menurunkan suku bunga pada Mei 2024. Bursa saham Eropa langsung menanjak, sementara kurs euro rontok.
EUR/JPY longsor sekitar 0.5% sampai 158.50-an, EUR/CHF terhimpit pada kisaran 0.9340-an, sementara EUR/GBP nyaris flat pada kisaran 0.8590-an karena Sterling terhadang kekhawatiran terhadap risiko resesi ringan di Inggris Raya. EUR/USD juga tertahan pada kisaran 1.0950-an sehubungan dengan buruknya rilis data inflasi PPI Amerika Serikat.
